Epilog

357 35 9
                                    

Hari ini adalah hari yang berkesan untuk Chaka dan Jian. Hari ini keduanya lulus bersama-sama dan akan melangkah ke jenjang perkuliahan. Keduanya berhasil masuk ke universitas yang sama dengan kelima teman mereka atau yang sudah mereka anggap seperti abang.

Chaka dan Jian tampak menawan ketika mengenakan jas yang membalut tubuh mereka serta pantofel dan kemeja putih yang terdapat dasi sebagai pelengkap. Keduanya bahkan menjadi buah bibir karena ketampanan mereka yang tiada tanding dengan siswa disana.

Keduanya sudah berada di atas podium karena berhasil mendapatkan penghargaan sebagai siswa dengan nilai terbaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keduanya sudah berada di atas podium karena berhasil mendapatkan penghargaan sebagai siswa dengan nilai terbaik. Satu persatu dari mereka mengucapkan pidato sebagai rasa terima kasih dan berbagai macam halnya. Sampai dipertengahan acara, mereka dibuat terkejut oleh kelima teman mereka yang datang dengan rusuh. Hernes bahkan membentangkan banner miliknya tinggi-tinggi yang dibantu oleh Galang dan Nabil.

'HAPPY GRADUATION TO YOU TWO YOUNGEST MEMBERS OF THE VIGNET GANG'

Vignet Gang kembali terkenal saat mereka mengumumkan jika anggota mereka bertambah satu yaitu Chaka. Bahkan disana terkenal jika Vignet Gang adalah circle yang susah sekali ditandingi karena diisi oleh orang-orang berpengaruh.

.

.

.

.

"Kok lo berlima disini, emang nggak kuliah?"

"Tipsen," jawab mereka serempak

Chaka menghela napasnya.

"Bang, ini cuma wisuda gua dan Jian, kalian janganlah sampe tipsen cuma buat dateng kesini."

"Gapapa, kapan lagi kita bisa dateng ya kan. Bang Agus juga nggak bisa datang dihari H karena lagi sidang, ortu lo juga masih otw dari Bali. Jadi kita lah yang bakal dateng nemenin lo," merangkul pundak Chaka

Chaka tersenyum menatap mereka semua. Hari ini diakhiri dengan foto bersama mereka bertujuh.


....


"Kita bakal pergi kemana?"

"Jogja? Nanti kita nginep di rumah gua."

"Gua juga ada rumah kali," merotasikan matanya

"Ya kan yang kosong cuma di rumah gua, Ji. Kalo di rumah lo kan ada keluarga lo, nggak enak."

"Iya juga sih, gas aja gua mah."

"Mau kesana sekarang?"

"Ayok, nggak usah bawa apa-apa. Semua gua yang tanggung."

"Asik ini mah, ada tuan muda Chakarana yang akan menanggung beban seperti kami berenam," candanya

"Idihhh beban. Lo aja kali, nggak usah ajak-ajak gua."

Chaka, Congrats!! || ZHONG CHENLE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang