34. Akhir (END)

411 38 34
                                    

Genap 2 bulan sudah Chaka dan Jian menjadi siswa kelas 11. Entah takdir atau apa, keduanya kembali disatukan di kelas yang sama bahkan tempat duduk mereka juga bersebelahan alias sebangku.

"Chak."

"Hmm."

"Chaka."

"Apa," fokus ke hp

"Ihh Chaka nengok ngapa," kesalnya

"Apa sih Ji?" Menatap Jian

"Lo dari tadi fokus banget ke hp, gua bosen nih."

"Kantin? Mumpung jamkos," tawarnya

"Hayuk dah."

Keduanya berjalan beriringan menuju kantin. Lorong yang mereka lewati masih sepi karena hanya kelas mereka saja yang jamkos. Saat melewati lapangan pun ada beberapa siswa yang masih berolahraga termasuk Galang dan Hernes yang kelasnya kebagian olahraga hari ini.

"WOY, MAU KEMANA?" Teriak Hernes saat melihat Chaka dan Jian

"KANTIN," sahut Chaka

"TITIP AIR YA."

"OKAY."

Kedua melanjutkan perjalanan mereka yang tertunda. Setibanya di kantin pun mereka langsung memisahkan diri karena Jian akan pesan jajanan, sedangkan Chaka akan memesan minuman termasuk titipan milih Hernes dan Galang.

"Hah... jajan...jajan...." bernada

"Bocah," ledek Chaka

"Bodo amat," merotasikan matanya

Chaka terkekeh melihat sahutan Jian. Wajah kesalnya benar-benar membuatnya merasakan menjadi seorang kakak yang menjahili adiknya.

"Jadi adek gua aja sini, Ji."

"Ogah ah, depresot tiap saat yang ada."

"Nggak bakal depresot elah, cuan gua kan mengalir terus," menaik turunkan alisnya

"Pedopil lo," melempar kacang kearah Chaka

Chaka kembali terkekeh karena respon Jian.

"Gua srius ini, gua pengen ngerasain yang namanya manjain adek. Lo tau lah adek gua kayak gimana," ucapnya setelah mengambil 1 tusuk bakso bakar

Chaka memakan bakso bakarnya tanpa beban sedikitpun, berbeda dengan Jian yang malah menatapnya sendu. Jian lupa akan fakta jika hubungan antar saudara Chaka tak sebaik yang dipikirkan.

"Terserah lo lah," pasrahnya

Chaka tersenyum kemenangan dan mengusak surai hitam legam milik Jian.

"Good boy."

"Giid biy. Berasa kek peliharaan," cibirnya

"Komen mulu heran, makan nih," memasukkan 1 buah bakso miliknya ke mulut Jian

"Kejam njir," ucapnya setelah menelan bakso bakar yang dimasukkan ke mulutnya

.

.

.

.

"Besok kayaknya gua nggak ke sekolah dulu," ucap Chaka yang membuat mereka menghentikan sejenak aktifitasnya

"Lah kenapa?"

"Besok gua harus ke kantor ngurus beberapa hal."

"Katanya lo bakal ngurus itu setelah menyelesaikan S1?" Terheran

"Iya. Besok gua bakal menyerahkan jabatan sementara ke orang kepercayaan nenek gua dan Kak Gina selama gua fokus ke pendidikan, makanya besok gua harus ke kantor."

Chaka, Congrats!! || ZHONG CHENLE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang