5. Tanda Apa?

97 23 189
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

اللهُمَّ صَلَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Ali Sayyidina Muhammad.

Suasana rumah tersebut sangat ramai dan menyenangkan, keluarga Berliana sangat tidak sabar untuk bertemu dengan Abi, padahal mereka hanya berjumpa tidak lebih dari satu malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana rumah tersebut sangat ramai dan menyenangkan, keluarga Berliana sangat tidak sabar untuk bertemu dengan Abi, padahal mereka hanya berjumpa tidak lebih dari satu malam.

Tsani, Ayyana dan Zayn. Keluarga kecil itu sudah duduk manis di ruang tamu. Abi Hasan dan Umi Sanah juga ikut serta. Hari ini, semuanya sengaja mengosongkan kegiatan, hanya semata-mata sebagai rasa tidak enak karena waktu keberangkatan sebulan yang lalu, tidak ada yang menemaninya.

Sementara orang yang dibicarakan, hanya menunduk sambil menahan senyumnya.

"Terima kasih sudah mau repot-repot menyambut Abi seperti ini."

"Jangan begitu, Kakak kamu menantu di rumah ini, jadi keluarga dia, keluarga kami juga." Abi Hasan berbicara sangat tulus.

Abi hanya tersenyum mendengar itu, dia mengedarkan pandangannya ke seluruh isi rumah, kepalanya tidak berhenti menoleh ke sana kemari.

"Cari apa, Abi?" Tsani bertanya.

"Eh nggak, Bang."

"Kita makan dulu, ya? Umi sama Kak Ayya kamu sudah masak banyak, enak lagi!" ajak Umi Sanah bersemangat.

Semua orang mengangguk setuju, sudah berdiri dari tempat duduknya untuk menuju ke dapur, tapi Abi, dia masih diam.

Hingga suara dari arah pintu membuat dia ikut berdiri, tapi dengan alasan yang berbeda.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh."

Ucapan salam itu datang dari orang yang baru saja pulang dari luar, beserta temannya yang ikut.

Keduanya masuk dan bergabung dengan yang lain, "Maaf, Yana terlambat."

"Tidak apa." Abi menjawab.

Disaat orang lain menatap orang yang berada di samping Berliana, mereka bertanya-tanya, dengan siapa Berliana datang? Tapi Abi, dia menjawab permintaan maaf dari Berliana.

"Yana sama siapa, Nak?" tanya uminya.

"Oh ini teman Yana, Umi. Kenalin Safiyah," Berliana menoleh ke arah Safiyah, "Safiyah, kenalin itu Umi aku."

ABIYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang