ungkapan:/

202 5 0
                                    

"sebenernya bukan waktu yang tepat si kalau anza cerita sekarang" ucap anza sambil melihat ke tangannya yang menggenggam tangan lista

"Anza nunggu waktu??" Tanya lista

"Anza tau cewe itu gasuka dibohongi kan, cwe juga gasuka nunggu, jadi mending anza cerita sekarang aja ke ista" ucap anza yang kini beralih menatap lista

Lista pun tersenyum mendengar ucapan anza

"Yauda anza cerita aja, lista gaakan motong pembicaraan anza, lista juga bakal dengerin cerita anza" jawabnya dengan senang hati

"Ista, sebelumnya maaf bangett  kalau aku lancang naruh perasaan ke kamu" ucap anza sedikit kaku

Sedangkan ista syok dengan perkataan anza tapi ia tetap menyimak anza bicara

"Yang dibilang Luna tdi tentang aku nyeritain kamu ke dia itu bener"

"Luna itu anak dari om aku, anza udah menganggap dia sebagai kakak, jadi anza selalu cerita ke dia, ya ga selalu sii kadang aja kalau lagi mood cerita"

"Anza selalu excited nyeritain kamu ke dia"

"Gatau kenapa awal ngelihat kamu, anza udah naruh rasa nyaman ke ista, rasa nyaman itu jadi rasa sayang dan suka semenjak kita sering bareng bareng"

"Jujur anza takut mau cerita kayak gini, takut kalau ista gabisa Nerima perasaan anza, takut kalau ista ternyata udah ada orang dihati ista" ucap anza yang diakhiri dengan buang nafas kecil

"Anza it's okay, ista seneng anza jujur kayak gini, tapii.." belum saja lista menyelesaikan ucapannya anza malah memotong omongannya

"Ista gausa ditanggapi yaa, anza takut sama jawaban ista, jujur ini baru pertama anza kayak gini, jadi boleh ga kalau kita ganti topik aja" ucap anza sambil tersenyum kikuk

"Iya gapapa anza" ucap ista tersenyum manis

Begitupun anza juga tersenyum manis ke ista, bahkan mereka pun saling bertatap

Setelah hampir 10 detik an mereka saling bertatap anza pun mulai membuka obrolan lagi

"Ista tadi kenapa bengong, coba sini cerita" tanya anza

"Jadiii....

~ flashback on

"Heyy Lis, baru dateng" ucap serli ramah dan langsung duduk disamping lista

"H-hai ser, ada apa" jawab lista

"Mau nanya nanya boleh ga" ucap serli

"Tanya aja" jawab lista dan mengarahkan tubuhnya supaya berhadapan dengan serli

"Tdi Lo bareng heries?"

"Iya kenapa?"

"Aku kemarin denger denger heries itu kamu panggil anza yaa"

"To the point aja lu mau ngomong apa ser"

"Oke kalau lu maunya gitu, gw suka sama Davey, setidaknya kalau lu gamau Davey jangan kegatelan sama dia"

"Gw ga pernah gatel ya sama dia, dia aja yang ngejar gw"

"Heyy calistaa ga semua cowo harus tertarik sama Lo, jangan seakan akan semua cowo suka sama Lo"

"Apa maksud Lo bilang gitu ser, ini masih pagi, gausa nyari ribut"

"Setidaknya kalau mau anza ya anza aja gausa pake Davey"

Lista pun mendengarkan perkataan serli itu, ntah kenapa perkataannya sedikit menyakitkan baginya

"Jadi, Lo pilih Davey or Anza" tanya serli dengan senyum yang tak bisa di artikan

Saat lista ingin menjawab pertanyaan serli tiba tiba Indri selaku teman dia Dateng

"Assalamualaikum teman teman" teriak Indri sambil memasuki kelasnya

"Waalaikumsalam" jawab anak anak yang ada dikelas itu

Serli pun memajukan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya ke arah telinga lista, ia pun membisikan sesuatu

"Gausa dijawab, gw tau jawabannya apa, Lo mau semua kan" bisiknya sambil pergi begitu saja

~ flashback off

"Jadi gitu za, jujur aku bingung sama perasaan ku sendiri, dilain sisi aku gamau balik sama Davey, disisi lain aku udh nyaman sama kamu za" jawab lista yang kini mengalihkan pandangannya ke depan

"Jdi selama ini ista juga nyaman sama gw, tapii disisi lain Davey masih suka ngejar ngejar dia" batin anza yang kini menatap lista seduh

"Ista kalau memang dihati kamu masih ada Davey, kamu perjuangin dia yaa, kasih dia kesempatan, gausa mikirin perasaan aku, soalnya perasaan kamu ke aku itu masih abu abu" ucap anza lembut

"Tapi aku gamau dia za, dia nyakitin" ucap lista yang kini matanya berkaca kaca

Tangan anza yang awalnya menggenggam dia pun kini dilepas oleh anza, kini tangan itu beralih memeluk lista dan mengelus rambutnya

"Tenangin pikiran kamu yaa, jangan sampai kamu bingung hanya karena laki laki" ucap yang kini menaruh pipinya di puncak kepala lista

"Iyaa zaa, makasih udah nenangin aku"

"Gimana kalau kmu selama seminggu sama Davey, perbaiki hubungan kalian, kalau memang menurut kamu Davey berubah, kalian balikan aja" ucap anza

Calista pun yang mendengar itu langsung mendongakkan kepalanya menatap anza

"Emang bisa selama seminggu kita langsung ngenalin orang itu berubah atau ga" tanya lista

"Emm kurang lama ya" ucap anza sambil menatap wajah lista yang kini sedang menatapnya juga

"Gimana kalau 2 Minggu atau ga 1 bulan? 3 bulan mungkin" sambung anza

"Seminggu aja" ucap lista sambil nyengir

Lista pun melepas pelukan mereka dan menghadapkan tubuhnya ke arah anza

"Dih bocil tadi tanya cukup ngga, dikasih pilihan malah milih pilihan pertama" ucap anza sambil mengacak ngacak rambut lista

Lista pun hanya menjawab dengan kekehan

"Yauda selama seminggu kita gausa ketemuan dulu, ntar aku juga nge wa Davey buat ngasih dia peringatan biar ga nyakitin princess ku" ucap anza

"Berarti kita seminggu ga main dong" ucap lista sambil cemberut

"Cieeee takut kangenn yaa" ucap anza sambil tertawa

Dan part ini ditutup dengan tawa mereka berdua

Bersambungg...
Jangan lupa vote dan komen yaa..
Biar authornya semangat

Maaf ga sebagus cerita lainn..

Cerita ini hanya untuk hiburan semataa

Mantan TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang