Drttt.... Drttt...
Tua Bangka
"hm"
"don't come home too late"
"aku tidak pulang, aku akan menginap ditempat Mark. Lagipula besok libur" jawab Jevan datar
"Alright, dad's bodyguard will pick you up later"
Mata Jevan membulat lebar yang benar saja dia sungguh ingin menikmati malam ini bersama teman-temannya tapi Demon merusak segalanya
"don't you dare, Dad!!!!"
Tut!
"pah!! Papaa!!"
"ck, tua bangka"
"kenapa?" Tanya Mark
"dijemput bodyguard papa" kesal Jevan
Mark yang mengerti kekecewaan Jevan mencoba untuk menghiburnya, Mark mengeluarkan satu botol susu melon yang sengaja dia bawa tadi sebelum kearena
"nih, minum dulu" ucap Mark sembari menyerahkan susu itu kepada Jevan
"thanks" Jevan
Balapanpun dimulai, peluit sudah ditiup bendera sudah diturunkan semua peserta mulai menarik pedal gasnya hingga kecepatan diatas rata-rata kecuali Levin yang malah dengan santai berjalan paling belakang
"uwwaahhhh Levin menang dong!!! Gak main-main si Jamal emang" heboh Mike ketika melihat motor sport yang dikendarai Levin melintas digaris finis untuk yang pertama
Kemudian disusul oleh Raka dan Hema berada diurutan ketiga, memang sudah tidak diragukan lagi raja jalanan kita ini
Didetik-detik terakhir Levin mengencangkan kecepatannya, dengan gesit melewati tikungan tajam dan menyalip belasan motor lainnya membuatnya berada digaris terdepan dan berhasil menjadi pemenang
Levin melepas helmnya dan melompat senang atas kemenangannya, dia segera berlari menuju teman-temannya dengan wajah songongnya
"gimana?? Jangan main-main sama Jamal yaaa" sombong Levin kepada teman-temannya
"iyain aja deh cil, tar nangis lo" canda William
"cihh!! Okey ayo kita pestaaaa... gw yang traktir" seru Levin semangat
"gw gak bisa" ucap Jevan ditengah sorak-sorak gembira Levin dan teman-temannya yang lain
Suara Jevan tadi membuat riuh mereka berhenti seketika dan mengalihkan pandangannya kepada Jevan
"yaahhh kenapa??" Tanya Levin sedikit kecewa
"biasa om Demon" bukan Jevan melainkan Mark dan jawaban itu membuat mereka semua ber-oh ria
Selang beberapa saat beberapa pria berbaju hitam dengan ukuran badan yang tidak main-main mulai mendekati Jevan
"selamat malam tuan muda"
"hm" Jevan sungguh tidak mood sekarang
"saya diminta..."
"kalian kembali, aku akan pulang sendiri" potong Jevan cepat
"maaf tuan muda, tapi tuan Demon tidak mengijinkan anda mengendarai motor anda sendiri" jelas Max pada Jevan
Pandangan mata Jevan menggelap, sungguh dia hanya ingin menikmati malamnya dengan tenang
"aku tidak mau" tegas Jevan
"saya hanya menjalankan perintah tuan muda" jelas Max dengan menyodorkan tangan meminta kunci motor milik Jevan
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Side of Jevan
Random"hiks papaa.. Jevan minta maaf... Buka pintunya Jevan takuutt papa.." "abanggg!! Abangg tolongin Jevan hiks.. Jevan takut abanggg!!" tangis Jevan mengudara tangannya semakin sakit untuk menggedor pintu kayu itu . . "pergi dari hadapanku!" ucap Jevan...