Chaka kembali kerumah dengan hati yang lapang. Ia akan mencoba untuk berdamai dengan semuanya.
Bugh.....
Rahangnya terpukul telak kala membuka pintu rumah.
"MAMA DIBAWA KE KANTOR POLISI PASTI KARENA LO KAN," murka Fahrezi
"EZI CUKUP, DIA KAKAK LO," teriak Yudha
"Tapi gara-gara dia, Bang...."
"GUA BILANG CUKUP YA CUKUP, EZI," murka Yudha
"KALIAN INI HANYA BISA MENYAKITI CUCUKU SAJA. KALIAN SAMA SAJA KRIMINALNYA DENGAN AYAH KALIAN ITU!" Bentak nenek
"Nenek," tegur Chaka
"Biarkan saja Chaka. Biar mereka tahu jika mama kalian benar-benar wanita yang buruk."
"Asal kalian berdua tahu," menunjuk Fahrezi dan Yudha
"Kalian berdua dan Fariz adalah saudara beda ayah dengan Chaka, Hana dan Gian. Dan ayah kalianlah yang menjadi dalang dibalik kematian cucu saya."
Deg....
"M-maksud n-nenek apa?"
"Ayah kalian adalah anak angkat saya dan mereka berdua menikah tanpa sepengetahuan saya. Entah bagaimana bisa yang terjadi adalah kalian anak biologis dari anak angkat saya."
"Sungguh menjijikkan karena menampung kalian bertiga."
"Ayo Chaka, bereskan semua barangmu dan kita pindah dari sini. Nenek sudah menyiapkan semuanya," menarik Chaka
Nenek membawa Chaka menuju kamar Chaka. Beliau langsung membereskan semua pakaiannya. Tekatnya bulat untuk membawa cucunya keluar dari neraka itu.
"Nek... dengar Chaka dulu boleh?"
"Chaka mohon kali ini biarin Chaka berpendapat dan memikirkan masa depan Chaka sendiri, Nek," pintanya
"Baiklah, Chaka mau apa?" Suara nenek terdengar lebih lembut
"Chaka nggak mau ngurus perusahaan sekarang boleh? Chaka mau kayak anak-anak yang lainnya Nek, tapi Chaka janji setelah pendidikan Chaka selesai, Chaka akan mengurus perusahaan."
"Nenek percaya sama kamu Chaka. Nenek tak pernah memaksa kamu untuk mengurus di usia sedini ini. Maaf karena nenek terlambat untuk menolongmu," sesal nenek
"Gapapa, tapi kalau Chaka kuliah enggak ambil bisnis boleh?" Tanyanya
"Gapapa, semua terserah Chaka. Tapi Nenek minta buat kamu yang menjadi penerus boleh?"
"Boleh, kalau cabang Chaka kasih ke Kak Fariz dan Kak Yudha boleh?"
"Terserah, tapi perusahaan utama tetap kamu yang memimpin," tersenyum
Chaka ikut tersenyum dan memeluk erat sang nenek. Neneknya tak seburuk apa yang terlihat, hanya butuh berbicara secara baik-baik maka sang nenek akan memberikan izin apa yang Chaka pilih.
"Chaka sayang Nenek, makasih ya Nek."
"Nenek juga sayang kamu, pegang janjimu ya."
....
"Ji, kasusnya emang gimana?" Hernes masih penasaran tentang kasus yang ada
"Gua udah janji nggak akan kasih tau detailnya, tapi jadi Chaka itu nggak akan kuat. Ngeliat kedua kakak yang dibunuh di hadapannya ngebuat gua sadar sedalam apa luka Chaka."
"Lo semua akan tau di persidangan nanti."
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaka, Congrats!! || ZHONG CHENLE (END)
Dla nastolatków(Tahap revisi) (Tolong di perhatikan ya kalau ch 9 dan 10 itu terbalik, sudah coba diperbaiki tapi tetap terbalik. Terima kasih....) Sequel of 'Cerita Kos-an' Hay... ini kisah Chakarana Efendi sebelum Chaka dan mereka menjadi kita. -------- Kehidupa...