(13) WHO?

5.1K 380 121
                                    

Maaf yaa baru update lagi, padahal niatnya mau konsisten update tapi ada aja halangan yang buat aku nunda-nunda untuk update.

Terima kasih untuk semua pembaca yang udah tinggalin jejak, apalagi yang selalu spam chapter sebelumnya 💕

Terima kasih untuk semua pembaca yang udah tinggalin jejak, apalagi yang selalu spam chapter sebelumnya 💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

ㅤNicholas Tanner tidak pernah menjalin hubungan serius. Semenjak memasuki SIS dan mengenal lebih jauh tentang pergaulan bebas dan dunia malam membuat Nick tidak pernah tertarik untuk terikat dengan siapapun.

ㅤㅤWaktunya habis untuk balapan, bermain, mengencani banyak perempuan, dan kenakalan remaja lainnya. Semua Nick lakukan untuk menghibur dirinya sendiri.

ㅤㅤNamun, setelah tatapannya jatuh kepada Celestial, Nick sadar ada sesuatu yang beda dengan dirinya. Ia terus berdebar hanya dengan memandang wajah cewek itu, sebuah perasaan yang tidak pernah Nick rasakan sebelumnya.

ㅤㅤMengagumi Celestial adalah hal yang paling Nick suka, sama seperti sekarang. Menatap wajah Celestial dari dekat yang tertidur di dalam pelukannya.

ㅤㅤ"Lebih keliatan cantik kalau tidur gini." Tangannya terangkat untuk menyingkirkan beberapa helai anak rambut yang menutupi wajah Celestial.

ㅤㅤDengan pelan Nick mencoba meraih ponselnya, ingin memesan sarapan untuknya dan juga Celestial. Jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan pagi, Celestial benar-benar tertidur dengan nyenyak setelah menangis semalaman.

ㅤㅤ"Love." Nick coba membangunkan dengan pelan, ia beri usapan di dahi Celestial hingga cewek itu menyerngit kemudian mengerjapkan mata perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

ㅤㅤMata Celestial sepenuhnya terbuka, ia menatap wajah Nick dengan kaget lalu segera mengambil jarak untuk menjauh. "Sshh.. pusing."

ㅤㅤNick langsung duduk untuk memijat pelipis Celestial, ia pijat dengan lembut seraya menatap khawatir. "Masih pusing?"

ㅤㅤ"Enggak." Celestial menggeleng, menyingkirkan tangan Nick dari kepalanya kemudian mengubah posisi menjadi duduk. "Padahal cuma nyuruh tidur sebelahan, bukan nyuruh peluk-peluk!"

ㅤㅤNick tersenyum geli, "lo yang meluk gue duluan."

ㅤㅤ"Lepasin dong! Nggak usah modus," balas Celestial tidak mau kalah.

ㅤㅤ"Untuk apa? Kapan lagi cewek gue mau meluk duluan."

ㅤㅤ"Basi!" Celestial menoleh ke arah nakas untuk mengambil ponselnya, ternyata daya ponselnya habis. Bagaimana dengan kondisi rumah? Mengingat dirinya keluar diam-diam akan memunculkan masalah baru nanti.

ㅤㅤ"Cuci muka, kita sarapan." Nick menunjuk kearah pintu kamar mandi di dalam kamarnya, memberitahukan Celestial sebelum cewek itu bertanya.

ㅤㅤCelestial mengangguk saja, ia memerhatikan Nick yang mengambil ponsel lalu keluar dari kamar.  Saat melihat penampilannya melalui cermin, Celestial langsung meringis. Tidakkah Nick ilfeel melihatnya yang seperti ini?

ARDUOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang