YaGun 'Ngojek'

946 65 4
                                    

hehehe ketemu yawi ama gugun lagi...
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Lama banget dah" monolog Gugun sembari memperhatikan layar ponselnya

Sudah lebih dari sepuluh menit Gugun menunggu tapi lokasi driver yang ada di aplikasinya tidak berpindah tempat barang seinci pun.

Cuaca yang cukup panas membuat Gugun semakin tidak sabaran untuk menunggu.

"Mana panas banget lagi bangkek"

Pandangan Gugun beralih pada sebuah kedai minuman yang ramai pengunjung, tenggorokannya tiba-tiba terasa sangat kering.

"Beli dulu gapapa kali ya, drivernya juga belum sampe" setelah itu Gugun menyebrang dan ikut mengantri untuk memesan minuman yang ia inginkan

"Mau pesan apa kak??"

"Es teh lima ya kak"

"Ada tambahan lagi??"

Gugun menggeleng "Udah itu aja kak"

Setelah membayar pesanannya, Gugun menunggu si penjual membuatkan minumannya sembari memperhatikan kembali layar ponselnya. Ternyata ada pesan masuk dari driver ojek online yang Gugun pesan tadi.

Ketika Gugun hendak mengirimkan jawaban untuk drivernya, si penjual tadi memanggilnya karena pesanannya sudah siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Gugun hendak mengirimkan jawaban untuk drivernya, si penjual tadi memanggilnya karena pesanannya sudah siap. Gugun mengambilnya dan mengucapkan terimakasih. Kemudian ia bergegas menghampiri sang driver.

Namun ketika hendak menyebrang,

"Mampus gua, kenapa ada kak Yawi disini??"

Gugun hendak kembali masuk ke dalam antrian, entah apa yang akan ia pesan lagi, ia hanya ingin menghindari Yawi.

"Gugunn!!"

Tapi terlambat, Yawi menyadari kehadirannya.

Gugun tersenyum kikuk melihat Yawi yang melambaikan tangan ke arahnya, mau tak mau Gugun menyebrang kemudian menghampirinya.

"Wihh jajan nih, baru balik sekolah yak??"

"Iyaa, lo tumbenan disini??"

"Ga suka ya gua disini??"

"Ehh, g-ga gitu.. gua nanya aja, kan ga tau mungkin lu mau ketemu temen lama atau ada urusan lain??"

"Enggak kok, gua mau jemput penumpang disini"

"Gua ga tau lo ngojek sekarang"

Yawi tertawa mendengar penuturan Gugun "Ahahaha anjir kagak ngojek gua"

"Lah terus??"

"Gantiin sepupu doang, dia lagi sakit.. sayang katanya kalo ga dapet orderan seharian ini"

"Tunggu dulu, sepupu lo namanya Aran??"

"Kok lo tau?? Jangan-jangan--" Yawi menyipitkan matanya.

"Gausah mikir aneh aneh kak" Gugun menunjukkan layar HP nya ke pada Yawi "nih gua yang mesen gojek"

"Aelaahh, kenapa ga bilang dari tadi sih cil" tutur Yawi "Tunggu bentar, gua ambil helm buat lo dulu"

Seharusnya Gugun sadar dari awal, kenapa Yawi ada disini. Yawi juga tidak menggunakan motornya, mungkin itu motor sepupunya.

Dan lagi drivernya bilang tadi kalau dia sudah di depan gerbang sekolah, sedangkan yang ada di depan gerbang sekolah hanya ada Yawi.

Gugun merutuki kepintarannya -udah mainstream kalo pake kata satunya lagi-.

"Nih pake"

Gugun mengambil helm yang Yawi berikan padanya.

"Bisa ga?? Sini minumannya taro depan"

"Makasih kak"

"Udah yok naik"

. . .

"Eh dah sampe ni Gun"

Gugun turun dari motor kemudian melepas helmnya. Setelah itu Gugun menyodorkan tangannya di hadapan Yawi.

Yawi menatap Gugun dengan tatapan bingungnya. Setelah Gugun menyadari tindakannya, ia segera menarik kembali tangannya.

"Ehh, emm, maaf.. gua kebiasa cium tangan kalo abis dianter sama ayah" aku Gugun dengan suara yang semakin lama semakin mengecil.

"HAHAHA" Yawi tertawa terbahak-bahak.

Entah karena pengakuan Gugun atau karena wajah Gugun yang sudah memerah atau mungkin keduanya, hanya Yawi yang tau. Sedangkan Gugun semakin merasa malu dan ia juga merasakan kalau wajahnya memanas.

"Lucu banget sih.. sini-sini gapapa kalo mau cium tangan, anggep aja latihan jadi calon laki gua"

"Apaan sih kaakk"

Baiklah, abaikan wajah Gugun yang semakin memerah bahkan sampai ke telinga.

"N-nih helmnya, gua udah bayar lewat aplikasi ya kak"

"Iyaa makasihh yaa" ujar Yawi "Eh ini minuman lo"

"Udah ambil aja kak"

"Semuanya??" Yawi tak percaya.

Sebenarnya minuman itu untuk Gugun.

Ia tidak sempat meminumnya karena ditaruh di depan, Gugun bahkan tidak mengingatnya karena mereka berdua yang mengobrol sepanjang jalan.

"Makasih banyak ye cill, berkah juga ya gantiin sepupu gua haha"

Gugun tertawa kecil mendengar jawaban Yawi.

"Lo ga berniat jadi driver ojol juga kan kak??"

"Kalo lo yang jadi penumpang gua setiap hari sih gua mau"

"Mulai dehh.. Udah ah gua masuk dulu, mau mampir ga??"

"Nanti aja sekalian minta restu sama ortu lo"

"Hah??"

"Enggak, gua belum bisa mampir soalnya ada orderan lagi nih.. Mungkin lain kali"

Sejujurnya Gugun mendengar dengan jelas apa yang Yawi katakan, ia hanya mau memastikan saja. Namun ternyata Yawi tidak mengulang kalimatnya tadi.

"Oke deh.. tiati kak, semangat kerjanya"

Yawi menatap Gugun kemudian tersenyum menanggapi perkataan Gugun.

"G-gua masuk dulu ya kak"

Yawi mengelus rambut Gugun "Yaudah sana masuk gih, ganti baju, mandi" pesan Yawi

Gugun menganggukkan kepalanya.

"Okedeh, gua pamit yak! titip salam ama bunda" ujar Yawi dan mulai pergi meninggalkan pekarangan rumah Gugun.

Tanpa Gugun sadari.

"Cie cie apaan sih itu namanya? CLBK?" goda Bunda Gugun.

Gugun berdecak malas menanggapi perkataan budannya "Apasih bun, udahlah Gugun mau mandi"

Bunda Gugun menggelengkan kepalanya "Anak jaman sekarang"

MLBB Pro PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang