Meringkus |Chapter 19|

8 3 5
                                    


"Selanjutnya—

"Uhukk..Uhukk.. So-sorry lanjut shi" ucap Kuroo.

"Sho ambil air hangat dulu ya kak" Ucap Hinata.

"M-maaf ya..Uhukk"

"Keadaan lu belum fit kur, jangan ikut ya? Kita takut lu kenapa Napa" ucap sugawara, di angguki setuju oleh shinsuke.

"Ini kak" Hinata langsung memberikan segelas air hangat untuk kuroo.

Ia meminum air itu perlahan "Makasih ya sho".

"Gue gapapa, cuma lagi sering batuk aja" ucap kuroo ia menjawab pertanyaan sugawara.

Hinata mengelus pelan punggung kakaknya, raut khawatir terlihat jelas dari wajahnya.

"Kakak gapapa kok" katanya ia tersenyum tipis, membuat Hinata perlahan merasa sedikit lega.

"Lanjut shi" ucap kuroo, ushijima langsung mengangguk.

"Selanjutnya tim bagian informasi, Kenma, Akaashi, Yamaguchi,Osamu kalian cari lahan sepi sekitar sini, Tim pengintai 2 nanti bakal sambungkan monitor cctv yang ada di dalam ke laptop kalian".

"Dan yang terakhir tim pengintai 3 setelah tim bagian informasi dapet petunjuk dari pengintai 2 itu saatnya kalian beraksi Nanti bawahan ayah gue bakal jaga kalian".

"Itu rencana kita, besok jam 9 malam kita ringkus sama sama!". Ucap ushijima ia mengakhiri pembicaraan.

"Kita juga bakal ikut buat nyergap" saut Goshiki.

Daichi mengulurkan tangannya untuk tos, semua anak juga langsung ikut mengulurkan tangan mereka, walaupun bercampur dengan raut entah itu gugup atau siap membunuh.

"Kita satu tujuan, Kita harus pulang dalam keadaan hidup! Tugas kita melawan entah itu harus dengan cara membunuh! Jangan gentar hadapi semuanya! Rintangan didepan!" Ucap daichi.

"Beribasa!" Teriak daichi.

"Ossu!!"

°°°°°

Anak anak saat ini tengah bersiap siap di gudang apartemen, seperti mengisi peluru, atau membawa pisau kecil, bawahan ayah ushijima membawa beberapa alat alat kemarin malam.

"Sho.." panggil kuroo.

Hinata yang merasa di panggil, menoleh ke belakang.

"Kenapa kak?" Tanyanya.

Kuroo menepuk pelan bahu adiknya, "Hati hati ya, jaga diri kamu".

Hinata tersenyum lembut "Jangan khawatir, sho bisa kok jaga diri".

"Oh iya kak?"

"Hm kenapa?"

"Kakak kok pucat? Kakak sakit?" Tanya Hinata khawatir, tangannya terulur ke arah dahi kuroo. Namun sebelum itu, kuroo langsung menepis pelan tangan adiknya.

"Kakak gapapa, jangan khawatir oke!"

"Syukurlah kalo gitu". Entah mengapa firasat Hinata tak enak ia Takut? bukan takut tentang misi ini, tapi ini berbeda rasanya seperti yang ia rasakan beberapa tahun lalu.

"Ayo yang lain udah pada siap, kita susul ke depan". Ajak kuroo, karena memang disitu hanya tersisa Hinata dan kuroo.

Hinata langsung mengangguk.

°°°°°

"Oh iya Tim perakit bikin earpice khusus, kita bisa tau posisi kalian kalo ada keadaan terdesak". Ucap Futakuchi, ia menyerahkan earpice itu pada masing masing anak.

Togetherness |Haikyuu fanfiction| SEASON 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang