Bab 32. lamar

1.4K 92 20
                                    

Hello everyone akhirnya aku bisa update lagi....
Maaf ya buat kalian nunggu lama i love you sekebon para pembaca ku.......

. . .

Ujian telah selesai saat ini sekolah sma kenanga satu merayakan hari kelulusan nya, sheila sangat kesal karena sudah satu minggu ini algar tidak menghubunginya sama sekali bahkan dirinya tidak pernah bertemu dengan laki laki itu padahal mereka sudah baikan, taukah algar bahwa dirinya ini sangat merindukannya.

"Dasar algar jelek" umpat sheila

"Halah lo aslinya kangen kan sama dia" sindir klara

"Kagak lah, udah ah ayo masuk gedung" ajak sheila menarik klara ke dalam gedung mewah yang disewa oleh kepala sekolahnya untuk mengadakan hari kelulusan.

Sheila dan klara duduk bersebelahan, sesekali sheila menoleh ke seluruh penjuru ruangan mencari sosok yang ia rindukan tapi hasilnya nihil, sampai guru kepala sekolah naik ke panggung untuk membawa sambutan.

"Assalamu'alaikum wr wb, sebelum memulai acara wisuda pada tahun malam ini Saya memanggil siswi bernama seandainya sheila virgapati untuk maju ke depan" ujar pak anto membuat sheila mematung bahkan badannya sudah panas dingin saat namanya disebut apakah dirinya telah melakukan kesalahan yang fatal.

"Ra kok gue dipanggil sih" panik sheila

"Udah lo maju aja"saran Klara

Sheila mengangguk perlahan maju ke depan panggung dengan perasaan yang gugup.

" kenapa ya pak"tanya Sheila

Tiba tiba lampu mati membuat sheila takut "pak pak bapak dimana" tanya Sheila dengan berusaha mencapai sekitar nya mencari orang orang, tapi kenapa suasananya sangat sepi biasanya kan mereka akan berteriak jika mati lampu.

"Kalian semua kemana? " teriak Sheila

Satu persatu lampu menyala menunjukkan bayangan foto fotosheila bersama algar, Sheila mengernyitkan alisnya bingung sebenarnya apa yang sedang terjadi apakah dirinya berada di alam mimpi.

Seorang laki laki muncul di depan Sheila dengan memakai jas hitam, sosok tampan dan gagah itu membuat Sheila hampir menangis karena sudah lama tidak melihat wajah kekasihnya itu, jika ini mimpi Sheila ingin tidur lebih lama agar bisa melihat algar setampan ini.

"Kenapa hm? Kaget" tanya algar dengan menyodorkan buket bunga mawar merah ke sheila.

"Al... Gar" panggil Sheila untuk memastikan

"Yes why sweetheart? "

"Ini kamu"

"Iya sayang, maaf ya gak ngabari kamu selama seminggu ini, Terima kasih sudah beri aku kesempatan lagi untuk memperbaiki hubungan kita" Sheila gugup karena tiba tiba algar berlutut di depan nya.

"Shei will you merry me " algar menyodorkan cincin di depan Sheila.

Sheila menutup mulutnya hampir tidak percaya dengan kejadian ini, dirinya berharap bahwa ini bukan hanya mimpi, bahkan matanya sudah berkaca kaca sangking terharunya.

"Ini gak mimpi kan" tanya Sheila.

"Menurut mu"

"Yes I will " jawab Sheila tidak mau menyia nyiakan kesempatan ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlsheiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang