5

7.5K 400 18
                                    

Ujian sekolah Jegar terlaksana dengan baik dengan Jegar yang menjadi juara umum dengan nilai sempurna disetiap tesnya, memang bibit Demon tidak pernah main-main

Tahun demi tahun terlewati dengan bahagia oleh Jevan dirinya semakin hari juga semakin dekat dengan William sejak abangnya lulus sekolah walaupun mereka berantem setiap bertemu karena William sangat suka menjahili Jevan dan membuat Jevan kesal dan marah

Wajah kesal Jevan sangat William suka terlihat begitu menggemaskan dimatanya, tapi William juga selalu siaga apabila ada yang mengganggu Jevan

Dan saat ini memasuki tahun dimana Jevan menginjak kelas 6 SD, dia tidak begitu banyak teman selain William karena setiap anak yang ingin berdekatan dengannya pasti akan langsung diusir oleh William

"hey udah laper?" Tanya William yang melihat Jevan tengah menyandarkan kepalanya kemeja terlihat begitu lemas

"kenapa? Pusing? Gak enak badannya?" William mengusap pelipis Jevan

"enggak, laper aja tapi mager jalan" ucap Jevan lesuh

"ahahhah mau digendong?" tawar William

Jevan langsung menegakkan badannya menatap tidak suka kepada William

"apaan, aku udah besar kenapa digendong-gendong" gerutunya kesal

"iya-iya yang sudah besar baby boy" ucap William sembari mengusak rambut belakang Jevan gemas

"ishh apa sihh!" Jevan langsung menepis tangan itu dan keluar kelas meninggalkan William yang tertawa puas

"heyy tunggu.." William segera menyusul kesayangannya yang merajuk itu

Mereka berdua duduk dimeja paling pojok tempat biasa mereka makan dan sepertinya sudah dihak paten oleh orang-orang bahwa itu adalah meja mereka jadi tidak ada yang berani duduk disana

Ditengah kegiatannya menyantap nasi goreng seafood dengan sebotol susu melon Jevan mendengar anak-anak perempuan sedang bergosip yang membuat Jevan penasaran

"eh tau gak dideket sekolah ada café baru loh"

"oh ya??"
"iya katanya makanan sama minumannya enak, tempatnya juga bagus banget ada mainan-mainannya gitu seruu"

"ihh seru nanti pulang sekolah kesana yuk!"

"mau mau mauuu"

Seperti itulah yang didengarkan Jevan dengan seksama hingga dia memakan makanannya dengan sangat pelan membuat William heran

"hey mikirin apa?" suara William menyadarkan Jevan

"eung? Enggak bukan apa-apa"

"café baru ya..." gumamnya dalam hati

"Jevan nanti pulang langsung pulang, aku ada urusan jadi tidak bisa nemenin kamu sampai dijemput" jelas William

"ya udah pergi sana, lagian siapa juga yang mau ditemenin" sungut Jevan pada William

Kring!

Kring!

Kring!

Bel pulang sekolah berbunyi William langsung bergegas keluar dari kelas tapi sebelum itu dia tetap berpamitan dengan Jevan

"ingat langsung pulang okey? Aku pergi dulu" pamit William setelahnya mengusap pelan pipi bulat Jevan tidak lupa menampilkan senyuman tampannya

Sekarang sisalah Jevan sendirian dikelas, diperlahan-lahan keluar kelas dengan menyembulkan kepalanya melihat situasi apakah aman

Dia berjalan mengendap-endap menuju belakang sekolah dan sampailah dia disini dibelakang sekolah dengan senyum mengembang

"aahh akhirnya berhasil" dirinya berjalan terus menuju café yang baru buka belum lama ini didekat sekolahnya

The Other Side of JevanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang