SkyRon 'Sange'

1K 119 30
                                    

Kalau Skylar nggak salah hitung, sudah empat kali dalam setengah jam Aeron bilang ke dia kayak gini.

"Lerrrr, udah dong kerjanya. Aku mau diewe"

Pusingnya sih ada banget, tapi ada juga beberapa berkas yang harus beres maksimal jam sepuluh malam ini kalau dia nggak mau akhir minggunya besok keganggu sama excel. Sebagai pribadi yang gigih dan kompeten soal waktu, Skylar sudah punya pos sendiri kapan dia harus bekerja serta kapan dia harus berhenti, makanya kemarin dia sudah berniat buat menyelesaikan semua tanggungan senin supaya dia punya lebih banyak waktu bersama Aeron.

Masalahnya, pacarnya itu udah dari tadi berkelakuan kayak mahluk yang nggak pernah disentuh selama satu tahun penuh, dan Skylar bisa apa selain ikutan horny juga.

"Sabar ya, sayang" Skylar berusaha setabah mungkin walaupun tititnya udah nangis dari tadi. "Aku janji jam sepuluh udah kelar semua kerjaanku"

Aeron sebagai mahluk paling sandiwara sejakarta raya tampak mencebikan bibirnya, lalu membanting badannya sendiri ke kasur.

"Aku udah nggak seksi, ya"

Ini laptop kalau boleh dibanting dramatis terus Skylar berbalik buat makan Aeron saat itu juga, pasti udah dia lakuin dari tadi. Masalahnya, nggak bisa, yang pertama keluar duit buat beli baru, yang kedua agak ngapain ya selebay itu.

Tapi buat Aeron yang udah terangsang setengah mati kelihatannya nggak sanggup tahan-tahan lagi. Bocah yang punya lesung pipi sedalam palung Mariana (#9) malah lagi lepas celananya sendiri, meninggalkan boxer hitam, lalu berjalan ke arah Skylar pacarnya itu dia peluk dari belakang.

Ga kehitung berapa kali Skylar membatin KERJAAN BANGSAT sejak tadi, ditambah sekarang tangan Aeron bermain-main di torsonya, lalu menuju ke lehernya.

Jemarinya dia pakai buat mengusap rahang Skylar, dia sentuh dengan jari manis dan jari tengah bergantian.

"Kalau aku blow job sambil pemanasan boleh ga?"

Pemanasan katanya, ga usah dipanasin juga Skylar udah kebakar dari tadi.

Masalahnya cuma satu: kerjaan dia belum kelar.

Akhirnya, Skylar lepas tangannya dari keyboard laptop, terus menoleh ke arah Aeron, dia lumat bibirnya lembut sambil ucap mantra jangan ngaceng dulu, jangan ngaceng dulu sepanjang bibir mereka bersatu.

Aeron tampak kecewa waktu pagutan mereka dilepaskan.

"Tinggal satu lagi" Kata Skylar, dia usap pipi
Aeron dengan ibu jarinya "Aku janji setelah ini selesai aku punya kamu sepenuhnya"

"Mau Skylarrrrrr"

"Iya, aku juga mau kamu" Ujar Skylar lagi. "Sabar, ya? mending sambil nunggu kamu siapin diri dulu pakai lube di laci"

Sadar kalau Skylar udah nggak bisa digodain lagi, akhirnya Aeron pasrah. Dia berjalan gontai menuju laci, lalu mengambil lubrikan, kemudian duduk di atas ranjang seperti tadi. Kali ini, dengan sengaja dia melepaskan sisa celananya, meninggalkan cuma kaos hitam panjang.

Aeron pelan-pelan membuka kedua kakinya setelah mengeluarkan sedikit isi lubrikan, satu jarinya meraba ke arah analnya sendiri, menikmati sensasi dingin lewat telunjuknya. ngga butuh waktu lama sampai tangan Aeron yang lain berangkat menuju dadanya sementara dia mempersiapkan lubangnya sendiri.

Waktu mendengar Aeron mendesah lirih, Skylar cuma bisa senyum Ipin sambil nggak berhenti misuh-misuh dalam hati,

KERJAAN BAJINGANNN




hehehehehehehehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MLBB Pro PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang