DyRad 'Lo Gay?'

1.2K 108 55
                                    

Dyrenn dan Irrad adalah sahabat karib, kemana-mana selalu berdua. Banyak yang ingin bersanding disamping mereka sebagai pacar, namun tak ada satupun dari kedua sohib itu yang tertarik dengan hal-hal berbau cinta.

Alasannya adalah karena keduanya masih ingin fokus pada kuliahnya masing-masing. Tidak, tidak. Itu hanya kata-kata yang keluar dari mulut mereka ketika ditanya kenapa masih sendiri, mereka memiliki alasan masing-masing yang tidak diketahui oleh siapapun.

Irrad mencintai Dyren, tanpa sepengetahuan Dyren tentu saja. Iya, cinta layaknya sepasang kekasih.

Orang-orang sudah terbiasa dengan sifat Irrad yang jahil dan Dyren yang tidak peduli dengan keadaan sekitar. Jadi saat Irrad beberapa kali mencium pipi ataupun leher Dyren, Dyren hanya menganggap itu sebuah candaan.

Suatu hari Dyren ingin menginap di apartemen Irrad, tentu saja Irrad menginjinkan, acara inap-menginap ini memang bukan hal baru bagi mereka. Dyren bilang ia akan tiba jam 7 malam, namun ternyata urusan Dyren selesai lebih cepat.

Dyeen datang jam 5 sore, ia menekan pin apartemen Irrad dan masuk tanpa permisi. Itu memang sudah kebiasaannya, Irrad pun tak pernah protes.

"Kok ga ada orang?" Dyren bingung, biasanya begitu masuk ia akan disambut dengan wajah manis sahabatnya.

Dyren masuk ke kamar Irrad guna mencari si empunya kamar, ia mendengar suara percikan air yang berasal dari kamar mandi.

Si ganteng berjalan kearah pintu kamar mandi, ingin memastikan.

"Radd? Lagi mandi ya?" Tanya nya dengan nada yang sedikit tinggi agar terdengar oleh yang di dalam.

"Dyren? Katanya jam 7, kok udah dateng?" Sahut
Irrad dari dalam kamar mandi.

"Tadi dosen gue pingsan, jadi dipulangin lebih awal. Gue ga tau mau ngapain, jadi gue langsung kesini aja"

"Oh, yaudah. Gue dikit lagi selesai, lo tunggu aja disitu"

"Oke" Dyren tak langsung keluar dari kamar itu, ia duduk di pinggir kasur.

Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, baru sadar bahwa kamar Irrad sangat tertata rapih. Pandangannya teralihkan pada sebuah buku berwarna hitam, buku yang tak pernah ia lihat sebelumnya.

Buku itu adalah secret book milik Irrad atau bisa dibilang diary hariannya. Irrad selalu menyembunyikan buku itu dari radar
Dyren, karena ia tak ingin Dyren mengetahui isinya.

Karena penasaran, Dyren meraih buku itu dan membacanya. Dyren terkejut saat melihat isinya, hampir di setiap halaman namanya disebut di buku itu.

Dyren tidak pernah menyangka bahwa Irrad mencintainya, ia lanjut membaca buku itu tanpa menyadari bahwa si empunya buku sedang menatap nanar kearahnya.

Irrad melanjutkan kegiatan mandinya setelah menyuruh sahabat yang dicintainya menunggu, hingga beberapa menit kemudian.

Iris cokelatnya membulat saat teringat bahwa secret book nya berada di kasur, betapa bodohnya ia yang lupa menyembunyikan buku itu. Padahal jika dimasukkan ke laci nakas saja, Dyren tak akan menyadari keberadaan buku itu.

Dyren memang sering menyelonong masuk tanpa permisi ke kamar ataupun apartemen nya, tapi ia tak pernah membuka-buka laci di apartemen nya tanpa ijin.

Buru-buru ia menyelesaikan mandinya, hingga tak sadar ia keluar hanya dengan menggunakan bathrobe yang dipakainya asal.

Irrad keluar dari kamar mandi, tetesan air berjatuhan dari rambutnya yang masih basah dan tak tertutupi handuk. Irrad termenung melihat Dyren yang sedang membaca secret book nya, menatap nanar orang yang dicintainya.

MLBB Pro PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang