Untuk Tooru |Chapter 15|

21 3 9
                                    

"Hujan deras" ucap Asahi. Saat ini mereka masih dalam perjalanan.

Hinata membuka matanya, ia terbangun oleh suara gemuruh "Kak tetsu" cicit nya pelan.

"Kenapa sho?" Tanya kuroo.

Hinata menggeleng, kemudian pandangannya beralih ke arah jendela mobil lalu menunduk.

Jika boleh jujur ia sedikit takut dengan suara hujan disertai oleh gemuruh.

"Udah sampe bang?" Tanya Kenma yang kebetulan terbangun.

"Belum, kita kehalang badai, tidur lagi aja Ken" kata Asahi.

Setelah memakan waktu beberapa jam dalam perjalanan akhirnya mereka sampai di lingkungan rumah sakit tempat iwaizumi di rawat.

"Bang Suga!" Panggil Hinata, Hinata langsung menghampiri sugawara yang tengah menunggu di depan ruangan vvip, dengan oikawa di sampingnya. iwaizumi sudah di pindahkan ke ruang rawat atas permintaan ibunya.

Sugawara mengelus pelan Surai Hinata "Kok ikut Besok libur?" Tanyanya.

Hinata langsung mengangguk "Iya bang, jadi ikut kak tetsu deh kesini, kalo di sana bosen" jawabnya.

Sugawara langsung tersenyum.

"Maaf kita lama, gimana keadaan Iwaizumi?" Tanya kuroo, di belakangnya ada Asahi, Kageyama dan Kenma.

"Gapapa kur, kata dokter Iwaizumi koma, tapi kita berdoa semoga Iwa bisa lewatin masa ini" ucap sugawara.

"Oh iya kalo gitu, oik gue pulang ke apartemen kuroo dulu" Oikawa langsung mengangguk "Hati hati ya, thanks!"

Sugawara langsung mengangguk

"Sama siapa?" Tanya Asahi.

"Daichi, tadi ngabarin gue kalo udah ada di depan, kalo gitu gue duluan" pamitnya.

"Hati hati bang/Suga".

Sugawara langsung pergi dari situ, keluar dari rumah sakit untuk menemui daichi.

°°°°

Lorong rumah sakit cukup sepi, Mereka berlima hanya terdiam.

"Ibu bang Iwaizumi mana bang?" Tanya Hinata.

"Di dalem, lagi nungguin Iwa, Nat" Ucap Oikawa.

Hinata langsung mengangguk, ia kemudian berjalan lalu duduk di samping oikawa.

"Jangan khawatir ya bang, Gue yakin bang Iwa pasti secepatnya siuman" ucap Hinata.

Oikawa langsung tersenyum, ia menyenderkan kepalanya pada pundak Hinata. "Makasih ya Nat" Gumamnya pelan.

Kuroo yang mendengar penuturan dari adiknya tersenyum tipis, Saat ini ia cukup bangga adiknya dapat di andalkan.

Suara pintu terbuka, membuat mereka berlima menoleh ke arah suara.

"Ibu" ucap Oikawa.

"Ayo masuk, siapa tau dengan adanya kalian Hajime bisa secepatnya siuman" ucap ibu iwaizumi ia tersenyum tipis.

Mereka langsung masuk ke dalam, Aroma obat tercium menyeruak masuk ke indra penciuman.

Mereka memandang iwaizumi yang kini di seluruh tubuhnya banyak dipasang alat medis.

"Tooru muka kamu kok pucat? To—tooru!" Ucap ibu iwaizumi, tubuh oikawa sedikit oleg.

Asahi dan kuroo langsung berlari ke arah oikawa, mereka berdua menahan tubuh oikawa sebelum menyentuh lantai.

"Oikawa! Lu kenapa?" Tanya kuroo.

"So..sorry kepala gue sedikit sakit"

"Istirahat dulu" Ucap Asahi ia dan kuroo memapah tubuh oikawa, menidurkannya di sofa.

Ibu iwaizumi mengecek dahi Oikawa " Panas " ucapnya.

"Kalo gitu Gue panggil suster dulu ya bang" ucap Kageyama, namun sebelum itu.

"Ja-jangan gue gapapa kok"

"Gapapa gimana oikawa! Lu demam tau ga?" Ucap kuroo panik.

Hinata langsung membuka tas yang ia bawa, mengeluarkan kompres penurun panas.

"Ini" ucap Hinata ia memberikan kompres penurun panas itu pada ibu iwaizumi.

"Makasih ya nak shoyo"

Hinata langsung mengangguk "Sama sama bu"

Ibu iwaizumi langsung memasangkan kompres itu pada dahi oikawa.

"Gue sama bang Kenma beli obat penurun panas dulu ke apotik" kata Kageyama

Mereka langsung mengangguk "Bentar" ucap kuroo.

"Ini uang nya ya, sekalian beli minum buat kalian juga".

"Oke bang/kuroo!" Ucap Kenma dan Kageyama bersamaan.

°°°°°

Clakk.

Ibu iwaizumi mengusap rambut Oikawa lembut "Tooru kenapa sayang?" Tanyanya.

Oikawa membuka matanya "Dulu waktu Tooru sakit Ayah sama bunda ngga ada yang peduli, tapi ibu.."

Ibu iwaizumi menghapus jejak air mata oikawa yang telah ia anggap putranya sendiri, jika boleh ia ingin Oikawa menjadi anaknya, ia amat menyayangi nya.

"Yang terpenting sekarang Tooru istirahat, jangan terlalu setres, ibu yakin kok suatu saat nanti pasti" ucap ibu iwaizumi, ia tersenyum lembut.

Suara yang lembut, dan kehangatan yang tak pernah oikawa rasakan kini perlahan ia dapatkan, walaupun ibu iwaizumi bukan ibu kandungnya, tapi kasih sayang nya nyata "Makasih ibu.." Gumamnya Setelah mengatakan itu dengkuran halus terdengar dari oikawa.

°°°°

Kageyama datang bersama dengan Kenma, ia menaruh obat milik oikawa di meja dekat sofa.

"Bang Oikawa tidur?" Tanya Kageyama.

Kuroo mengangguk "dia bener bener kecapean" ucap nya pelan.

"Tadi malem ibu juga liat Tooru ngga tidur sama sekali, padahal ibu bilang Tooru harus istirahat tapi dia tetep kekeh" jelasnya.

"Ibu sayang sama Tooru, ibu udah anggap Tooru anak ibu sendiri" lanjutnya lagi, ia mengelus kembali Surai oikawa.

Anak anak yang berada di situ merasa sedikit hangat, dengan ucapan ibu Iwaizumi.

"Oh iya, ibu ini Kageyama sama bang Kenma bawa makanan dari luar, yuk di makan dulu mumpung masih panas" tawar Kageyama.

"Kalian makan aja dulu ya anak anak, ibu mau cek keadaan Hajime dulu"

"Oke bu" ucap mereka.

Mereka mengambil satu persatu makanan yang ada di dalam kantung plastik.

°°°°

Jam sudah menunjukan pukul 12 malam, saat ini yaku berada di dapur ia tengah membuat kopi susu kesukaannya, kemudian ia berjalan ke arah ruang kumpul apartemen.

"Loh? Kita belum tidur?" Tanya yaku, ia berjalan ke arah sofa menghampiri shinsuke yang masih termenung sambil melihat televisi.

Shinsuke menoleh ke asal suara lalu menggeleng "Belum yaku" jawabnya.

"Mau gue bikinin kopi?" Tawarnya.

"Eh? Boleh susu putih aja, tolong ya"

Yaku langsung mengangguk, kemudian kembali ke dapur.

Setelah beberapa menit, minuman shinsuke pun siap "Gue taro disini ya"

"Thanks ya"

Yaku mengangguk "Anak anak udah pada tidur?"

"Kaya nya udah, soalnya gue sendirian disini"

"Iya juga sih, Hahaha" tawa yaku canggung.

"Soal rencana gimana?" Lanjut yaku.

"Soal itu, nanti kita bicarain lagi, mumpung libur"

"Tapi kit, untuk 2 orang yang mancing itu siapa? Gue mohon jangan adik adik kita".

Shinsuke sedikit termenung, sedari tadi dirinya memikirkan hal itu, kalo pun ia pasti Atsumu dan Osamu melarang.

"Biar gue aja!"




To be continued...

Togetherness |Haikyuu fanfiction| SEASON 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang