chapter 19.{I'm the only one left...}

34 6 3
                                    

P,end bosಥ⁠‿⁠ಥ
.
.
.

"Dur...apapun yang terjadi...janji kalo lo harus hidup.."

Ucapan solar sontak membuat duri terkejut.

"H-Huh?, maksud mu...?"
.
.
.

Duri yang mendengar ucapan teman nya itu heran dan khawatir,serta was-was.

"Gak usah bercanda,kita bakal pulang bareng,kan..?"

Mata hijau zamrud itu menatap dia dengan wajah yang sedikit khawatir dan mulai serius

"Semoga aja..."

Solar menjawab dengan berusaha tersenyum, walaupun tipis dan palsu, tetapi setidaknya bisa membuat teman dekat nya itu tak khawatir.

"Hali,Lo ada rencana gak?"

Tanya fang yang juga masih waspada dengan pisau di tangan nya.

"Gak ada,sialan,kita di kepung..."

Hali menatap tajam dan waspada juga, bersiap-siap menyerang jika di serang.

"Lo gak bisa nelepon temen Abang Lo?,kira'na?"

Taufan bertanya ke fang yang juga kebingungan.

"Kalau bisa udah gw telepon dari tadi..."

Balas fang yang mendesis kesal,dia juga ingin bisa kabur,dia sudah muak di tempat ini.

"Menyerah saja,para bocah ingusan yang lemah..."

Ucap borara yang tersenyum miring dengan seringai dan juga siap menyerang mereka kapan saja.

Mereka semua terdiam, tetapi tidak dengan fang, tanpa aba-aba,fang tiba-tiba melesat menjauh dari mereka dan berlari untuk menyerang borara.

"FANG!,LO GILA?!"

ucap hali yang panik segera mengejar fang, diikuti oleh yang lainnya.

"DASAR BRENGSEK!"

dengan cepat fang mengarahkan pisau nya itu, tetapi hanya memberikan bekas lecet pisau yang sedikit berdarah di pipi borara.

"Heh,lumayan..."

Borara tersenyum miring,dan tiba-tiba bergerak dengan cepat, bahkan fang tidak sempat memprediksi pergerakan dia.

BUG!!

Suara tendangan borara yang menendang perut fang sampai di terjatuh ke tanah dengan batuk saking sakit nya.

"Sial...."

Fang bergumam kesal sambil menekan perut nya yang sakit.

"Hmm,bagus,ayo kita hancurkan sisanya."

Ejo-jo terkekeh puas dan mulai mengambil pedang nya,dia hampir menebas leher Taufan, tetapi segera di cegat oleh hali menggunakan pedang milik Supra.

Solar berusaha melawan sang ayah, menghindari setiap peluru yang di tembak oleh dia dan terus berusaha menyerang ayahnya, sedangkan duri berusaha untuk merebut pistol milik kikita dan mengalahkan dia, walaupun sulit,dan untung nya berhasil.

DORR!!!

Satu tembakan peluru berhasil menembus kepala Ejo-jo yang berusaha menyerang Taufan.

"Thanks dur...."

Ucap Taufan yang memberi acungan jempol nya sebagai tanda apresiasi.

Di sisi lain,solar mulai kewalahan melawan ayah nya,karna ayahnya, Alia Retak'ka lebih handal dibangun dia.

"Sampai kapan kau hanya akan menangkis hah?!"

Bentak Retak'ka yang menembak, tetapi kembali di tangkis,hingga akhirnya satu peluru berhasil lolos dan mengenai pundak solar.

Tapops Academy(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang