Mengenal Rara

43 11 0
                                    

"Because perfection is you, Aurora."
-Ava-

"Sekarang gue udah suka." Kavin dan Zee kaget saat Adiv mengutarakan isi hatinya. Zee reflek langsung menutup mulutnya.

"Div! Lo jangan main-main ya," ancam Zee sambil melanyangkan kepalan tangan.

Rara tetap merasa tenang meskipun Adiv bertingkah. Tentu, karena urat malunya sudah putus. Tingkat kepedeannya setinggi harapan orang tua. Dan satu lagi, tak ada apapun yang bisa membuatnya insecure.

"Gue pantau terus lo!" Kavin menajamkan tatapan matanya.

"Sebenernya kalian temen Aurora apa temen gue, Ha!" Kavin dan Zee menunjuk ke arah Rara dengan kompak.

Rara tertawa kecil melihat tingkah teman-temannya. Di seberang lapangan sana, Rara melihat ada Nala dan seorang laki-laki yang sepertinya sangat dekat dengan Nala.

"Ra," sapa Adiv membuat Rara menoleh ke arahnya.

"Apa lagi?"

Adiv menjulurkan gelang karet berwarna hitam yang awalnya ia kenakan, "Abis ini lo olahraga, kalo rambut lo begitu bakal gerah."

Rara mengambil gelang karet itu lalu, ia kenakan untuk mengikat rambutnya. Tubuh Rara yang ideal dan wajahnya yang selalu cantik meskipun tanpa make up. Adiv terpana, matanya tidak bisa berhenti memandang. Senyumnya tak dapat disembunyikan ketika ia melihat Rara, kecantikannya mempesona dan menghipnotisnya. Setiap gerakannya lambat dan penuh perhatian, sebagai wujud dari kekagumannya yang dalam.

Adiv terbangun dari lamunannya dan kembali ke realitas sekitarnya. "Gak usah lo balikin gak papa, Ra."

"Really?" Adiv pun menjawab dengan anggukan.

Jam istirahat. Di kantin.
"Lo mau makan apa, Ra?" tawar Zee saat mereka berempat ada di kantin.

Rara menggelengkan kepalanya, "Gue gak makan junk food." Adiv mengerutkan dahinya saat mendengar jawaban Rara.

"Selama ini lo makan apa?" tanya Adiv.

"Masakan rumah."

"Sayang, biar aku aja yang pesen," tawar Kavin yang sudah berdiri dari tempat duduknya.

Tak lama kemudian Kavin datang membawa nampan berisi beberapa makanan dan minuman.

"Horeyy! Makanan aku datang!" seru Zee dengan girang.

"Ra, gimana cara dapetin hati lo?" pertanyaan Adiv membuat siswa yang berada di sekitarnya terkejut, termasuk Kavin dan Zee.

Selama ini Adiv hanya mempunyai satu mantan yaitu Monica, dan semua orang tau itu. Adiv dan Monica hanya berpacaran selama dua bulan. Lalu, mereka putus karena Monica merasa kalau Adiv hanya menguras hartanya saja dan Monica memilih masuk VIOLETTE. Sejak saat itu, Adiv enggan untuk mendekati wanita namun, saat dirinya berada di dekat Rara rasanya berbeda.

"Lo beneran sama Aurora?" tanya salah satu siswa yang mendengarkan Adiv tadi.

(Beneran dia suka Aurora?)

(Kasihan Aurora sih, kalau sama playboy.)

(Kata gue cocok juga, ganteng sama cantik.)

Banyak mulut yang mulai membicarakan tentang Rara dan Adiv.

"Gue mau tau perjuangan lo buat dapetin hati gue." Mendengar tantangan dari Rara, Adiv segera berdiri di atas kursi tempatnya duduk, membuat semua perhatuan tertuju padanya.

"Perhatian semuanya! Mulai sekarang gue bakal berusaha dapetin hati Aurora, dan gue akan menuruti semua perintahnya. Jadi, mohon kerja samanya!" Rara yang melihat tingkah Adivpun kaget. Ia tak berekspetasi kalau Adiv akan melakukan hal seperti itu. Semua siswa yang mendengar itu bersorak dan beberapa ada yang menepuk tangannya

ADIVTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang