Percikan kenangan |Chapter 09|

10 4 3
                                    

Hinata duduk di kursi tunggu entah sejak kapan air matanya terus menetes.

Suasana sendu memenuhi lorong malam itu.

"Shoyo" Kenma memeluk Hinata erat.

Hinata tersenyum tipis.

"Gue gapapa, kakak gue kuat" Ucapnya.

Kenma melepas pelukan itu. Ah, benar mereka berdua sama sama kuat pikir Kenma.

"Gue mau cari angin dulu" ucap Hinata, ia kemudian beranjak dari kursi tunggu.

"Nata mau kemana?" Tanya sugawara.

"Cari angin" ucap Kenma.

"Ken, Suga ikutin Hinata takut kenapa Napa" Ucap daichi.

Mereka berdua langsung mengangguk.

Dan disinilah Hinata ia tengah menengadahkan wajahnya ke atas langit malam itu.

Ia menahan air matanya agar tak terjatuh, dadanya sesak.

Namun tetap saja, Hinata tetaplah Hinata.

Ia menundukkan kepalanya, kedua tangan itu menutupi wajahnya, ia menangis tanpa suara.

Tubuhnya bergetar hebat.

"Kak Tetsu udah janji bukan? Ngga mungkin ingkarin gitu aja" Gumamnya pelan.

Sedangkan sedari tadi Kenma dan sugawara hanya dapat terdiam.

Mereka berdua merasakannya.

Kenma melangkahkan kakinya, mencoba mendekati Hinata.

Namun sugawara langsung mencegah, ia meraih tangan milik Kenma.

Menggeleng pelan, "jangan biarin Hinata sendiri dulu". Ucapnya.

"Hati gue sakit bang" ucap Kenma.

Sugawara melepaskan genggaman tangannya pada Kenma.

Ia mengangguk "Gue juga, Hinata itu anak yang paling kuat di antara kita semua".

Hinata mengusak wajahnya dengan kasar.

"Dunia sejahat ini ya?" Ucapnya.

°°°°°

"Kak tetsu...bangun" tangan kecil itu menepuk pipi kakaknya.

Kuroo membuka matanya pelan, ia terbangun di suatu taman yang tidak asing baginya.

"Kakak kok malah tidur sih? Kan kita lagi main petak umpet"

"Petak umpet?" Tanyanya bingung.

"Shoyo.. Tetsuro.." itu suara wanita yang amat ia rindukan.

"Bunda.." Gumam kuroo pelan, entah kenapa air matanya turun begitu saja.

"Kakak kenapa nangis?" Tanya shoyo kecil.

Kuroo menoleh ke arah Adiknya, lalu setelah itu ia menatap ibunya kemudian langsung berlari memeluknya erat "bunda!! Tetsu kangen!!" Teriaknya.

"Anak anak ayah!! Ayah pulang!!" Kuroo langsung melepaskan pelukan itu, ia melirik ke arah seorang pria.

"Ayah.." mata kuroo berkaca kaca.

"Loh..loh Tetsuro kenapa ini? Kok nangis?"

Kuroo langsung berlari ke arah ayahnya memeluknya erat.

"Bunda kakak kenapa kok nangis?Apa shoyo yang bikin kakak nangis?" Mata shoyo kecil berkaca kaca.

"Sayang..mungkin kakak kamu kecapean jadi nangis, bukan karena shoyo kok.." wanita itu menggendong tubuh kecil shoyo.

Togetherness |Haikyuu fanfiction| SEASON 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang