Kasih Sayang |Chapter 26|

12 3 2
                                    

Suara detik jarum jam yang berada di dinding kamarnya, membuat suasana terasa semakin sunyi, Pikirannya kacau, rasa bersalah singgah di hatinya, andai kuroo tak menyelamatkan dirinya mungkin temannya itu masih hidup.

Ia benci pada dirinya sendiri.

Ia ingin dapat mengembalikan waktu, menggantikan posisi kuroo temannya.

Cklek.

Suara pintu terbuka mengalihkan atensi nya, pada ambang pintu Surai dan perawakan yang amat ia kenal.

"Jangan terus murung, dan menyalahkan diri" Ucap seseorang dari ambang pintu, ia berjalan mendekati oikawa yang tengah bersandar.

Perlahan air mata Oikawa turun membasahi pipinya. "Iwachan" Cicitnya pelan, ia tak sedang bermimpi bukan? Didepannya memang benar iwaizumi bukan sahabatnya?

"Siapa lagi?" Iwaizumi tersenyum tipis.

Oikawa langsung bangkit dari tempat tidur ia berlari ke arah iwaizumi tak mempedulikan tubuhnya yang sedikit oleg.

BRUGH.

Dengan sigap iwaizumi langsung menopang tubuh Oikawa, "Hati hati" ucapnya.

"Iwa? Ini beneran Iwa kan? Iya kan?ini bukan hantu kan?" Tanya Oikawa beruntun.

"Hahh?! Lu pikir gue udah mati gitu?".

"Beneran Iwachan!" Ucap Oikawa, ia kemudian tersenyum lega.

"Badan lu enteng, Pasti turun lagi berat badannya".

"Gue—

"Duduk dulu" potong iwaizumi.

Lama terdiam akhirnya oikawa memulai pembicaraan "Syukurlah Iwa, lu udah gapapakan? Gue panik waktu itu,keadaan lu bener bener berantakan".

"Gue gapapa, tenang aja yang terpenting lu sekarang pikirin kesehatan lu dulu".

"Tentang kuroo, lu udah tau?" Tanyanya berusaha mengalihkan pembicaraan.

Iwaizumi langsung mengangguk.

"Itu salah gue, andai saat itu kuroo ngga nyelamatin gue pasti dia masih hidup, andai gue yang ada di posisinya saat itu—

"Hey" Iwaizumi menepuk pelan pipi oikawa membuatnya sedikit tersentak.

"Tooru denger, ini bukan salah lu..Ini keputusan kuroo, dari awal gue udah tau gimana sifat kuroo, dia itu orang yang selalu tulus melindungi sesuatu apalagi hal yang menurutnya berharga, kuroo itu sayang sama kita semua, sama anak anak jadi berhenti nyalahin diri lu sendiri, Tetep jadi Tooru yang gue kenal, Kita disini bakal sama sama terus ngga akan ada lagi yang Pergi lu jangan takut..Gue janji!" Jelas iwaizumi.

"Iwa.." Oikawa menunduk dalam, namun tetap saja rasa bersalah tetap singgah.

"Maaf gue ganggu" Ucap sugawara di ambang pintu, ia masuk membawa nampan berisi Bubur

"Gue taro disini ya, Cepet sembuh Oikawa" Ucapnya, kemudian ia keluar dari kamar oikawa.

"Liat, mereka semua peduli sama lu, Jangan nyalahin diri lu lagi! Sekarang makan, biar cepet sembuh".

"Hahaha, emangnya Iwachan ibuku ya?"

"Berisik, sini gue suapin".

Setelah beberapa suap akhirnya bubur tersebut habis.

"Iwa?" Panggil Oikawa.

"Iya" jawabnya.

"Bunda dan Ayah kemarin kesini" ucapnya.

"Bagus dong, artinya mereka khawatir sama keadaan lu"

"Ngga.. Mereka ngga pernah khawatir sama gue, karena mereka cuma peduli sama adik dan adik, Gue benci sama mereka Iwa, Mereka ngga pernah ngertiin perasaan gue, Gue ngga bisa maafin mereka iwa". Oikawa menangis kembali.

"Jangan bilang kaya gitu" ucap iwaizumi.

"Mereka benar benar peduli dan khawatir sama lu, pasti kemarin bunda nangis kan?".

Oikawa langsung mengangguk "Dia bilang maaf.. dia sayang sama gue, dia juga peluk gue".

Iwaizumi tersenyum tipis "Gue paham gimana perasaan lu, Tapi perasaan orang tua ke anak anaknya itu tulus, Kalo boleh jujur Gue juga benci sama Ayah gue,tapi tetep aja gue butuh Ayah, Gue butuh Ibu, mereka yang didik gue, mereka yang besarin gue, Nyimpen rasa benci itu ngga baik.. Maafin mereka ya? Walaupun masih tersisa rasa sakitnya".

Oikawa hanya diam. iwaizumi langsung merangkul pundak sahabatnya yang sudah ia anggap adiknya sendiri, ia paham susah rasanya memaafkan semuanya, apa yang di perbuat oleh orang tua Oikawa sejak kecil. tapi, Seburuk apapun itu, Pada akhirnya Orang tua adalah tempat Kita Pulang Hingga akhir.

"Tenang aja lu ngga usah takut, gue bakal terus ada disini " Ucap iwaizumi final.

°°°°

Lizuna tengah melamun di samping ranjang rumah sakit, sakusa yang melihat tingkah aneh Lizuna merasa sedikit bingung.

"Kenapa iz?" Tanyanya.

"Ini tentang kuroo". Jawab Lizuna.

Sakusa menengadahkan wajahnya menatap langit langit ruangan "Dunia jahat ya, lagi dan lagi ngambil sesuatu yang berharga".

Lizuna mengangguk "Sebelum misi itu kuroo minta ketemuan sama gue" Ucapan Lizuna membuat sakusa menoleh.

"Cerita" ucap sakusa.

"Awalnya dia chat gue, katanya mau ketemu, dan gue iyain".

Sekarang sakusa tau alasan kuroo saat di percakapan grup meminta nomor Lizuna.

"Terus?"

"Besoknya gue sama dia ketemu di cafe"

Flashback.

Kuroo memasuki sebuah cafe ia mengedarkan pandangannya ke arah Lelaki seumurannya di meja Pojok.

"Lizuna?" Tanya kuroo.

Pria itu menoleh ke arahnya "Kuroo ya?".

Kuroo langsung mengangguk, kemudian ia langsung duduk.

"Udah pesen?" Tanya kuroo.

Lizuna langsung menggeleng.

"Pesen aja, gue Traktir".

Setelah itu mereka berdua langsung memesan 2  Kopi Latte.

"Oh iya jadi kenapa?" tanya Lizuna.

Kuroo mengeluarkan sebuah amplop dari saku Jaketnya.

"Ini" Ia menyerahkan amplop itu pada Lizuna.

"Maksudnya?" Tanya Lizuna bingung.

"Lu tau kan anak anak bakal nyerang ke markas musuh, Gue punya adik Namanya Hinata shoyo, Liz gue punya permintaan sama lu, Misi nanti Gue minta tolong sama lu buat jaga Adik gue, jangan sampe di luka sedikit pun".

Lizuna berpikir sejenak.

"Berapa pun itu, yang penting adik gue Aman" lanjut kuroo.

Lizuna meminum kopinya, ia tersenyum tipis sambil memandang ke jendela luar.

"Lu kakak yang baik kuroo, Lu ngga bilang juga bakal gue jaga".

"Liz..Thanks" ucap kuroo.

"Lalu Gimana anak anak yang lain?" Tanya Lizuna.

"Tenang, gue yang bakal jaga mereka".

Flashback end.

"Itu yang dia bilang, Dan dia titipin amplop itu ke gue buat di serahin ke adiknya Hinata".

Setelah mendengar cerita dari Lizuna, sakusa menoleh ke arah Jendela yang menampilkan awan sore berwarna jingga.

"Gue yakin kuroo pasti udah tenang di sana".

Lizuna tersenyum tipis "Dia rela nyawanya jadi taruhan demi semua anak Selamat".

"Oh iya omi, besok udah boleh pulang kata dokter" ucap Lizuna.

Sakusa mengangguk.


To be continued..

Jangan pelit vote ya Minna❤️

Thor udah Revisi season 1, karena banyak kata kata yang kurang enak di baca, kalo kalian mau baca ulang boleh😸

Togetherness |Haikyuu fanfiction| SEASON 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang