Di sebuah kota, lebih tepatnya di suatu rumah minimalis yang menyejukkan dan nyaman. Ada, seorang pria muda yang tengah memandikan bayi laki-laki di dalam baskom kecil.
Baskom yang telah berisi air, dan beberapa mainan anak kecil didalamnya. Bayi laki-laki itu dengan gembira bermain air, sehingga pria muda itu terkena imbasnya.
"Sudah, Shiro.. "Pria muda itu menahan tangan kecil sang bayi yang akan bermain lagi, terlihat bayi laki-laki itu hanya tertawa kegirangan membuat bibir pria muda itu melengkung membentuk sebuah senyuman. "Anak pintar.. "
Bayi laki-laki itu tertawa lagi, tangan kecilnya mengudara membuat pria muda itu hanya bisa menggeleng kan kepala. Dia lantas menggendong bayi itu dan membawa nya keluar dari kamar mandi.
"Alaska Shiro, itu nama mu. " gumamnya kecil.
"Deda deda~"
Bayi laki-laki itu menyahut dengan lucu, pria itu terkekeh kecil lalu memakaikan baju untuk sang bayi. "Kenapa bisa kau selucu ini, Shiro? Papah saja gemas melihatmu, " ujarnya dengan menatap mata sang bayi, yang nyatanya adalah putranya.
Dia, Takazawa Ashiro. Seorang pria dari desa yang memilih tinggal di kota. Memulai hidup baru disana, dan berjuang untuk melupakan masa lalu dan membahagiakan sang anak.
Alaska Shiro, putra pertama nya dengan mantan istrinya. Shiro, bayi laki-laki berusia satu tahun yang harus berpisah dengan wanita yang telah melahirkan nya.
Shiro, memiliki wajah yang tampan, tatapan tajam, kulit putih, rambut yang memanjang di bagian belakang dan hidung yang mancung. Bibir tipis dan merah, seperti buah strawberry.
Hampir semua adalah kemiripan dari, Takazawa Ashiro. Pria duda muda yang sudah berusia 27 tahun dan anak dari salah satu pengusaha terkenal yang mendunia.
Taka dan Shiro baru pindah ke kota sebulan lalu, mereka harus membiasakan diri dikota yang akan menjadi tempat tinggal mereka selama mungkin.
Drttt... Drttt... Drttt
Taka mengalihkan atensinya pada benda pipih yang ada diatas meja nakas, Taka menggendong Shiro dan berjalan kearah meja.
"Ibu?" Taka segera mengangkat panggilan dari wanita yang telah merawat dirinya saat masih berusia 10 tahun.
"Halo, bu? " panggil Taka.
"Taka, kamu dimana? " suara lembut seorang wanita terdengar memasuki indra pendengaran Taka.
"Taka dirumah, bu. "Balas Taka sembari mendudukkan Shiro di atas kasur.
Tangan besarnya mengambil beberapa mainan di kolong kasur dan menaruhnya didepan Shiro. "Ibu, gimana kabar ibu sama ayah? "Tanya Taka.
"Ibu sama ayah baik, nak. Kamu sama Shiro? " jawab seorang pria tua, yakni suami Ibu Nur, Pak Handoko.
"Taka sama Shiro baik, Yah. Maaf, Taka ngk sempat pamit sama kalian. " Ujar Taka, dia lupa berpamitan pada mereka karena buru-buru hari itu.
Dia sedikit merasa bersalah karena tidak sempat pamit.
"Gapapa, nak. Ayah sama ibu ngerti.. " sahut ibu Nur.
"Deda deda~"
Taka menoleh kearah Shiro yang melempar mainannya kebawah, Taka menghela nafas sejenak lalu mengambil mainan itu.
"Taka, ibu mau liat Shiro, boleh? "
"Boleh bu, sebentar ya... "Taka mematikan sambungan nya sebentar lalu, kembali menyambungkan nya dengan panggilan video.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alaska Shiro ( On Going ) - Hiatus
Teen FictionSlow update😁 Budayakan komen vote nya setelah baca!! >> Hanya menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang benci pada ibunya dan berniat balas dendam. Shiro, dialah orang yang benci pada ibunya. Bahkan dia memulai rencana...