22. Chaka punya siapa?

356 36 8
                                    

"Chaka kenapa?" Tanya Mark yang melihat Chaka digendong oleh Nabil

"Tidur, kayaknya dia cukup stres," sahut Nabil tanpa menatap ke arah Mark

Mark sebenarnya sudah menyelesaikan ujian sekolahnya dan ia berada disekolah karena meminta surat agar ia bisa mengikuti test untuk melangkah ke perguruan tinggi. Jadi saat Mark yang ingin sekedar jalan-jalan di sekitar sekolah, ia malah mendapati Nabil sedang menggendong Chaka dengan Hernes di belakangnya. Mark kira Hernes sedang berjaga dari belakang, ternyata Hernes sedang memainkan hidung Chaka.

"Woy, jangan lo ganggu," ucapnya dengan nada pelan

"Lucu, Bang," diiringi kekehan di akhir

Mark akui wajah tertidur Chaka memang lucu, tapi ya perilaku Hernes juga akan mengganggu Chaka tertidur.

"Lo berdua diam ya," peringat Nabil

Nabil membawa Chaka menuju UKS agar Chaka bisa tidur dengan nyenyak. Keberuntungan berpihak padanya karena UKS sedang kosong tanpa ada penjaga. Nabil langsung menaruh Chaka dengan perlahan dan ia duduk disalah satu kursi yang tersedia disana.

"Bentar lagi bel pulang, sekalian bolos aja atau gimana?"

"Bolos lah, ngapain lo masuk kelas," sahut Nabil dengan cepat

"Adek-adek gua pada demen bolos ya...." ucap Mark dengan nada jenaka

"Kita gitu loh, selagi ada kesempatan kenapa enggak ya kan," menaik turunkan alisnya

//bel pulang

Nabil menyuruh Hernes untuk kembali ke kelas dan membawakan tasnya, begitupun Mark yang ia suruh untuk mengabari Jian, Galang dan Rendi kalau Chaka ada di UKS.

"Chaka kenapa?" Tanya Galang sebagai orang pertama yang datang ke UKS

"Tidur," sahut Hernes dari belakang Galang

Rendi baru datang bersama dengan Hernes dan Jian yang kebetulan bertemu di pertigaan lorong menuju UKS.

"Gua masih nggak ngerti masalah diantara lo sama Chaka," kalimat itu terlontar dari bilah bibir Mark yang berdiri di samping Nabil

"Yahh hanya masalah kecil, tau lah, Bang," jawabnya sesantai mungkin

"Hooh saking kecilnya sampe ngibarin bendera permusuhan selama 4 bulan," celetuk Rendi

Bolehkah Hernes menjahit mulut Rendi?

"Ya terserah lo aja," memutar bola matanya malas

Tak ada percakapan lagi sampai Chaka terbangun dari acara tidurnya.

"Lo semua ngapain disini?" Tanyanya setelah mendudukkan diri dipinggir ranjang UKS

"Nih tas lo," menyodorkan tas Chaka yang langsung diterima baik

"Thanks."

Chaka memperjelas pandangannya dan mengerjap saat melihat Nabil di dekatnya.

"Bang Nabil?"

"Ya?"

"Enggak, kayaknya tadi cuma mimpi," ucapnya dengan nada pelan diakhir

Nabil yang memang disebelahnya masih bisa mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh Chaka.

Nabil berdiri dan mendekatkan dirinya dengan Chaka, "not your dream, it's true."

Chaka diam dan menatap lamat mata Nabil. Tak ada kebohongan disana. Tapi egonya juga menepis hal itu dengan menolaknya mentah-mentah.

"Gua duluan," ucapnya yang telah berjalan menuju pintu UKS

Belum sempat Chaka melangkahkan kaki keluar, Galang sudah mencengkram erat pergelangan tangan Chaka.

Chaka, Congrats!! || ZHONG CHENLE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang