Alya mendudukkan dirinya di taman rumah sakit, mengatur detak jantungnya meskipun air matanya masih terus membasahi pipi mulusnya. Memandang lurus ke depan, membiarkan angin membawa fikirannya kemanapun memikirkan segala hal yang berputar dikepalanya saat ini.
Pundaknya seketika berat membayangkan bagaimana hidup keluarganya setelah ini. Ia sadar bahwa penyakit yang papanya derita membutuhkan biaya yang besar jika kemungkinan terburuk yang dijelaskan dr. Sinta tadi benar-benar terjadi. Selama ini mereka hidup penuh dengan kesederhanaan, di rawat di rumah sakitpun ia dan keluarga hanya mengandalkan asuransi kesehatan yang selama ini mereka siapkan dan uang tabungan orang tuanya yang tidak seberapa. Dahulu mamanya sempat ikut bekerja dengan mengajar di salah satu pesantren yang ada di Bandung, namun ia memutuskan berhenti ketika mereka pindah ke Jakarta setelah kakeknya meninggal.
_____________________________________________
"Assalamualaikum, mama udah datang dari tadi? Adek mana?" Ucap Alya memasuki ruangan papanya dan melihat mama dan adiknya disana"baru aja, adekmu mama titip ke tante Rika dekat rumah. Kamu udah ketemu dokter ya?"
"iya ma"
"kok lesu gitu sayang, semuanya baik-baik aja kan?"
"iya ma aman kok. ih enak banget wangi masakannya" jawab Alya mengalihkan pembicaraan
"ya udah makan dulu gih"
"oke mama. Nanti Aya cerita ya apa kata dokter"
_____________________________________________
"ma, pa, tadi Aya udah bicara sama dokter" Mulai Alya yang kini berada di samping kanan Papanya bersama Mamanya yang ikut duduk disampingnya"pasti papa cuma kecapean aja kan? Jadi kapan papa bisa pulang?"
"pa, kenapasih papa harus selalu bersikap seolah semua baik-baik aja selama ini? Selama ini papa ngerasain sakit banget kan?"
"Papa kenapa sayang?"
"ini ma hasil labnya" Alya memberikan sebuah amplop pada mamanya. Bagaimanapun Alya tidak bisa menyembunyikan hal ini pada keluarganya, ia yakin bahwa mereka bisa menghadapinya jika bersama-sama
"pa dengerin aya, setelah ini papa gausah kerja lagi ya. Papa di rumah aja, papa gaboleh capek. Ginjal papa lemah pa, papa harus sembuh, harus lihat Alya dan adek jadi orang sukses biar bisa bahagiain kalian" kini Alya sudah bergetar, Mamanya pun ikut menangis setelah membaca apa yang diberikan Alya tadi
"maafin papa ya. Tapi kalo papa ngga kerja kalian gimana? Kalian masih tanggung jawab papa"
"Beasiswa Aya buat kuliah masih cukup pa, Aya pun udah bisa menghidupi kebutuhan kalian dengan reguleran dan kerja di EO itu. Kemarin juga Aya ditawarin buat masuk di salah satu label music, kayaknya mau langsung Aya terima aja deh"
"sayang kamu harus mikirin kuliah mu juga, jangan terlalu memforsir tubuh kamu dengan kerja kesana kemari. Ingat tugasmu sekarang harus fokus selesai kuliah dulu jangan sampai hal-hal lain diluar kuliah menghambat kamu. Mama juga bisa ambil part time di toko roti teman mama"
"ma pliss aya aja yang mengusahakan semuanya. Janji bakal selesai kuliah tepat waktu, mama papa percayakan sama Aya?"
"kami percaya sayang, tapi.."
"ngga ada tapi pa, papa pokokny harus istirahat total. Aya akan lebih nyesel kalo papa sampai kenapa-napa kalo papa maksa buat tetap kerja. Lagipula bengkelnya masih bisa di handle Jaki, nanti Aya minta dia cari temen kalo repot ngehandle sendiri" Ucap Alya final.
Selama ini papanya dibantu oleh seorang bernama Jaki. Alya yakin dengan keputusannya saat ini untuk membiarkan papanya istirahat saja, Ia yakin bahwa Jaki bisa menghandle bengkel kecil yang papanya rintis sejak ia pindah ke Jakarta dulu. Ia pun berfikiri untuk menerima tawaran Bang Riza kemarin padanya. Meskipun ia yakin setelah ini ia akan bekerja lebih keras untuk menjadi tulang punggung di keluarganya tersebut.
