Hari pun berlalu dan Devia telah kembali dari luar kota, tetapi sampai saat ini gadis itu tidak mengetahui kebenaran atas kejadian yang menimpa Celly kala itu. Rezga dan Alben diminta untuk tidak mengatakan apa pun pada gadis itu karena Celly tak ingin membuat sepupunya khawatir atau takut.
Namun, kejadian itu benar-benar menyiksa Rezga, sosok yang bersamanya saat ini, kerap kali membuat masalah. Kemarin, ketika pemuda itu pulang kampus, rumahnya berantakan seperti kerampokan, tetapi tidak ada barang yang hilang dan pintu sampai jendela pun terkunci.
Hari ini Rezga berniat mengunjungi perpustakaan tua untuk mengembalikan buku yang ia pinjam. Dirinya tak sempat membaca buku itu sampai habis karena kesibukan kuliah dan kehidupan anehnya begitu menyita waktu. Namun, begitu sampai di depan bangunan tua tersebut, ternyata mereka sedang tutup.
“Ah, aku baru ingat, seharusnya aku datang di hari yang sama seperti sebelumnya. Ternyata, tempat ini ada waktu liburnya,” gumam Rezga.
Ketika pemuda itu hendak melangkah, tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya dari belakang. Rezga secara reflek pun langsung memutar tubuhnya, betapa terkejutnya ia saat mendapati sosok gadis dengan rambut hitam sebahu, kulit putih, dan bola mata hazel berdiri di hadapannya. Ia mengerjap berkali-kali, memastikan apa yang dilihatnya benar atau salah.
“Darezga.”
Gumaman gadis itu membuat Rezga tersadar bahwa yang dilihatnya benar gadis itu, gadis yang pernah mengisi hati dan hari-harinya. Perpisahan kala itu benar-benar menyakitkannya, tetapi apa yang terjadi sekarang benar-benar di luar dugaan.
“Tidak mungkin,” gumam Rezga.
Ucapan pemuda itu masih dapat terdengar, hingga membuat gadis itu mengerutkan dahinya. “Ada apa denganmu? Kau Darezga, ‘kan?”
Dengan susah payah pemuda itu mengangguk. “Bukankah, kau ....”
“Ada apa denganku?” tanya gadis itu memotong ucapannya.
Rezga menggeleng dan berusaha mengatur napasnya yang sempat tercekat. “Kau masih hidup?”
...
Apartemen
Keduanya bersandar di sofa kecil tersebut, setelah sang gadis bercerita panjang-lebar mengenai apa yang terjadi 5 tahun lalu.
“Aku benar-benar tidak habis pikir, untuk apa mereka melakukan hal itu?” tanya gadis itu sambil melipat tangannya di dada.
“Mungkin, orang tuamu tidak ingin kita terus bersama, apa lagi kau selalu mendapat masalah selama bersamaku,” tebak Rezga.
“Jika seperti itu, mengapa harus membuat drama berlebihan begitu? Mereka bisa membawaku pergi tanpa harus mengadakan pemakaman palsu seperti itu!”
Rezga menegakkan tubuhnya sambil menatap gadis tersebut. “Dengar, Aluna, mungkin mereka tahu bahwa aku akan mencarimu ke mana pun mereka membawamu pergi.”
Gadis itu bernama Aluna Mahaja, gadis yang pernah menjalin hubungan dengannya selama 3 tahun dan harus berakhir tragis.
Lima tahun lalu, Aluna memang mengalami kecelakaan yang cukup tragis, hingga membuatnya koma selama 3 bulan. Selama itu pula, Rezga kerap kali datang menemaninya di rumah sakit. Namun, ketika pemuda itu sibuk dengan kuliahnya dalam 3 hari penuh, tiba-tiba ia mendapat kabar bahwa gadis itu sudah tiada. Bukan hanya itu, Rezga pun datang ke acara pemakaman dan hal tersebut membuatnya cuti kuliah selama 1 tahun, sampai akhirnya memutuskan untuk pindah kampus dan menjauh dari kota tersebut.
Setelah mengorbankan waktu dan air matanya, ternyata apa yang ia dapat kali ini tidak sesuai seperti yang dibayangkan.
“Pantas, saat itu adikmu tidak datang, hanya orang tuamu dan beberapa orang yang tak kukenal,” jelas Rezga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Moon (COMPLETED)
HorrorGenre : Horor - Misteri Blurb : Kisah itu tidak bisa ia pendam sendiri, semakin berusaha maka kegelapan itu semakin dalam dan nyata. Penuh sesak di ruang terbuka yang luas, melarikan diri semula pilihan yang tepat, tetapi akhirnya tetap menjadikanny...