Ceklek!
Tuk! Tuk! Tuk!
"Jevan"
"anjing.. gw lupa Avalon gak pernah tidur lama" batin Jevan ketika ketahuan baru saja pulang pukul 1 dini hari
Sebenarnya tidak masalah untuk Jevan pulang malam atau bahkan pagi sekalipun tapi kali ini berbeda karena Jevan tidak memberikan kabar apapun pada Demon maupun Jegar bahkan bodyguard yang dikirim Jegar biasanya menjaga dirinya juga kehilangan jejak
Perlu diakui dan diingat kembali bahwa Jevan adalah bagian dari Avalon tentu dirinya juga memiliki kemampuan luar biasa salah satunya adalah menghilang dari radar tanpa jejak
"duduk!" suara rendah penuh penekanan kembali Demon berikan pada anak nakalnya ini
Jevan hanya bisa menurut dan duduk dengan didepannya sudah ada Jegar dan Demon dengan wajah dinginnya
"apa handphonemu rusak? Apa otakmu sudah tidak berfungsi untuk mencari cara bagaimana memberi kabar?" omel Jegar kali ini
"papa tidak pernah melarangmu untuk pulang dan pergi dijam berapapun tapi memberi kabar itu hal wajib Jevan!" imbuh Demon
Jevan memutar bola matanya malas dirinya bodo amat dengan omelan mereka berdua ini sudah hal biasa Jevan terima padahal dia sudah besar dirinya sudah SMA berarti itu tandanya dia sudah besarkan?
Breaking new : telah ditemukan seorang mayat laki-laki tanpa identitas disebuah parit yang sangat jauh dari pemukiman. Diduga ini adalah kasus pembunuhan karena kondisi mayat yang sangat mengenaskan dengan .....
Ditengah omelan terjadi munculah berita yang mengambil fokus ketiganya, setelah mendengarnya Jegar dan Demon mengalihkan pandangan ke Jevan
Bisa mereka lihat Jevan tengah tersenyum miring setelah mendengar berita tersebut mereka berdua akhirnya paham dengan apa yang terjadi
"ulahmu?" Tanya Demon sambil tersenyum geli pada sang anak
"hm tentu" ucap Jevan sombong
"hasilnya bagus bukan?" lanjutnya dengan menatap Jegar dan Demon meminta validasi
"kali ini karna apa? William lagi?" Jegar menebak-nebak karena adiknya tidak akan beringas kalau bukan karna diisengi oleh teman-temannya terutama William
Seketika mood Jevan jatuh kembali ketika mendengar nama William karena memang benar kali ini karena ejekan dari William yang seharian memanggilnya dengan 'baby boy'
"he's fucking annoying" gerutu Jevan membuat Jegar tertawa puas
"where's your phone?" Tanya Demon pada Jevan
Jevan kemudian mengeluarkan hanphonenya dari saku celananya dan langsung diambil oleh Demon dan dikantongi
"tidak boleh keluar kamar 1 minggu, tidak ada handphone dan pastikan kau menghabiskan makananmu tanpa sisa!" putus Demon dan setelahnya pergi dari sana
Mata Jevan membola terkejut dengan ucapan Demon untuknya, ini tidak boleh terjadi besok dia ada balapan dan dia tidak boleh melewatkan balapan ini
"pah! Gak bisa gitu dong!" protes Jevan pada Demon yang sudah tidak terlihat lagi
"PAPA DENGER JEVAN DULU!! JEVAN GAK MAU!!" teriak Jevan menggelegar dimension Avalon
"PAPMMHHHH..."
"diem jangan teriak-teriak sudah malam, bersihkan dirimu dan tidur" Jegar berucap sembari tangan besarnya membekap mulut Jevan agar tidak berisik
"arghh!!" pekik Jegar ketika tangannya digigit kuat oleh Jevan
"gak usah ikut-ikut kau sama saja dengan pak tua sialan itu" kesalnya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Side of Jevan
Aléatoire"hiks papaa.. Jevan minta maaf... Buka pintunya Jevan takuutt papa.." "abanggg!! Abangg tolongin Jevan hiks.. Jevan takut abanggg!!" tangis Jevan mengudara tangannya semakin sakit untuk menggedor pintu kayu itu . . "pergi dari hadapanku!" ucap Jevan...