Terdengar suara tangisan yang begitu jelas, sehingga membuat pemuda itu merinding karena di tempat seperti ini tidak mungkin ada orang lain. Walau begitu, dirinya tetap mencari tahu asal suara tersebut dengan langkah pelan dan pasti.
Kepulan asap tebal dengan rumput liar yang menjulang tinggi membuatnya sulit untuk menemukannya. Sampai akhirnya, langkahnya terhenti begitu mendapati sosok yang tak jauh dari tempatnya, terikat di pohon besar dengan rantai.
Sosok itu menunduk, sehingga ia tidak tahu siapa itu. Cukup lama pemuda itu terdiam sambil menunggu jawabannya, tapi sosok tersebut tak kunjung menunjukkan wajahnya.
"Hei, kau siapa?"
Entah keberanian dari mana, dirinya menanyakan hal tersebut. Namun, begitu sosok tersebut mengangkat kepala dan menunjukkan wajahnya, pemuda itu terkejut bukan main.
"Celly?!"
"Tolong aku! Tolong bebaskan aku dari sini, aku tidak ingin berada di sini!" rengek gadis itu sambil menitihkan air mata.
"Bagaimana kau bisa di sini?" tanya pemuda itu kebingungan.
Gadis itu mengedikkan bahunya dan semakin terisak. "Dia membawaku ke sini. Tolong aku!"
"Siapa?" tanya pemuda itu sambil mengerutkan dahinya.
Ketika gadis itu hendak menjawab, tiba-tiba sosok besar hadir dari belakang pohon dan berdiri di antara ke dua insan tersebut.
Pemuda itu terbelalak, sosok berjubah hitam itu sama seperti yang pernah ditemuinya beberapa waktu belakangan ini.
"Lepaskan dia!" teriak pemuda itu.
"Tidak akan! Aku hanya mengikuti perintah!" sahut sosok di balik jubah tersebut.
"Dia tidak bersalah!" teriaknya, lagi.
Bukannya menjawab, sosok tersebut mendorong pemuda itu tanpa menyentuhnya hingga terdorong ke belakang cukup jauh. Begitu pemuda tersebut tersungkur ke tanah, sosok lain datang menyelamatkannya.
Sosok yang baru datang itu langsung membantunya berdiri dan pergi dari tempat tersebut, sedangkan pemuda itu tak henti menatap gadis yang terus merengek meminta bantuannya.
"Bagaimana dengan Devia?" tanya pemuda itu.
.....
-Ouranos University-
Seperti biasa, Rezga duduk di halaman belakang sambil mendengarkan musik dan membaca buku lain yang ia pinjam di perpustakaan kuno. Mimpi buruk yang belakangan ini kerap kali datang dengan adanya sosok-sosok baru membuatnya tak bisa tenang. Biasanya ia bisa kembali tidur setelah terbangun, tetapi sekarang tidak.
Belum lagi dirinya merasa aneh dengan sikap Fielma yang seolah menjauh darinya dan Celly. Bicara soal Celly, gadis itu belum ditemuinya sejak pagi.
Sudah satu jam Rezga berada di tempat ini, tetapi kedua gadis itu tak kunjung menemuinya seperti biasa.
Setelah dua jam berlalu, tiba-tiba pemuda itu mendengar seseorang meneriakkan namanya. Ketika matanya teralih, dirinya mendapati Devia yang berlari ke arahnya dengan wajah cemas.
Rezga langsung menghentikan musik dan melepaskan earphone.
"Rezga, tolong!" kata gadis itu dengan napas tersenggal.
Pemuda itu langsung menuntunnya ke bangku kayu tadi. "Hei, tenanglah! Tarik napas dan embuskan."
Devia pun melakukan apa yang dikatakan pemuda itu. Setelah merasa lebih tenang, barulah gadis itu mengatakan hal yang membuat Rezga terkejut dan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Moon (COMPLETED)
HororGenre : Horor - Misteri Blurb : Kisah itu tidak bisa ia pendam sendiri, semakin berusaha maka kegelapan itu semakin dalam dan nyata. Penuh sesak di ruang terbuka yang luas, melarikan diri semula pilihan yang tepat, tetapi akhirnya tetap menjadikanny...