Bab 23.balap motor

3.4K 143 14
                                    

Keesokan harinya saat di kelas sheila tetap duduk bersama Klara sementara algar bersama kenzo, sekalian sampai naik kelas karena setelah ini akan ada ujian kenaikan kelas.

Algar daritadi menatap axel tajam, ia masih memiliki dendam kepada laki laki itu, sementara axel tersenyum tanpa dosa.

"Sheila" panggil algar

"Eh, iya ada apa al" sheila menoleh ke arah algar.

"Siapa yang kasih barang aneh kemarin? " algar sengaja mengeraskan suaranya

"Axel al kenapa? "

Mampus lo xel! "So.. Sorry al, kemarin gue cu... Cuma bercanda, eh dia Terima" ujar axel

"Bercanda lo gak lucu, sini lo ikut gue" dengan kasar algar menarik tangan axel, teman temannya langsung ikut karena takut terjadi apa apa, begitu juga dengan Klara dan sheila.

Algar mendorong tubuh axel ke dinding lorong kelas"maksud lo apa kasih barang ke dia"tanya algar.

"Maaf al, gue kira dia cuma bercanda kalau mau nyobain" axel mengaku salah

"Dia kemarin sendiri di rumah dan hanya ada gue dan dia, malah dikasih obat gitu dari lo, lo pikir gue tahan HAH!! " bentak algar terlihat marah

"Maafin gue al, lo boleh pukul gue ataupun hukum gue"

"Gue pukul, lo mau" tanya algar

"Algarrrr.... Stop, jangan" sheila mendekat ke arah algar.

"JANGAN GANGGU GUE" bentakan itu membuat sheila kaget, Klara menarik sheila untuk menjauh daripada sahabatnya ini ikut tersakiti.

Siapa yang tidak marah jika sahabatnya sendiri membuatnya hampir merusak gadis yang ia sayangi, algar melayang kan genggaman tangannya di udara, tidak ada yang berani mencegahnya, axel menutup matanya bersiap menerima pukulan itu tapi bukan sebuah pukulan yang mendarat, tapi sebuah tangan yang menepuk pundak nya pelan.

"Jangan diulangi lagi"

Axel membuka matanya menatap algar"al lo gak mau mukul gue"tanya nya

"Gue gak sampai kebablasan jadi gue gak harus mukul lo kan"

"Tapi al, gue yang... "

"Dengan cara seperti ini bukannya menyeselesaikan masalah malah menambah masalah" sela algar

Sheila tersenyum bangga dari jauh dan tak tahan berlari untuk memeluk algar nya yang sangat bijak, algar dengan senang hati menerima pelukan itu.

"Maaf fin gue ya tadi udah bentak lo" pinta algar

"Nggak pa pa aku juga ngerti kok"

"Al thanks Banget lo memang sahabat terbaik" puji axel

"Asekkkk... Gini dong kan adem liatnya" dion merangkul pundak axel

"Yaudah yuk balik kelas lagi" ajak kenzo dengan merangkul Klara.

"Lah kok gue sendirii sih gak ada pendamping" ujar putra melihat teman teman nya berdampingan

"Yaudah sini lo sama gue" axel merangkul pundak putra.

. . .

Saat dikelas pelajaran dimulai lama lama sheila merasa bosan rasanya ingin membolos saja tapi ia masih ingat dengan ujian nya.

"Shei, nanti lo ikut gak" bisik Klara

"Kemana emang? "

AlsheiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang