Bab 7.tersesat

4K 151 2
                                        

klara menemani sheila yang menangis di dekat sungai seraya memakan nasi goreng buatan nya tadi yang dibuang oleh algar.

"shei udah dong itu udah nggak higeinis"klara berkali kali menepis tangan sheila yang terus terussan memaksa untuk makan bahkan klara juga ikut menangis melihat keadaan sheila seperti ini.

"nggak ra ,kata papa makanan kalau dibuang itu bakalan sedih"isak sheila.

"shei pliss nanti perut lo sakit"pinta klara ,sheila menggeleng pelan mana mungkin ia membiarkan nasi goreng resep papanya yang diajarkan kepadanya dulu dibuang begitu saja .

"sheila"suara berat itu membuat sheila mematung

"maafin gue"lanjut algar dengan wajah penuh penyesalan

"kenapa l...."ucapan klara terhenti saat sheila menepuk bahunya dan menggeleng pelan menyuruhnya untuk diam

"biar gue"ujar sheila dan berdiri di depan algar

"kenapa"tanya sheila dingin,hal itu membuat algar tertegun karena melihat tatapan sheila yang tidak seperti biasanya

"maaf"

"hah lo bilang apa"ujar sheila pura pura tidak mendengar

"maaf"ulang algar

"LO JAHAT AL"bentak sheila air matanya juga ikut keluar

"maaffin gue shei"

"NGAPAIN LO KESINI MAU BUANG BARANG GUE YANG MANA LAGI"sentak sheila

"shei dengerin gue dulu"algar berusaha menahan emosinya

"apa sandal gue ! nih buang aja"sheila melepaskan sandalnya yang ia kenakan

"shei"algar hanya ingin menyelesaikan masalahnya hari ini

"GUE BENCI LO ALGAR,LO NGGAK NGERTI BETAPA BERHARGANYA RESEP YANG GUE BUAT ,GUE BENCI LO"setelah mengatakan itu sheila berlari ke dalam hutan yang gelap ia hanya ingin menjauh dari algar sejauh jauhnya,ia benci dengan orang yang tidak menghargai resep papanya

"SHEILA"algar berteriak kencang tanpa berpikir panjang ia berlari menyusul sheila,melihat itu klara segera berlari ke lokasi kemah untuk memberitahu guru guru secepatnya

di dalam hutan algar mempercepat larinya mengejar sheila entah ini jalan apa yang terpenting ia bisa mengejar sheila

"SHEI PLISS STOP DENGERIN GUE"teriak algar yang sangat khawatir dengan sheila, namun sheila tetap berlari.

"SHEILA"

sialnya sheila terjatuh karena tersandung akar,algar langsung melompat memeluk sheila

"lepasin gue"sheila berusaha memberontak

"diem shei"bisik algar pelan

"LEPAS"bentak sheila

"sttt...diam"

"lepas lepas lepas"sheila memukul mukul perut algar meskipun itu tidak ada efeknya bagi algar

"sheila gue minta maaf oke ,sekarang kita ada di hutan ,kita tersesat"ujar algar pelan berharap sheila mengerti ,sheila diam dengan tangisnya ,algar mengusap air mata yang membasahi pipi sheila.

"gue janji nggak akan kayak tadi tapi lo diem oke"sheila mengangguk pelan ,lalu algar menuntun sheila duduk di bawah pohon untuk beristirahat

"kakinya ada yang sakit hm"tanya algar lembut,sheila mengangguk pelan,kali ini algar berkata lembut selain kepada bundanya algar melihat kaki sheila yang penuh lebam karena berlari tanpa alas.

"mangkannya kalau lari pakai alas "peringat algar pelan,sheila terpaku melihat cara algar menasihatinya sangat persis dengan papanya dulu dan alhasil sheila kembali menangis karena merindukan sosok ayahnya.

AlsheiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang