7

136 24 0
                                    


"Aku mencintai mu" tegas Pavel sekali  lagi.

Pooh masih diam,matanya masih menatap lurus mata orang yang ada disampingnya ini.

"Aku juga tidak mengerti dengan diriku. Tapi nyatanya ini yang aku rasakan.meski pada awalnya aku mengabaikannya dan berpikir jika itu hanyalah perasaan biasa seperti yang kurasakan pada teman-teman dekatku,tapi semakin hari aku merasa bahwa itu berbeda.hari dimana melihatmu begitu dekat dengan Zeru entah kenapa aku sangat tidak menyukainya,hatiku memiliki perasaan lain yang sangat tidak enak untuk dirasakan. Saat itu aku benar-benar tidak mengerti apa yang salah dengan diriku,aku selalu gelisah ketika tidak melihatmu,aku senang ketika melihatmu selalu ada dijalan itu untuk menungguku.aku juga pernah berpikir,apakah mungkin aku mencintaimu? Tapi meski begitu aku tetap menolak kemungkinan satu itu,Karena ku rasa itu adalah hal yang sangat tidak mungkin terjadi" Pavel membuang tatapannya kedepan menatap matahari sore yang mulai tenggelam.

"Vel,.."

"Kau tau betapa sulitnya aku ketika berusaha melawan perasaan ini? Aku sempat berpikir untuk tidak lagi berhubungan denganmu atau menjauh darimu.tapi aku tetap tidak bisa sekuat apapun aku berusaha aku menyadari jika itu hanya akan membuatku semakin terluka.lagi pula aku sama sekali tidak menemukan cara untuk menghindari mu,setiap kali aku mencobanya aku selalu kehilangan kesanggupanku dan aku benci itu. Kita dekat,tapi aku merasa kau masih membuat jarak "

Pooh mengulurkan tangannya untuk meraih jemari Pavel.
Dengan perasaan sedikit terkejut,tapi Pavel membiarkan Pooh melakukannya.

"Maafkan aku" ucap Pooh dengan suara rendah nya.

Pavel menatap mata pemuda tampan itu,kemudian menatap tangannya yang digenggam erat oleh Pooh.
Perlahan ia kembali menarik tangannya sehingga membuat Pooh melepaskan genggamannya.

"Kenapa minta maaf ? Kau tak salah" ucapnya dengan sedikit senyum yang ia usahakan di bibirnya.
Pavel kembali menatap laut yang ada dihadapannya. Baginya itu lebih baik daripada harus menatap orang yang ada disampingnya ini.

"Vel,bisa kah kau mendengarkan ku dulu?"
Pooh kembali membawah Pavel untuk menatapnya. Ia meletakan kedua tangannya dipundak Pavel dan memaksa Pavel untuk kembali melihat ke arah nya.

"Maafkan aku,jika karena diriku kau merasakan hal seperti itu.
Tapi vel,kau juga harus tau jika aku juga tak berbeda dengan dirimu"

Pooh menghentikan ucapannya,ia bingung dengan apa yang harus dia katakan agar Pavel dapat memahaminya dengan baik. Dia juga bukan orang yang bermulut manis seperti kebanyakan pria lain diluar sana.

"Apa maksudmu?" Tanya Pavel yang tidak mengerti

"Sangat sulit rasanya ketika aku ingin meraih mu,tapi aku selalu dipaksa mundur oleh keadaan"

"Pooh.."

"Aku takut jika aku melakukannya aku akan lebih menyakitimu,atau kau akan menjauhiku. Karena aku berpikir bahwa kau tak mungkin memiliki perasaan yang sama dengan ku. Tapi hari ini,mendengarmu mengatakan nya aku merasa sangat senang,meski aku belum cukup yakin dengan diriku"

Pavel mengusap lembut tangan Pooh yang masih bertenger di bahunya.
Dengan senyum manisnya yang terukir diwajahnya.

"Pooh...jika itu juga yang  kau rasakan,kau tak perlu menolaknya karena itu hanya akan membuat hatimu terasa sakit.kita tidak salah,kita hanya jatuh cinta. Kau dan aku sebelumnya tidak tau akan menjatuhkan cinta ini pada siapa,meski cinta kita berbeda dengan cinta yang ditunjukan banyak orang diluar sana tapi aku yakin kita akan memiliki cara kita sendiri untuk menunjukan cinta kita"

"Tapi aku masih ragu dengan diriku sendiri,apa aku bisa menjaga hatimu? Apa aku bisa menjaga semua yang kau percayakan padaku?"

"Berhentilah berpikir seperti itu,kau bukan hanya menyakiti dirimu tapi juga hatiku dengan kau bersikap seperti itu. Biarkan semuanya mengalir sebagaimana mestinya"

After Midnight: The Beginning Of The Truth (POOHPAVEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang