بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
اللهُمَّ صَلَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Ali Sayyidina Muhammad.
Wanita berpenampilan tomboy yang tengah duduk sambil menatap piring kosong itu berpikir akan hidupnya yang sekarang.
Dia melihat perutnya yang kenyang, mengingat rumah, harta, dan mobil sudah dia miliki. Tetapi ada satu hal yang ia lupakan, bersyukur kepada Tuhan-Nya.
Wanita itu melirik jam tangannya, sudah memasuki waktu Zuhur. Dia tampak berpikir, "Ini sudah terlalu jauh, bukankan harusnya aku putar balik ke arah yang Dia ridhai?"
Kakinya terus melangkah ke arah mushola mall yang ia kunjungi. "Sungguh, melihat bangunannya saja aku merasa tidak pantas."
Wanita itu tetap pada keinginannya untuk menunaikan kewajibannya sebagai muslimah. Dia akan melaksanakan salat Zuhur di mana ia menapakkan kakinya sekarang. Di Bumi Allah.
Saat wanita itu memasuki mushola, dua ibu-ibu yang sudah menyelesaikan salatnya sedang merapikan mukenah yang sudah digunakan, mereka berbisik satu sama lain. "Lihat, tuh, dia nggak pakai jilbab tapi berani-beraninya masuk mushola," kata yang satu dengan nada mencibir.
Yang lainnya menimpali, "Iya, seharusnya dia tahu diri. Malu sama Allah kalau begitu."
"Istigfar, Bu!"
Kalimat tersebut sukses membuat dua ibu-ibu itu menoleh ke arah sumber suara. Wanita yang menggunakan cadar itu menegurnya.
Berliana.
"Kalian sibuk membicarakan aibnya, mengurusi dosa dan ibadahnya, namun di sisi lain, orang tersebut sedang sibuk memohon taubat kepada Allah. Lantas, siapa di sini yang sedang merugi?"
"Dia salat, tapi tidak menutup auratnya. Apa kamu tidak lihat? Dia tidak melaksanakan perintah Allah untuk menutup aurat!"
"Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: "Setiap manusia pasti banyak berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang yang sering bertaubat." (HR. Tirmidzi no.2687).
Berliana tetap berusaha menjaga suaranya supaya tidak mengganggu orang lain, dia juga menjaga batasan tingkah lakunya, bagaimana pun, dua ibu-ibu ini lebih tua darinya.
"Kenapa kalian lebih memilih mencibir dia dari pada mendoakan yang terbaik? Bukan begitu cara menanggapinya, Bu."
Ibu-ibu yang lainnya menimpal lagi, "Apa kamu dengar tadi?" tanyanya kepada teman yang disampingnya. "Dia hendak mengajari kita bagaimana cara menanggapi pendosa itu! Lucu sekali! Hahaha!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIYAN
Ficción GeneralHiburan dapat☑️ In Syaa Allah ilmu juga dapat☑️ SPIN OFF CERITA PERTAMA HEHE & BRO. "Abi, nyebelinnya dikurangin lagi, ya!" pesan Yana kepada Abi. Abi tersenyum jahil, menatap Yana. "Kalau tidak dikurangi kamu mau apa? Mau merasakan betapa menyebalk...