NoJM 'Gelo'

1.1K 86 40
                                    

"Lo pada tau ga?"

"Moreno ama Tian udah ga barengan lagi seminggu ini"

"Iya woi tadi gue liat mereka dikantin tapi ga saling tegur sama sekali, duduk pisahan meja terus Moreno juga udah ga pernah dateng ke kelas ini lagi untuk ketemu Tian, padahal kan mereka berdua selalu nempel mulu"

"Putus kalik?"

"Emang mereka berdua pacaran?"

"Mana gue tau anying"

"Yeee"

Sekelompok cewek yang sedang bergosip ria di ujung kelas sambil berbisik bisik dan suara tawa memenuhi seantero kelas kayaknya mereka tidak sadar.

"Hahhh..."

Pemuda yang namanya terus disebut itu hanya bisa menghela nafasnya gusar karena ia sudah muak di gosipkan terus hampir seluruh sekolah.

Bastian hanya bisa membaringkan kepalanya dimeja dengan beralasan lengan tangan kanannya, ia juga sama seperti mereka bertanya tanya apa yang membuat Moreno menjauhinya seminggu ini, apa ia sudah membuat kesalahan?

Kalaupun Bastian membuat kesalahan yang membuat Moreno tidak ingin bertemu dengannya, kesalahan apa itu?.

Bastian sudah berusaha keras agar bisa bertanya pada Moreno tapi pemuda sebaya dengannya itu tidak mau berbicara padanya, bahkan melihatnya saja enggan.

Setiap hari Bastian akan datang kerumah Moreno untuk bertanya apa yang membuat Moreno menjauhinya, namun hasilnya nol besar karena Moreno akan tidak ada dirumah atau dia tidak ingin bertemu dengan dirinya dengan ribuan alasan.

Hal ini sudah membuat Bastian kesal setengah mati karena selama sepuluh tahun pertemanannya dengan Moreno, ini pertama kalinya Moreno bersikap sangat dingin seperti ini padanya.

Namun bukan Bastian namanya kalau ia cepat patah semangat, Bastian sudah berencana akan mengikuti Moreno sehabis pulang sekolah dan menyekapnya dirumah kosong lalu menyiksa Moreno dan membuatnya mengaku, Bastian tersenyum lalu tertawa sendiri memikirkan rencana sempurnanya.

Plakk

Pemuda manis itu menampar pipinya pelan untuk menghilangkan imajinasinya yang berlebihan itu, tidak lama bel masuk kelas berbunyi.

Bastian mulai mengeluarkan buku dari tas ranselnya dan memulai pelajaran berikutnya.

Setelah dua jam, Bastian bergelut dengan pelajaran Sejarah, akhirnya terompet surga berbunyi yaitu bel pulang sekolah yang sudah ditunggu tunggu.

"Baik anak-anak pelajaran sampai disini, jangan lupa belajar karena minggu depan kita ada ujian mengerti?"

"Mengerti bu"

Sang guru mengangguk lalu keluar kelas yang disusul murid lainnya, Bastian sudah bersiap dengan perlengkapannya yaitu jacket berwarna abu-abu oversise dengan masker hitam dan kacamata. Fiks wibu

Pemuda itu keluar lalu memantau kelas Moreno juga yang baru keluar, tidak selang lama matanya menangkap seluet Moreno ditengah kerumunan yang tengah berjalan santai dengan menenteng tas ranselnya di bahu kanan.

Bastian berdecak "Sok keren"

Bastian berjalan dibelakang Moreno dengan jarak satu meter agar tidak ketahuan, sesuai dengan tebakannya Moreno berjalan menuju parkiran motor untuk mengendarai motornya.

Namun ada yang salah karena Moreno menyerahkan kunci motornya pada temannya lalu berbalik badan menuju gerbang sekolah, Bastian yang melihat itu pun hanya terdiam dan cepat berbalik badan disamping tembok karena ia hampir ketahuan oleh Moreno.

MLBB Pro PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang