Typo tandai Oke?
Happy reading 🥳
..
.
Mansion Hiromi
Mansion itu diliputi rasa kebingungan, mereka bingung karena Ryouta yang tiba-tiba bersikap tak biasa pada mereka.
Hampir setiap hari ketiga adik Ryouta mendapatkan siksaan, menjadi tempat pelampiasan emosi Ryouta.
Tuan Hiromi serta Nyonya Adami tak bisa menahan putra sulung mereka, walaupun mereka juga bingung tapi tak bisa berbuat apa-apa.
Seperti sekarang, Ryouta, ketiga adiknya, serta kedua pasangan tua itu duduk berjauhan disofa.
Hiromi dan Adami menatap heran putra sulung mereka, sedangkan ketiga anaknya yang lain menatap takut saudara sulung mereka.
"Ryou, bisa kamu jelaskan? Ada apa denganmu? Kenapa kamu datang langsung bersikap seperti ini? Mamah tau, sikapmu memang sudah dari lama kayak gini. Tapi, ini berlebihan nak, ini sudah sangat kasar. " Adami menatap lembut sang anak yang saat ini duduk tanpa melihat kearah mereka.
Ryouta diam, tak mengeluarkan suara sama sekali. Telinganya yang tajam masih bisa mendengar ringisan dari mulut sang adik. 'Maaf dek.' batinnya.
"Shhh~"
Ryouta menoleh kearah adik perempuannya, anak perempuan satu-satunya dikeluarga mereka. Perempuan cantik itu meringis, luka yang dia dapat hanya sedikit tapi, mungkin menyakitkan bagi wanita cantik itu
"Mikha... " panggil Ryouta sambil mendekati Mikha. Dilihatnya luka di lengan Mikha yang panjang karena goresan pisau.
Mikha menatap Ryouta, lalu menampilkan senyumnya. "Mikha gapapa, bang. Cuma sedikit perih aja. " ujar Mikha, tangan lembut nya membelai wajah tampan abangnya. "Ini luka kecil, abang ngk perlu ngerasa bersalah. " Mikha tersenyum dengan sangat manis, sehingga Ryouta memeluknya erat.
"Maafin abang, abang selalu melampiaskan emosi abang ke kalian. Shinkai, Mitsu, maafkan abang. " Ryouta menatap dua adik laki-laki nya yang cukup banyak mendapat luka.
Shinkai dan Mitsu mengangguk saja.
"Abang ngk perlu minta maaf, abang kayak gini juga pasti karena masa lalu. Mitsu tau, bagaimana rasanya kehilangan adik dulu, sama kayak Mitsu. Tapi Mitsu lebih sakit liat abang yang selalu melampiaskan emosi dengan menyayat tangan abang, Mitsu mohon sama abang. Jangan lakukan itu lagi, bagaimana jika Azawa tau? " ucap panjang Mitsu, adik kedua Ryouta, anak ketiga Hiromi dan Adami.
Ryouta diam saja, ya benar. Selama ini jika dia tidak bisa melampiaskan nya pada mereka bertiga, dia akan melukai dirinya sendiri dengan menyayat tangannya.
"Bagaimana bisa abang tau? " Shinkai menatap Mitsu heran, bagaimana dia tau? Padahal, laki-laki itu selalu keluar Mansion.
Mitsu terkekeh, lalu mengusak kasar rambut Shinkai. "Abang tau, walaupun abang selalu keluar. " ujarnya membuat Shinkai berdecak.
"Rambut ku rusak lagi, kenapa kalian suka sekali merusak rambutku! " kesal Shinkai dengan menjauh dari mereka bertiga.
Ryouta, Mitsu, dan Mikha tertawa melihat Shinkai yang kesal. Mereka memang selalu mengusak surai Shinkai yang juga panjang seperti Takazawa sampai berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alaska Shiro ( On Going ) - Hiatus
Novela JuvenilSlow update😁 Budayakan komen vote nya setelah baca!! >> Hanya menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang benci pada ibunya dan berniat balas dendam. Shiro, dialah orang yang benci pada ibunya. Bahkan dia memulai rencana...