Tipe Suami Idaman

27 3 0
                                    

Typo tandai oke?
Okehh lanjut...

.

.

.


Pukul 02.00 pagi...

Markas Asskalova, markas itu masih banyak anak remaja di tempat nya. Bukannya tidur, mereka malah berkumpul.

Dan saat ini, banyak sekali botol minuman alkohol diatas meja. Bungkusan rokok, asbak rokok dan gawai diatas meja.

Sebagian sudah ada yang tidak sadar, dan masih sadar. Seperti, kelima anak remaja ini.

"Lo kenapa Zen? " tanya Dirga heran saat melihat Zenith yang sedari tadi tersenyum.

Remaja yang dipanggil 'Zen' itu menoleh kearah Dirga, bukannya menjawab remaja itu malah menaruh gawai nya didepan mereka.

"Baca aja. "Pinta nya sambil mengambil botol wine dan meminumnya.

Harold, yang memang belum sepenuhnya mabuk pun mengambil benda itu. Dan mereka yang melihatnya segera mendekat.

"Lo tau nomor ketua? " tanya Harold setelah membaca pesan balas antara Zenith dan ketua Asskalova, Shiro.

"Hm." dehem Zenith.

Anthala terdiam melihat mereka, seperti biasa. Tidak ada ekspresi diwajahnya, hanya ada wajah datar dan malas.

Sudah pukul 02.40 pagi, dan sedikit lagi pagi menjelang. Dan mereka belum merasa ngantuk juga.

"Oh iya, gue mau nanya tapi lo harus jujur. " Harold menatap Zenith.

Zenith mengangguk, dia mendadak gugup saat melihat tatapan mengintimidasi dari Harold.

"Kenapa muka lo babak belur? "

Zenith meneguk ludah susah payah, dia baru ingat juga luka di wajah begitu parah. Apalagi, dari tadi dia memakai tudung hoodie dan topi untuk menutupi perban di kepalanya.

Anthala yang mendengar itu sontak menatap dingin Zenith, jika tidak ada Shiro. Maka dia yang diberi tanggungjawab untuk keselamatan anggota Asskalova.

Zenith terdiam, bingung mau menjelaskan bagaimana. Apalagi, jika mereka tau kalau geng lain mengusik geng Asskalova. Pasti, hari itu juga mereka akan menyerang.

"Jawab." intonasi datar Anthala mendominasi mereka, suhu ruangan turun drastis.

Zenith menghela nafas, apa mereka baru sadar? Harusnya kan mereka sadarnya pas baca pesan balas dengan Shiro? Iya kan?

"Haishhh oke, gue jawab. Sebenarnya gue tadi pagi di hajar sama geng Eagles Blood, dan ketua nolongin gue. " jelas singkat Zenith.

Mereka yang mendengar penjelasan singkat dari Zenith mendengus kesal, kenapa susah sekali menjelaskan dari awal?

"Jelaskan secara detail, Zenith. "Tekan Anthala.

Dengan terpaksa, Zenith menjelaskan nya dari awal. Dimana, dia yang sedang duduk menunggu angkutan umum dengan kaki yang terluka karena jatuh dari motor. Dan tiba-tiba geng Eagles Blood datang dan menghajarnya tanpa aba-aba.

Zenith berusaha melawan, namun karena mereka yang membawa senjata dan kakinya yang terluka, dia tidak bisa melawan dan berakhir dia dihajar habis-habisan oleh mereka.

Dia juga melindungi kepalanya yang terus dihantam balok kayu, dia juga sadar jika darah telah keluar dari celah luka di kepalanya. Tidak ada yang menolongnya, orang-orang disana seakan tutup mata melihat Zenith yang hampir mati.

Alaska Shiro ( On Going ) - Hiatus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang