kamar:/

212 2 0
                                    

Motor anza pun mulai keluar dari wilayah sekolah

"Ista kita langsung pulang?" Tanya anza

Sedangkan lista hanya mengangguk saja

Bagaimana tau anza jika lista mengangguk? Ya karena lista menyandarkan kepala di bahu anza

"Kita makan dulu yaa" ucap anza lembut

"Ngga za, ista blm lapar, kita lngsung kerumah aja" jawab ista

Sesampainya dirumah lista, anza pun ikut masuk karena dia masih khawatir dengan keadaan lista

"Assalamualaikum" ucap anza sambil membuka pintu

"Waalaikumsalam" jawab bibi sambil menghampiri mereka berdua

"Eh non Calista udah pulang tumben cepet non" tanya bibi tetapi tidak mendapat jawaban dari lista

Lista pun langsung memasuki rumahnya dan berjalan ke arah kamarnya

"Maaf yaa bii, mungkin Calista nya lagi ga mood" jawab anza sopan

"Iya den gapapa" sahut bibi sambil menunduk

"Mari den masuk dulu saya siapkan minum" sambung bibi yang mendapatkan anggukan dari anza

Bibi pun mengantarkan anza ke ruang tamu

"Maaf bi mau tanya, mamanya Calista kemana ya? Kok ga keliatan" tanya anza

"Nyonya lagi ke Australia den, ngurusin abangnya non Calista, lagi ada problem katanya" jawab bibi

"Oalaa gitu yaa bii, kalau gitu temani saya ke Calista saja bi, bibi ga perlu buatin saya minuman" ucap anza sopan

"Baik den" ucap bibi sambil jalan duluan dan diikuti anza

"Ista ga pernah cerita tentang keluarganya sama sekali ke aku" batin anza

Sesampainya didepan kamar lista

"Yauda kalau gitu saya permisi dulu ya den" jawab bibi agak kaku

"Jangan bi, bibi temani saya saja, biar bibi percaya kepada saya kalau saya ga akan macem macem" sahut anza sopan, bibi pun hanya mengangguk

Tok tok tok

"Ista ini anza, apa anza bole masuk?"  Tanya anza sambil mengetuk pintu kamar lista tapi tak ada jawaban dari sang pemilik kamar

"Sebenarnya ada apa den dengan non Calista, kok dia keliatan sedih gitu" tanya bibi halus

"Hbis tengkar sama mantannya bi" jawab anza yang hanya dijawab  anggukan dari bibi

"Tengkar sama den Davey toh, kasihan bnget non Calista untung aja ini cwo baik, msih perhatian sama dia" batin bibi

"Istaa, anza masuk yaa" ucap anza sambil membuka pintu pelan

Pintu kamar itu tak dikunci, jadi anza nampak jelas bahwa Calista menangis diatas kasurnya sambil tengkurap, anza pun memasuki kamar lista dan diikuti oleh bibi

"Heyy, kok nangis lagi anak cantik. Sini sini biar anza temani kamu" ucap anza sambil mengelus rambut lista dan duduk jongkok dibawah

"Anza disini buat nemenin istaa, jdi jangan sedih yaa" ucap anza lembut yang membuat lista menoleh ke arahnya

Anza pun yang melihat mata sembab lista merasa kasihan, tak lama dari itu ista turun dari kasurnya dan duduk disamping anza.

"Sini sini anza peluk" ucap anza sambil merentangkan tangannya dan lista membalas pelukannya sangat cepat

"Aku mau berdua aja hiks hiks" ucap lista ke anza sambil terisak

"Bibi Calista nya pingin berdua, maaf ya bii ga bermaksud mengusir, tapi untuk meyakinkan bibi, pintu kamarnya buka lebar aja" ucap anza sopan

"Baik den, bibi titip non Calista ya" ucap bibi yang dpat anggukan dari anza..

Bibi pun keluar dari kamar Calista dan tidak lupa ia membuka pintunya lebar

"Sudah cup cup, anak cantik jangan nangis terus yaa, ntar cantiknya ilang loo" ucap anza sambil mengelus rambut listaa

"Anzaa hikss, ista ga pernah hiks dibentak sekalipun, ayah ista aja hiks yang jahat ke mama ga pernah tuh bentak lista hiks, ista ga suka dibentakkk hiks hiks hiks" ucap lista yang sambil menangis

"Setiap cwo itu beda beda sifatnya, jadi ista jangan sampai trauma ke cwo cuma karena Davey aja yaa" jawab lista sambil mengelus rambut lista dan sesekali dia mengecup puncak kepala lista

"Semua cwo sama aja anza hikss hikss, ayah selingkuh hiks hiks, Davey juga secara ga langsung begitu hiks, trs Abang juga dia pergi ga izin ke ista hiks" ucap lista lagi

"Mereka ga pernah mikirin perasaan ista, disaat mereka hiks ista jadiin rumah hiks, tapi rumah itu hancurr hiks" sambungnya lagi

"Semua cwo ga sama sayang, cuman ista dan mama ista belum nemu yang terbaik" ucap anza lembut

"Coba sini lihat anza" sambungnya sambil menangkup pipi ista karena agar lista menatap anza

"Anza disini buat nemenin ista, anza berusaha buat jadi rumah ternyaman buat ista, biar ista ga sendirian, jadi jangan berpikir kalau semua cwo itu nyakitin" ucap anza lembut dan kembali memeluk lista, lista pun menempelkan pipinya dibidang dada anza

"Ista trauma za" jawab lista pelan tapi masih bisa didengar

"Anza yang bakal sembuhin trauma ista, jadi sekarang ista milik anza okey, dan anza milik ista. Anza gaakan biarin siapapun buat nyakitin ista" jawab anza antusias

"Jadi??kita pacaran?" Tanya lista ragu

"Terserah ista sii, ista mau anggap anza apa, anza ga maksa ista untuk mengakui kalau anza pacar ista, tapiii anza akan menganggap istaa itu sepenuhnya milik anza" ucap anza sambil mengeratkan pelukannya sedikit

"Makasih zaa udah jdi rumah buat ista" sahut lista yang berusaha agar air matanya tidak jatuh

"Ista mau dipeluk anza dulu yaa" ucap  ista sambil mendongakkan kepalanya menatap anzaa

"Iya sayang" jawab anza sambil mencium kening lista singkat

Bersambung...
Follow Ig author dong
Ig : boliciuss_

Ntar kalau DM pasti difollbackk😘

Mantan TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang