Pavel merasa bosan dengan dirinya yang hanya berdiam diri di dalam kamar. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi keluar dan jalan-jalan sebentar di sekitar rumahnya.
Sebenarnya keadaannya sudah membaik,dia bisa saja pergi kesekolah hari ini. Tapi setelah berpikir panjang,anak itu memilih untuk menundanya sampai besok.Pavel sampai di persimpangan jalan dan berdiri disana. Ia kembali mengingat teman manisnya yang akhir-akhir ini sering menunggunya ditempat ini untuk mereka pergi sekolah. Tak sadar sudut bibirnya terangkat menampakan senyum manis itu terukir diwajahnya.
Pavel juga ingat dengan apa yang Sam katakan padanya kemarin mengenai orang yang sedang jatuh cinta."Jika kau sedang mencintai seseorang,katakan saja padanya.
Itu satu-satunya cara untuk memuaskan hatimu. Jika dia juga menginginkan mu maka kalian bisa menjalani nya. Jika tidak,setidaknya isi hatimu sudah tersampaikan"Kata-kata itu yang Sam bisikan padanya sebelum mereka kembali ke meja makan mereka kemarin di kantin.
Pavel masih berpikir keras dengan apa yang Sam katakan itu. Tapi menurutnya itu juga ada benarnya. Apakah dia harus mencobanya? Tapi apa ini berarti dia benar-benar mencintai Pooh? Apakah mencintai seseorang se rumit ini? Dia hanya jatuh cinta,tidak ada yang salah kan dengan itu?
Pavel tidak ragu,Pavel hanya takut.
Takut jika ia mengatakannya pada Pooh anak itu akan menjauhinya tau membencinya karena jenis cintanya yang tidak biasa.
Beberapa menit hanya ia habiskan untuk merenungkan isi hatinya.Sebuah taksi lewat di hadapannya,dan segera Pavel menghentikan taksi itu.
"Mini market pak" ucapnya pada sang supir
Setelah membayar ongkos pada sang supir taksi,Pavel kembali melanjutkan perjalanannya memasuki mini market itu dan mulai mencari beberapa barang keperluannya.
"Kak Pavel?"
Pavel menatap pemilik suara itu.
Seorang anak dengan seragam yang sama dengan miliknya berdiri tak jauh darinya."Zeru?"
Anak itu berjalan mendekati Pavel"Kak Pavel tidak sekolah?" Zeru bertanya dengan senyum yang ia ukir.
"Tidak," jawab Pavel singkat karena sebenarnya ia malas berbicara dengan anak ini.
"Kak Pooh kemana? Biasanya dia akan selalu bersama kak Pavel. Apa dia juga tidak sekolah?"
"Aku juga tidak tau,hari ini dia tidak mengabariku" bohong Pavel
"Begitu?"
"Yaa"
"Kak Pavel,kuharap kau dan kak Pooh tidak akan memiliki hubungan melebihi sahabat"Degg! Seperti sedang dikejutkan dari khayalannya.
Pavel mencoba menyembunyikan rasa kegetnya ketika kalimat itu keluar dari mulut anak ini.
"Tentu saja tidak,kenapa kau berpikir begitu?"
"Aku hanya mengatakan nya saja. Sebenarnya tak ada alasan lebih. Syukurlah"
"Ya,kau kenapa disini? Sebentar lagi sekolah akan segera masuk" Pavel mengalihkan pembicaraan.
"Oh itu...aku mencari pelembab bibir ku. Beberapa hari ini cuaca sangat panas dan bibir ku sering kering" jawabnya disertai tawa kecil yang terdengar memuak kan ditelinga Pavel."Ya,kau benar. Aku juga akan membelinya untuk ku"
"Baiklah,aku akan pergi mengantri. Sampai jumpa lagi kak"
"Sampai jumpa"Pavel menghela nafas lega setelah anak itu pergi dari hadapannya.
"Apa maksudnya berbicara seperti itu? memangnya dia siapa,bisa mengatur perasaan ku? Cih! Dasar menyebalkan"
Pavel semakin merasa tidak suka dengan Zeru,orang itu benar-benar menghancurkan mood nya pagi ini.
Dan itu membuat Pavel tidak bersemangat lagi untuk melanjutkan kegiatannya. Ia hanya mengambil beberapa barang yang ia lihat ada,kemudian segera membayarnya dan pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Midnight: The Beginning Of The Truth (POOHPAVEL)
Spiritual"aku tau ini dosa. dan kau adalah dosa yang ingin kupertanggung jawabkan dihadapan Tuhan"