Mulai Bermekaran

184 13 0
                                    

Terlihat lelah sekali, saatnya Alya merenggangkan tangannya di sebuah kursi di depan panggung yang sudah sepi. Kedua sahabatnya sudah pulang setelah makan tadi. Syila dan Niara memang berboncengan ke acara ini alasannya karena menghindari macet. Bang Nil masih terlihat sibuk berbicara dengan team-team yang tersisa.

Dari kejauhan, Nanda, Aryan dan Nando masih duduk ditempat makannya tadi. Aryan bisa melihat Alya dengan jelas dari tempatnya itu. Sedari tadipun sebenarnya ia terus memperhatikan gerak gerik Alya selama acara berlangsung. Alya yang sibuk mondar mandir, berlari naik lalu ke belakang lagi, melihatnya saja ia sudah capek sendiri.

"Al belum pulang ?" Ucap Bang Nil mengusik Alya yang masih menetralkan rasa capeknya

"eh iya bentar bang, ini renggangin badan dulu. Bentar lagi aku pesan ojek online kok, motorku lagi di bengkel soalnya bang" jawab Alya

Sedari pagi Alya memang tidak membawa motor karena kemarin motornya masih di service papanya di bengkel. Selama acara berlangsung hari inipun Alya belum meninggalkan lokasi sama sekali.

"Jangan Al, ini udah malam banget loh udah setengah satu. Yang bener aja gue ngebiarin lu pulang sendiri"

"Ngga papa bang, udah biasa inimah. Lagipula jalanan masih rame"

"Ngga Al, kali ini lu diantar pulang Nando atau Aryan aja, Lagipula mereka pada bisa kok. Ya kan?" Ucap bang Nil yang bertanya pada Nando dan Aryan yang sedari tadi memang ikut bersamanya

"Gausalah bang, ngga enak kalo harus ngerepotin orang" tolak Alya halus

"Alya cantik dan baik hati, ngga ada penolakan yah pokoknya dan gaada yang direpotin. Pokoknya duo kucluk ini harus memastikan kamu pulang sampai rumah dengan selamat. Kalo aja aku ngga langsung balik pasti kita yang nganter tapi kita harus ngambil baju prewedd dulu di Apartement bang Nil soalnya mau dipake besok pagi" kini Nanda yang menimpali

"Iya Al ikut kita aja. Aku tadi bawa motor sih siapa tau mau dibonceng sambil night ride an gitu. Kalo Aryan sih bawa mobil bisa lebih nyaman" Nando membuka suara.

"Sama gue aja kasian anak orang motoran selarut malam ini" Ucap Aryan

"hemm iyadeh iya paham, yaudah Al kamu imdiantar sama om Aryan aja yah" balas Nando meledek yang dihadiahi tatapan tajam dari Aryan.

"Gih Al ikut sama Aryan aja dijamin selamat sampai tujuan." Ucap Nanda lagi

"Anak orang jangan sampe lecet sedikit pun ya Ar, adek gue ini" Bang Nil menambahkan

"iya iya pada bawel amat kek gue mau ngapain aja, udah ah Al ayok" Kata Aryan langsung menarik tangan Al menuju mobilnya. Alya yang saat ini sudah tidak ada tenaga untuk menolak langsung mengikuti langkah Aryan. Aryan membukakan pintu lalu mempersilahkan perempuan itu masuk dengan tangan yang menjaga kepala Alya agak tidak terbentur.

_____________________________________________
Aryan menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang membelah jalanan ibukota. Di dalam mobil tak ada yang bersuara hanya ada lantunan musik yang biasa Aryan putar agar tidak terlalu hening.

"Al kalo mau tidur, tidur aja nanti aku bangunin pas sampe rumah. Rumahmu masih yang waktu itu kan?"

"hem iya kak masih disitu. Tapi aku masih belum ngantuk kok kak"

"Santai aja Al, kalopun kamu tidur aku ngga bakal culik  kok. Bisa-bisa dipenggal leherku sama kak nanda, ngga tau aja dia kayak macan tutul"

"ih parah kamu kak ngatain kakaknya begitu"

"yah emang gitu. Kamu harus liat deh dia sekali-kali mode macan, beh bang Nil yang sangar gitu aja tunduk"

"tapi kayaknya bang Nil emang takut sama kak Nanda deh hahaha"

"apalagi sama aku al, bayangin aja. Mana banyak nyuruh ini itu lagi sama adeknya"

"ya kan emang gitu kak kalo ada adek cowo tuh pasti bawaannya ga tenang kalo ngga disuruh-suruh"

"jangan-jangan kamu kayak gitu juga lagi? kamu punya adek cowo juga yah?"

"Ada satu, paling sering kusuruh beli cilor pas ada yang lewat depan rumah ajasih terus dimarahin tipis-tipis kalo ngga mau belajar hihihi"

"kasian banget adek kamu punya kakak garang macam kak ros"

"ish ngga yah, mana ada macam kak ros. Kak Ros mah kayak ibu tiri sama upin ipin wahahah"

"betul betul betul" ucap mereka bersamaan, berpandangan lalu tertawa bersama

Alya yang awalnya sangat mengantuk rasanya full charged kembali setelah mengobrol bersama Aryan. Perjalanan 30 menit lebih menuju rumah Alya mereka habiskan dengan bercerita apapun secara random.

"Makasih banyak yah kak udah dianterin" ucap Alya setelah sampai di depan rumahnya

"Sama-sama Al. Sleep well yah kayaknya kamu butuh istirahat banget"

"iya kak, sure. Aku turun yah, hati-hati kak" pamit Alya dengan senyuman manisnya

"Yap. Masuk aja dulu"

"Hm iya, bye kak"

Setelah benar-benar masuk ke dalam rumah barulah iya melesatkan mobilnya kembali ke apartement. Sepanjang jalan senyumnya merekah, rasanya ada sesuatu yang mulai bermekaran didalam dadanya.

_____________________________________________

_____________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bu, kayaknya aku udah nemuin jodoh kamu deh" ucap Aryan tersenyum lebar pada kucingnya yang ikut tertidur disampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bu, kayaknya aku udah nemuin jodoh kamu deh" ucap Aryan tersenyum lebar pada kucingnya yang ikut tertidur disampingnya.

Seraya Langit MemelukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang