(11) DRAMA

4.8K 391 140
                                    

Jangan lupa buat tinggalin jejak yaa, jangan jadi silent readers. Terima kasih untuk pembaca yang gak bosan buat spam dan komen selalu di cerita ini 💕

 Terima kasih untuk pembaca yang gak bosan buat spam dan komen selalu di cerita ini 💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Rooftop. Tempat yang membuat Celestial jatuh hati pada sekolah ini, dan sekarang atensinya tak seorang diri melainkan bersama dengan Nick yang berdiri di sebelahnya. Saat sampai kesini ada beberapa siswa yang bersantai, namun saat melihat kehadiran Nick, mereka langsung meninggalkan tempat itu.

ㅤㅤSiapa yang ingin mencari masalah dengan Nicholas Tanner, dari lirikan matanya saja sudah memberikan perintah untuk segera meninggalkan rooftop.

ㅤㅤ"Lo emang selalu cari masalah ya," ujar Celestial setelah beberapa saat diam. Ia menghadap kearah Nick untuk melihat wajah yang tidak menunjukan rasa bersalah ataupun penyesalan itu. "Kalau tadi Easton kenapa-napa gimana?"

ㅤㅤ"Who cares?" Nick balik bertanya. Tatapannya masih saja sama, menunjukan emosi yang entah tertuju kepada siapa. "Lo suka dia?" Yang jelas dirinya tidak senang akan pertanyaan Celestial yang seolah khawatir terhadap Easton.

ㅤㅤ"Gila ya?" Celestial mendelik. Easton itu hanya orang baru baginya, tidak Celestial anggap dekat, hanya sebatas teman yang membantunya pertama kali di sekolah ini. "Lebih baik gue tetap sama Gama dar—"

ㅤㅤBrug! Nick menendang pot bunga yang ada di dekat kakinya, mendengar nama Gama disebut membuat suasana hatinya kian memburuk. Mendekatkan diri kepada Celestial, lalu berujar, "nggak ada dia di opsi ini." 

ㅤㅤCelestial menahan nafas, Nick terlihat begitu benci jika nama Gamaliel disebut. Cewek itu mundur selangkah, mengalihkan pandangan dari Nick karena sudah tidak berani menatap mata yang memancarkan emosi itu. Sejujurnya Celestial takut, hanya berusaha berani agar Nick tidak terus menekannya. Namun setiap penolakan yang ia berikan semakin menarik Nick untuk mendekat kepadanya.

ㅤㅤ"Setiap kali gue nyentuh lo, selalu penolakan yang gue terima. Sedangkan Easton, lo diam aja disaat dia nyentuh rambut lo. You've always avoided me, but not him."

ㅤㅤ"Jangan mainin gue, Celestial. Gue nggak bisa sabar apalagi itu menyangkut lo," lanjut Nick.

ㅤㅤCelestial memijit pelipisnya yang berdenyut karena memikirkan masalah ini. "Nick, udah berapa kali sih gue bilang kalau kita itu nggak cocok. Gue nggak suka sama lo, dan perasaan gue nggak bisa lo paksain."

ㅤㅤ"Persetan tentang itu, gue bisa buat lo jatuh cinta. Tapi terima gue, jadi pacar gue."

ㅤㅤ"Lo bahkan udah klaim gue pacar lo dengan sepihak beberapa menit yang lalu." Celestial mengingatkan kembali kegaduhan yang Nick buat di kafetaria. "Ah enggak, semenjak malam taruhan di Black Track malam itu."

ARDUOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang