Suasana mension yang cukup sepi hanya beberapa bodyguard dan maid yang bekerja pada hari itu, dari arah dapur terlihat wanita cantik dengan dress longgarnya tidak lupa ditangannya terdapat sepiring nasi lengkap dengan lauk-lauknya. Wanita cantic itu melangkah perlahan menunju ruang tengah
"Jevan sayang.. kamu dimana nak" panggil sosok wanita cantik yang tidak lain dan tidak bukan adalah Natalie
Sedangkan sang anak yang sedang dicari tengah menahan tawanya dibalik gorden tebal dan tinggi menjulang
"hihihi Jevan disini mama" bisik Jevan kecil
"makan dulu sayang..." panggil Natalie lagi walaupun sebenarnya dia sudah tau sosok kecil yang dia cari tengah bersembunyi dibalik gorden
"huft.. mama capek nihh Jevannya nakal susah makan" acting natalie agar Jevan keluar, yaa walaupun pada kenyataannya Natalie sudah cukup lelah berjalan dari tadi dengan perut yang besar bahkan kakinya sudah bengkak
Jevan yang mendengar itu tidak mampu menahan paniknya dan dengan cepat dirinya keluar langsung menghampiri sang mama yang sudah terduduk disofa dengan napas berat
"mama..." panggil Jevan pelan
Natalie memberikan senyuman manisnya menatap sang putra yang sangat lucu dengan pipi gembilnya yang memerah alami
"makan dulu yaa..." bujuk Natalie, dengan cepat Jevan mengangguk
Natalie senang karena usahanya tidak sia-sia, satu suapan nasi sayur dan udah krispi masuk kemulut kecil Jevan
Dengan mulut penuhnya Jevan menatap minat pada perut sang mama lantas dirinya turun dari sofa dan menghadap Natalie
"wrap wrap or tap tap?" Tanyanya dengan mengarahkan tangan kecilnya keatas perut Natalie
"no tap tap just wrap warp" jawabnya
"no tap tap... just wrap wrap" gumam Jevan sembari mengusap perut buncit Natalie
"akhh!" pekik Natalie ketika merasakan bayi di dalam perutnya menendang
"mommy are you okay?" panik Jevan
"he hurt you?" tanyanya lagi
"noo.. dia tidak sengaja sayang" jelas Natalie tangannya mengusap lembut surai sang anak
"say sorry to mommy!!" serunya didepan perut sang mama membuat Natalie tertawa gemas dan mencuri satu kecupan pada pipi Jevan
"hahahaha" Jevan tertawa ketike merasakan geli
Namun seketika pemandangan didepan Jevan berubah menjadi kamar kedua orang tuanya dengan Natalie yang sudah tergeletak lemas dilantai dengan darah mengalir dikakinya, semua orang berlalu lalang menampakkan kepanikan yang ketara
"mama...." lirih Jevan
"Jevan tolong mama nak..." pinta Natalie pada Jevan
"mama hiks.." Jevan semakin histeris Ketika Natalie menutup matanya dipelukan sang papa
"MAMA!!!!" teriak Jevan pandangan matanya yang memburam mulai jelas melihat sekeliling dia berada didalam kamarnya sendiri
"hiks.. mama Jevan kangen.." lirihnya dalam kegelapan dan kesunyian malam yang memenuhi kamarnya
BRAK!!
"Jevan!" Jegar yang sebelumnya mengecek Jevan melalui cctv nya menyadari gerak gerik aneh dari adiknya itu dan langsung menyusulnya
"abang..." Jevan tidak dapat membendung tangisnya
Dibawanya Jevan kedekapan Jegar, dipeluknya erat sembari membisikan kata-kata penenang untuk Jevan agar kembali tenang
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Side of Jevan
De Todo"hiks papaa.. Jevan minta maaf... Buka pintunya Jevan takuutt papa.." "abanggg!! Abangg tolongin Jevan hiks.. Jevan takut abanggg!!" tangis Jevan mengudara tangannya semakin sakit untuk menggedor pintu kayu itu . . "pergi dari hadapanku!" ucap Jevan...