Rumah Sakit

346 12 3
                                    

📞halo, Assalamualaikum ma
📞............
📞ini Aya udah dijalan pulang, mama jangan nangis papa pasti baik-baik aja. Bentar lagi Aya sampe.

"Kak tolong ngebut lagi yah kak"

"iya Al, kamu tenang yah"

Dengan penuh hati-hati, Aryan menggenggam tangan Alya yang sejak mendapat telpon dari mamanya itu terlihat gemetar dan berusaha menahan tangisnya tapi tetap saja lolos begitu saja. Aryan memutuskan tidak bertanya apa-apa, ia hanya mengikuti apa yang diminta Alya. Aryan bisa menangkap bahwa sesuatu pasti terjadi pada Papa Alya setelah mendengar samar-samar orang dari seberang sana menangis dan menyuruh Alya untuk bergegas pulang.

Alya dipenuhi rasa cemas, dadanya sakit, banyak ketakutan didalam hatinya saat ini.

_____________________________________________

Kini mereka sampai di depan rumah Alya. Alya menarik nafasnya sebetar lalu menghapus air matanya. Pantang rasanya bagi Alya ikut memperlihatkan tangisannya di depan mama dan adiknya tersebut.

"Kak makasih yah udah nganter aku. Kakak hati-hati pulangnya, aku masuk dulu"

Tanpa mendengar apapun lagi dari mulut Aryan, ia turun dan berlari masuk kedalam rumahnya. Aryan yang melihat itu tentunya tidak mungkin langsung meninggalkan Alya begitu saja. Ia ikut turun tanpa sepengetahuan Alya.

"Assalamualaikum. Maaaaa, papa kenapa kambuh lagi? Papa habis ngapain?"

"Tadi papa lemes sayang, mukanya pucat dadanya sesak"

"Ma, minta tolong kemas baju papa ya kita ke rumah sakit sekarang. Alya pesan taxi online dulu"

"Iya sayang"

_____________________________________________
"eh kak Aryan kenapa belum pulang?" Kaget Alya ketika melihat Aryan duduk di teras rumahnya. Sejak masuk Alya memang tidak menutup pintu rumah saking paniknya

"ga mungkin aku balik sebelum memastikan semua baik-baik saja dengan kondisi cemasmu yang ngga bisa dideskripsikan itu al"

"...Sorry yah, papamu kenapa al?"

"Papa kambuh lagi kak tiba-tiba lemes dan pingsan tadi, ini mau dianter ke Rumah Sakit"

"ayo aku antar kalo gitu"

"Kak gaperlu, aku udah ngerepotin kakak banget"

"Al please, sekarang kondisinya lagi urgent kan? Sini aku bantuin bawa papa kamu"

Alya akhirnya mengalah dan membiarkan Aryan masuk membantu papanya. Papa Dani (papa Alya) memang sudah sadar kembali namun bisa dilihat bahwa tubuhnya masih terkulai lemas dengan wajahnya yang sangat pucat.

"Ma, pa ini teman Aya yang nganterin pulang tadi. Ini kita ke Rumah Sakit diantar kak Aryan lagi gapapa ya?

"iya sayang asal nak Aryan ga kerepotan"

"Eh ngga tante, izin bantuin om ke mobil ya tan" jawab Aryan sopan lalu membantu memapah Papa Alya ke mobil dengan Alya yang ikut membantu disebelahnya. Sementara itu mama Nita (mama Alya) dan Arka adiknya ikut dibelakang.

______________________________________________

Disinilah mereka berada, di sebuah Rumah Sakit tak jauh dari kediaman Alya. Sesampainya tadi, Papa Alya langsung dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) untuk ditangani. Mamanya terlihat lemas di kursi tunggu depan UGD dengan Arka yang ikut bersandar pada mamanya. Aryan sedari tadi juga belum pulang, ia juga enggan beranjak meninggalkan Alya yang kini tengah menatap kosong apa yang ada dihadapannya.

Seraya Langit MemelukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang