(14) PROBLEM

5.3K 392 139
                                    

Terima kasih untuk vote dan komen di part sebelumnya, jangan lupa untuk tinggalkan jejak juga disini yaa. Dimohon untuk gak jadi silent readers.

REVISI!

REVISI!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

ㅤㅤCelestial siap dengan seragam serta tas yang sudah ia sandang, tangan kirinya menggenggam ponsel kemudian melangkah menuruni setiap anak tangga menuju meja makan di lantai satu.

ㅤㅤIa bisa melihat ada Mirala, Ardhan, dan Jergion yang tertawa bahagia disana. Entah Ardhan ataupun Jergion melemparkan candaan yang membuat wajah Mirala tampak lebih segar dan penuh kebahagiaan pada pagi ini.

ㅤㅤHal itu membuat Celestial menarik segaris senyuman, senang melihat Mirala tertawa bahagia seperti sekarang.

ㅤㅤKehadirannya langsung disadari oleh Mirala. "Sini, sayang. Kita sarapan bareng."

ㅤㅤSenyum Celestial yang sebelumnya merekah langsung hilang ketika bersitatap dengan Ardhan dan Jergion. Kedua orang itu terlihat tidak suka dengan kehadirannya di meja makan, begitu enggan apalagi Celestial ikut bergabung.

ㅤㅤ"Mama, aku buru-buru banget. Ada tugas yang belum aku kerjain, aku sarapan di sekolah aja ya." Celestial beri pengertian, dia tidak mau memaksakan diri bergabung karena tempat itu dari dulu memanglah bukan miliknya.

ㅤㅤ"Masa kamu nggak sarapan di rumah."

ㅤㅤ"Kan kita bisa makan malam bareng, Mama cantik. Aku beneran buru-buru."

ㅤㅤ"Sudah lah, Ma. Biarkan saja Celestial pergi." Suara berat Ardhan terdengar membuat hati Celestial kian nyeri mendengarnya. Jadi, kehadirannya memang tidak diharapkan, bukan?

ㅤㅤCelestial menarik nafas dalam, setelah memberikan senyuman untuk Mirala, ia langsung pergi meninggalkan tempat itu. Tangannya terangkat untuk mengusap sudut mata yang tiba-tiba basah.

ㅤㅤCelestial Emersynn selalu berusaha untuk kuat menerima semua masalah yang datang ke dalam hidupnya. Namun ia harus tetap bersyukur dengan semua kemewahan yang terus membuatnya hidup seperti sekarang.

ㅤㅤ10 tahun yang lalu saat dirinya berusia 7 tahun ada sebuah kecelakaan besar yang terjadi. Kecelakaan yang menewaskan kedua orangtuanya. Orang tua kandung Celestial yang membuatnya hadir ke dunia ini. Dua orang itu sudah pergi meninggalkan Celestial yang masih kecil saat itu.

ㅤㅤCelestial hidup dengan nama yang sama, namun dengan identitas yang berbeda. Harus Celestial sebut kutukan atau anugrah dengan nama yang ia miliki ini?

ㅤㅤ"Non?"

ㅤㅤKesadaran Celestial ditarik paksa begitu saja, ia terlihat linglung menatap supir pribadi yang sudah berdiri di depannya. "Non baik-baik saja?"

ㅤㅤ"Iya. Kita berangkat sekarang ya, Pak."

ㅤㅤ"Baik, Non."

ㅤㅤGerbang utama terbuka lebar membuat Celestial langsung saja menoleh, matanya mendelik melihat sebuah mobil yang sangat ia kenali berhenti disana. Bukan milik Nick, melainkan milik Gamaliel.

ARDUOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang