Semenjak masuk SMA Jevan dan teman-teman satu gengnya sudah menjadi pusat perhatian, lagi-lagi karena penampakan mereka sungguh diatas rata-rata sangat tampan ditambah latar belakang keluarga mereka yang tidak biasa juga tentunya
Belum lama menjadi siswa baru tapi sudah banyak cewek-cewek yang naksir dan terang-terangan menyatakan cinta pada mereka terutama pada Jevan
Seperti sekarang ini saat mereka berkumpul ada seorang wanita mungil dengan wajah yang cantik dan manis mendekat kearah mereka dengan membawa satu kotak sedang ditangannya wajah malu-malu dengan kemerahan alami dipipinya
"hai k-kak Jevan, aku suka sama kakak dan ini buat kak Jevan aku sendiri yang buat loh, semoga suka" ucapnya pelan
Sedangkan Jevan sama sekali tidak peduli dengan wanita itu hingga Mark menyenggol bahu Jevan
"tuh ditembak cewek"
"gw gak suka sama cewek, apalagi cewek gak tau diri kaya lo! Udah berkali-kali gw tolak masih aja gatel. Jauh-jauh lo sana" jawab Jevan ketus dengan melontarkan pandangan jijik pada wanita itu
Tentu saja seisi kantin terkejut dengan jawaban Jevan karena biasanya dia hanya akan diam dan menghindarinya saja. Wanita itu tentu sudah berlari dan menangis kencang karena sakit hati dengan ucapan Jevan
"ckckckc gila hahahha" gelak tawa Levin terdengar hingga perutnya sakit mendengar jawaban lucu sahabatnya
"terus lo suka siapa Jev? Gw ya??" ucap William menggoda Jevan dengan PD nya
"najis!!" celetuk Hema sedangkan Jevan yang mendengar hanya memutar bola matanya malas
"gak usah rebutan, karena Jevan itu punya gw. Iyakan sayang?" ucap mrak meladeni guyonan kawan-kawannya bahkan tangannya sudah bertengger apik mengandeng lengan Jevan
Buagh!!
"akhh!"
"hahahha mampus" tawa mereka semua mengudara ketika melihat Mark terjungkal karena tendnagan yang Jevan berikan
"jauh-jauh dari gw lo bangsat!" ucap Jevan yang kemudian melenggang pergi dari sana
"ahh lo sih, pake aneh-aneh segala! Pundungkan tu bayi gede" ucap Mike membantu kakaknya berdiri
"yaa gw kan becanda doang elahh" ujarnya pembelaan
.
.
Hari semakin malam dan disinlah sekarang Jevan dan teman-temannya disebuah arena yang dipenuhi dengan berbagai macam motor sport dan puluhan orang yang menonton ataupun ikut pertandingan
Ini adalah kali pertama Jevan ikut balapan karna biasanya dia hanya bermain-main dengan teman-temannya tapi tidak dengan balapan yang sebenarnya
"motor lo aman" ucap Bryan kepada Jevan
"hm" jawabnya singkat
"ini kesempatan terakhir buat lo, kalo lo berhasil terserah lo mau balapan sampe kapanpun juga. Tapi kalo lo gagal atau bahkan sampai luka... jangan harap lo bisa pegang tu motor seumur idup lo" ucap William datar pada Jevan
Tentu ini adalah wejangan yang disampaikan kepada Jevan atas perintah Jegar. Karena William bisa disebut kaki tangan Jegar untuk memantau kegiatan Jevan diluar sana
Flashback
Kring!!
"bang Jegar?"
"hallo?"
"pastikan Jevan tidak terluka dan jikan dia gagal jangan pernah menginjakkan kaki ditempat itu dan ucapkan selamat tinggal pada motor sportnya kalau menang terserah kalian"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Side of Jevan
عشوائي"hiks papaa.. Jevan minta maaf... Buka pintunya Jevan takuutt papa.." "abanggg!! Abangg tolongin Jevan hiks.. Jevan takut abanggg!!" tangis Jevan mengudara tangannya semakin sakit untuk menggedor pintu kayu itu . . "pergi dari hadapanku!" ucap Jevan...