16

182 32 17
                                    

Maaf untuk semua typo!

Selamat membaca:)

.

.

.

Seokjin memukul stir beberapa kali sampai tangannya memerah karena kesal. Mereka sudah mendatangi apartemen tempat Junyong tinggal, dan juga mansion keluarga Han, namun mereka masih belum menemukan keberadaan Junyong. Salah satu maid di mansion mengatakan jika Junyong sudah satu minggu tidak kembali ke mansion. Jadi kemana pria itu membawa Sohyun?

"Kak, tenangkan dirimu."

"Bagaimana aku bisa tenang, Taehyung. Aku tidak tahu apa yang di lakukan pria brengsek itu pada adikku!"

"Aku tahu perasaanmu, Kak. Aku juga mengkhawatirkan Sohyun. Tapi kita tidak akan bisa berpikir dengan jernih jika kita tidak bisa bertenang."

Seokjin memejamkan mata sambil menghela napas panjang. "Baiklah, lalu apa yang harus kita lakukan sekarang? Aku tidak bisa membiarkan Sohyun bersama pria itu lebih lama, Taehyung."

"Kita periksa cctv di sekitar jalan tempat mobil Sohyun tertinggal. Aku yakin kita pasti akan menemukan petunjuk, Kak."

Informasi yang baru saja di katakan oleh sang adik ipar membuat pikiran Seokjin kembali terbuka. "Baik, mari kita periksa sekarang."

"Tapi.. ini tengah malam, Kak. Apa petugasnya masih ada?"

"Kita harus pergi untuk memastikan." Setelah mengatakan itu, Seokjin langsung menginjak pedal gas.

.

.

.

"Apa yang terjadi padanya?" Tanya Junyong penasaran setelah dokter keluar dari dalam kamar.

Tidak langsung menjawab, sang dokter malah ajukan tanya, "Apa yang terjadi sebelum dia pingsan?"

Junyong terdiam beberapa saat, teringat dengan apa yang dia lakukan hingga membuat Sohyun tiba-tiba pingsan. "Dia.. terlihat kesulitan bernafas sebelum pingsan, Dok."

"Sepertinya dia pingsan karena stres yang berlebihan. Saya tidak tahu pastinya seperti apa. Anda harus membawanya ke rumah sakit untuk memastikan apa yang terjadi." Jelas sang dokter.

"Baiklah. Terimakasih, dok."

Junyong masuk ke dalam kamar dan melihat Sohyun yang masih menutup mata dengan rapat.

"Apa yang terjadi padamu sebenarnya?" Pria itu memperbaiki selimut Sohyun sebelum kembali ke kamarnya.

Sementara di tempat lain, Seokjin dan Taehyung menemui jalan buntu. Mereka memang menemukan mobil yang membawa Sohyun pergi, namun tidak dapat melihat wajah pria yang membawanya.

Mobil itu mengarah ke daerah distrik Gangwon-do. Dan inilah yang menjadi masalah untuk kedua pria tampan tersebut. Karena sebagian besar daerah ini di liputi oleh hutan yang lebat, dan sedikit wilayah pemukiman.

"Apa yang harus kita lakukan selanjutnya, Kak? Di jalan ini tidak ada cctv. Dan tidak mungkin Junyong membawa Sohyun ke pemukiman warga." Jelas Taehyung, saat ini mereka tengah berada di pinggir jalan yang di samping kiri dan kanannya adalah hutan.

"Kita lapor ke polisi. Ini adalah kasus penculikan."

"Tapi ini belum dua puluh empat jam, Kak. Dan juga, jika kita membawa kasus ini ke polisi keadaan akan semakin kacau. Sohyun dan orang tuamu adalah seorang publik figur."

Seokjin terdiam, apa yang di katakan Taehyung ada benarnya. Dia tidak bisa gagabah saat ini. Tapi dia juga tidak bisa hanya berdiam diri mengingatkan keadaan Sohyun. Adiknya pasti sangat menderita harus bersama orang yang telah membuatnya mengalami trauma.

PaenitetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang