Sejak hari penjemputan Digo, Jevan merasa senang karena dirinya bisa melihat adiknya yang ternyata sangat diluar ekspektasinya
Seperti saat ini ketika Jevan berniat melihat adiknya dikamar tetapi dia tidak menemukan Digo dimanapun dalam kamar itu
Setelah dirinya mencari tahu ternyata adik nakalnya tengah berkeliling mansion Avalon tanpa arah dan berakhir terlentang lelah tidak jauh dari kamar miliknya
Jevan langsung menghampiri buntalan lemak yang tengah menggerutu dan kadang tertawa lucu dibawah sana, dengan langkah perlahan dirinya mendekat
"apa yang kau lakukan disini baby" Jevan bersuara rendah dan hal itu berhasil membuat sang adik terkejut dan langsung terduduk dari tidurnya
Namun bukan raut wajah ketakutan yang Jevan dapat melainkan tatapan nyalang permusuhan keluar dari mata Digo
"heh lo! Tanggung jawab lo! Gara-gara lo, gw malah kejebak disini" ucap Digo dengan menunjuk tepat didepan wajah Jevan
Melihat hal itu Jevan tersenyum miring, ternyata wajah marah dan kesal Digo jauh lebih menggemaskan dan candu dibanding wajah ketakutannya kemarin
Jevan fokus kepada wajah Digo yang sangat lucu dimatanya ditambah dengan semburat merah mudah dikedua pipi gembil Digo sangat sempurna, Jevan tidak tahu saja jika dirinya juga sama menggemaskannya dengan Digo ketika kesal. Tapi anggap saja Jevan tetap menyeramkan jika dia kesal okeyy??
"Heh! Gila ya lo senyum-senyum sendiri?" Digo yang menyadari keanehan dari orang yang menyebabkan dia terkurung disini memilih pergi dari sana
Jevan tidak tinggal diam dia menyeret Digo dengan cukup keras hingga anak itu terseret beberapa kali akibat cekalan Jevan, namun apakah Jevan peduli? Jawabannya tidak, Jevan tetaplah keturuan Avalon yang bisa kapan saja kehilangan rasa itu
"ANJING YA LO! SAKIT!! GILAK!!" umpatan Digo keluar begitu saja ketika dengan keras Jevan melemparkan tubuhnya keranjang disana
"jangan.pernah.mengumpat.didepan.abang" suara Jevan semakin merendah dengan penuh penkanan dirinya sungguh tidak suka mulut kasar adiknya
"abang? Lo bukan siapa-siapa gw jadi gak usah sok ngatur!!!" teriak Digo pada Jevan, bisa Jevan lihat gelagat Digo yang takut dengan dirinya tapi hal ini membuat Jevan semakin ingin melihat lebih
Jevan dengan kasarnya menarik kasar Digo dan kembali membanting tubuh Digo kemudian memasangkan rantai pada kaki kanannya dengan kaki ranjang
"mari kita lihat seberapa hebat dirimu bisa keluar dari sini" batin Jevan diiringi senyum mengerikan dari wajah tampannya
Jevan memilih keluar dari kamarnya sendiri, sepertinya memberikan sedikit perkenalan kepada Digo tidak buruk
"berjaga disini, jangan biarkan siapapun masuk sampai aku datang" perintahnya pada bodyguard yang berjaga didepan kamarnya
Ketika Jevan melenggang pergi masih dapat dia dengar suara teriakan serta umpatan Digo yang semakin membabi buta
Saat sampai diruang tengah mansion itu dapat dilihatnya sang abang yang tengah duduk bersama dengan laptop dipangkuannya, Jevan mendekat kemudian merebahkan dirinya disamping Jegar
Jegar sendiri tentu sangat senang dengan kelakuan manja Jevan, dirinya hanya melirik sebentar wajah lucu Jevan kemudian mencoba fokus kembali kepada pekerjaanya
Cukup lama Jevan berada diposisi itu hingga suara Demon menyapa gendang telinganya
"kendalikan dirimu Jevan" ucapan Demon membuat Jevan membuka matanya memandang malas sang papa
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Side of Jevan
Random"hiks papaa.. Jevan minta maaf... Buka pintunya Jevan takuutt papa.." "abanggg!! Abangg tolongin Jevan hiks.. Jevan takut abanggg!!" tangis Jevan mengudara tangannya semakin sakit untuk menggedor pintu kayu itu . . "pergi dari hadapanku!" ucap Jevan...