____________________________________________
"weyy bro, nape lu bengong aja" Teriak Nando dari depan pintu tiba-tiba"Ngagetin aja lu ndo"
"dari tadi gua teriak ya anjir tapi lu nya yang bengong kayak orang bego gitu. Mikirin apa sih?"
"Bokap Alya masuk rumah sakit, gatega gue liat dia"
"wets udah sejauh itu lu?"
"Apaan yang jauh, kebetulan aja semalam pas gue anter pulang bokapnya tiba-tiba pingsan jadi gue anter ke rumah sakit. Alya tuh beda banget anjir sama cewe yang selalu kita temuin selama ini, salut banget gue"
"beda apanya?"
"ya beda aja, cantik, pinter, mandiri udah pasti. Ga gengsian, terus sayang keluarga banget. Terus mata, tutur katanya, semuanya pokoknya duh gimana ya gue jelasinnya"
"anjir anjir anjir Aryan sahabat gue beneran jatuh cinta ini mah. Fix gausah ngelak"
"...tapi emang benersi deskripsi lu, tu cewe emang beda, untung aja lu duluan kalo ngga gue yang gebet"
"ck mulut lo"
"santai aja kali, temen Alya aja gue mah apalagi semalam kan udah mutualan ig tu"
"dasar lu playboy bule cap kampung"
"udah ah yok makan siang kita lapar nih gue"
"yaudah ayo, sekalian dari resto sana gue pesenin juga buat Alya terus kirim ke Rumah sakit"
"kenapa lu ga nganterin sendiri"
"heh lu galiat jadwal meeting gue siang ini? Lagian tadi pagi gue juga kesana, yang ada gue kesannya kayak gaada kerjaan nyamperin orang mulu"
"ye gapapa kali namanya juga effort"
"pas balik kerja ajalah gue kesana lagi"
_____________________________________________
📞"halo Assalamualaikum" Ucap seorang perempuan diseberang sana
📞"waalaikumsalam, iya kenapa Al?"
📞"ini beneran kakak yang ngirim makanan sebanyak ini?"
📞"iya aku Al dimakan ya, ngga banyak kok itu"
📞"ini banyak loh kak, ngga enak banget aku dikirimin begini"
📞"kalo ngga enak kasih kucing Al nanti aku beliin yang lebih enak lagi"
📞"ish malah bercanda, kak ini yang terakhir ya! Aku ngga mau ngerepotin"
📞"ngga ada yang repot Al, udah berjuta kali kamu bilang itu"
📞"lebay tapi makasih ya kak, mama papa juga bilang makasih katanya"
📞"Iya sama-sama Al. Makan yang banyak, jaga di rumah sakit itu harus kuat. Sampein ke om juga semoga cepet sembug"
📞"iya kak iya. Oke kalo gitu kak, makasih lagi dan selamat bekerja. Aku tutup ya, nanti aku sampein"
📞"iya Al, nanti aku kesitu lagi"
📞"gausah kak, langsung balik istirahat aja"
📞"nyenyenye, gadenger Al udah ya Assalamualaikum"
📞"ish apasih kak, waalaikumsalam"
"Cerah bener muka lo dapat telpon dari si cantik. Keren banaget emang si Alya bisa bikin lu ngomong panjang lebar begitu, biasanya juga kalo diluar kerjaan lu kalo ditanya orang Yes No doang"
"ya serah gue lah"
"wah kacau, harus gue cepuin ke kak Nanda sih ini biar gue ga ledekin lu sendiri"
"serah lu Ndo, balik sono gue mau kerja"
"gaada syukurnya ni orang udah disamperin malah ngusir"
"Gaada yang nyuruh wahahahha"
"yaudah bye bulol"
"apaan lagi bulol weh bule?"
"cari sendiri, bye" Teriak Nando meninggalkan Aryan menuju parkiran tempat mobilnya berada.
![](https://img.wattpad.com/cover/370239027-288-k357573.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seraya Langit Memeluk
RomantizmTentang seorang perempuan dengan segala yang ada pada dirinya dan selalu berusaha menerima hal-hal yang memang menjadi takdirnya seperti Langit yang seraya memeluk semesta apapun cuacanya.