Tenang |Chapter 03|

19 4 5
                                    

Perasaan tenang ini, perasaan beberapa tahun lalu saat ibunya masih ada.

Perasaan dimana pendengarnya masih ada.

Ia seperti ditarik masuk, dan semuanya menjadi gelap, namun tenang.

"Bunda" gumam Hinata.

Mata madu itu terbuka, menyesuaikan cahaya yang masuk.

"Uhukk..uhukk.."Hinata langsung terbatuk.

"Kak Tetsu" Ucap Hinata.

Namun tidak ada sautan sama sekali, hanya bunyi hewan kecil. Ia ingat kejadian tadi,dan sekarang tubuhnya terdampar di tepi pantai.

Hinata mencoba bangun, ia mengangkat sebuah balok kayu yang menimpa kakinya.

"Shh" desis nya pelan, Hinata mencoba bangkit namun, kakinya sulit digerakkan.

"Kaki gue kenapa?" Hinata terus terusan mencoba menggerakkan kakinya namun nihil.

Perasaanya mulai tak enak "Kak Tetsu! Kenma! Kageyama! Bang Suga!bang futa! Bang Omi! Bang Noya! Paman sachi!Tolongin shoyo, kaki shoyo ngga bisa gerak!! "kaki sialan!!" Teriaknya.

"Tolong siapapun!"

Hinata mencoba menyeret kakinya ia mencari penyangga yang cocok untuk menumpu berat badannya.

°°°°

Hari sudah mulai gelap, Namun belum ada tanda tanda Hinata di temukan, tentu saja kuroo semakin cemas.

kuroo menatap ke arah air pantai yang mulai tenang.

"Saya sarankan kalian pulang terlebih dahulu, pencarian akan kami lanjut esok hari" ucap ketua timsar.

"Tapi-

Ucapan kuroo langsung terpotong.

"Kuroo, kita udah lama disini, dan juga belum ada tanda tanda di temukan nya Hinata, kita pulang ,besok kita kesini lagi, kita cari Hinata sama sama" Ucap yaku menenangkan.

Kuroo langsung mengangguk, yaku tau mata Kuroo sudah mulai berkaca kaca. ia tau terpisah beberapa tahun, lalu dipisahkan kembali oleh keadaan bukan hal yang mudah untuk kuroo, ia berteman dengan kuroo sudah cukup lama.

"Nanti kita cari Hinata sama sama"

°°°°

Hinata terbangun tatkala merasakan tetesan air hujan, yang mengguyur tubuhnya, beberapa menit lalu ia pingsan.

"Lu kuat sho! Lu harus bisa, lu harus pulang!" Yakin Hinata.

Ia kembali menyeret kakinya, matanya sedikit menyipit kala menemukan sebuah gubuk yang sudah tua.

Beberapa menit kemudian ia berhasil sampai di gubuk tersebut, gubuk yang sudah lama, namun sepertinya beberapa jam lalu ada seseorang yang singgah disini.

Hinata sedikit berteduh, ia memeluk tubuhnya erat "disini dingin" gumamnya.

"Bang Suga Apple pie nya enak"

Setelah mengatakan itu, mata Hinata terasa memberat ia memejamkan matanya perlahan.

°°°°

Saat ini mereka berada di ruang tengah. Semua anak hanya larut di dalam pikiran masing masing.

Tok tok tok

Suara pintu di ketuk membuat semua orang beranjak dari duduk mereka, rasa khawatir bercampur aduk.

"Biar gue aja yang buka" ucap ushijima

Mereka langsung mengangguk.

Tidak lama kemudian muncul kuroo yang dipapah oleh daichi.

"Tolong sediain air hangat ya buat kuroo, tubuhnya dingin banget" Ucap Daichi.

Ia langsung membaringkan kuroo, dengan bajunya yang masih kotor ke sofa.

"Nata gimana?" Tanya Futa, dan Noya bersamaan.

Mereka langsung menggeleng

"Ngga ada tanda tanda, menurut timsar Hinata hanyut, dan bisa aja udah jauh dari sini- atau kemungkinan

"Kageyama" potong sakusa.

"Kita harus berdoa supaya Nata baik baik" timpal yaku.

"Andai waktu itu gue ngga ninggalin Hinata sendirian" ucap Kageyama tiba tiba.

"Gue juga" saut Yamaguchi, tsukishima langsung menepuk pelan pundak sahabatnya.

"Jangan nyalahin diri kalian sendiri, ini musibah, kita ngga ada yang tau kalo akhirnya bakal kaya gini" sela semi.

Yaku langsung menghampiri kuroo, ia tidak dapat mengatakan apapun.

"Yaku, Kageyama, Daichi, juga Omi kalian bersihin diri dulu" kata shinsuke.

Mereka berempat langsung mengangguk.

"Gue ambilin baju ganti buat kuroo dulu" kata oikawa, ia langsung berjalan ke atas.

Atsumu,Osamu dan juga lev sedari tadi hanya diam.

Suasana ruangan menjadi senyap.

"Tanaka, suna tolong bantu gue bikin bubur ya" ucap Ennoshita.

"Ini gue sama Teru bikinin teh hangat, kalian minum dulu" kata tendou ia menaruh teh itu di meja.

"Akaashi, Hinata gimana?" Tanya Bokuto.

Akaashi menggeleng, ia memandang keluar, diluar hujan deras.

"Semoga Nata baik baik aja" Ucap Akaashi.

°°°°

Jam menunjukan pukul 2 malam, kuroo terbangun, kepalanya sedikit pusing.

Ia melirik ke arah anak anak yang sudah tertidur pulas, dengan hati hati kuroo bangun, agar tak menimbulkan suara.

"Kuroo" cicit Kenma pelan.

Kuroo yang mendengar suara itu langsung menoleh "Kenma"

"Ayo kita cari Shoyo, gue khawatir" ucap Kenma jalannya sedikit gemetar, ia mencabut infusnya.

Kuroo langsung menghampiri Kenma, membantunya duduk.

"Ken biar gue aja, jangan kasih tau anak anak yang lain kalo gue cari shoyo, lu disini gue janji bakal bawa Shoyo balik dengan selamat"

"Ngga, gue ikut gue mohon kur, gue ngga bisa tidur, ini salah gue, andai gue-

Kuroo menggeleng "jangan kaya gitu, shoyo juga ga bakal nyalahin lu Ken, karena lu tau Shoyo se sayang itu sama lu".

"Lu disini doain yang terbaik biar gue bisa ketemu shoyo secepatnya, dan shoyo ngga kenapa napa"

Setelah mengatakan itu Kuroo langsung keluar dari kosan, dan mengeluarkan motor nya dari garasi.

"Mau kemana?" Tanya seseorang.






To be continue...

Togetherness |Haikyuu fanfiction| SEASON 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang