Kembali ke masa lalu |Chapter 29|

13 3 5
                                    

Taman hari ini cukup ramai, semi tengah sedikit bersantai.

Ia melirik ke sekeliling, Suara ramai anak anak yang tengah bermain membuatnya tersenyum tipis.

Ia seperti pernah merasakan ini juga dulu, tetapi entah itu kapan.

Brukk.

"Aduhh" Ucap seorang anak kecil.

"Eh? Maaf ya dek, Abang ngga sengaja" Ucap semi ia mengulurkan tangannya membantu anak itu untuk bangun.

"Maaf ya, Shiro juga salah, tadi tidak melihat jalan" Ucapnya.

Semi langsung tersenyum manis, entah mengapa ia seperti langsung akrab dengan anak didepannya ini.

"Kamu kesini sama siapa?" Tanya semi.

"Papah Shiro! Tapi papah lagi pergi beli es cream" ucapnya.

"Boleh Abang temani bermain?" Tanyanya.

Shiro langsung mengangguk.

"Boleh!" Ucapnya, ia langsung tersenyum amat ceria.

Dan sekarang semi dan Shiro tengah bermain perosotan.

"Ayo Shiro! Jangan takut Abang nanti tangkap kamu" Ucap semi.

Shiro dengan berani menaiki tangga perosotan.

"1..2..3.." Ucap semi.

"Huwaaaaa...Hupp". Semi langsung menangkap tubuh anak itu.

"Wahh keren Shiro berhasil!" Ucap semi

"Shiro.." panggil seorang lelaki paruh baya.

"Papah!" Teriaknya. Shiro langsung menghampiri ayahnya.

Semi mengangkat wajahnya.

"Loh? Paman?!" Ucap semi.

"Eh? Kamu?".

"Papah kenal Abang Eita" Tanya Shiro.

"Eita" Gumamnya.

"Paman perkenalkan Semi Eita" ucap semi.

Pria paruh baya itu tersenyum lalu mengangguk.

"Papah! Shiro mau lanjut bermain" Ucapnya.

"Iya nak".

Ia duduk di kursi taman, melihat ke arah Semi dan Shiro yang kini tengah bermain.

Flashback.

Eita kecil tengah bermain bola di sebuah taman.

"Eita..jangan jauh jauh" ucap sang ibu.

"Iyaa mah" saut nya.

Mereka saat ini tengah berpiknik di taman.

Eita kecil mendongakkan kepalanya menatap seseorang berperawakan tinggi.

"Paman siapa?" Tanyanya.

"Kamu suka ice cream?" Tanya orang tersebut.

Eita kecil mengangguk.

"Yuk, ikut paman, kita beli ice cream disana" ajaknya

"Tapi, papah dan mamah Eita di sana paman"

"Paman udah bilang kok sama mereka".

Eita kecil hanya mengangguk, umurnya saat itu masih 4 tahun belum mengerti apa apa.

Di sisi lain, ibunya tengah khawatir, karena sedari tadi putranya tidak terlihat setelah mengambil bola.

"Pah, Eita belum juga kembali" ucapnya khawatir.

Lelaki itu mengangguk, "Kita cari" ucapnya.

"Paman, kita mau kemana?" Tanya Eita kecil.

Togetherness |Haikyuu fanfiction| SEASON 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang