Jogja, selasa 12 Januari
21.00Masih di waktu malam, di Kota Jogja yang berisik. Penuh oleh suara klakson mobil dan motor yang ke sana sini riuh menghiasi Kota Jogja. Kali ini 'Malioboro'. Kenapa Erine ketempat ini? Kenapa Bukan ke rumah Tante Asela? Tidak ada yang tahu?
"Erine harus gimana coba kalau kayak gini? Ke Rumah Tante Aselanya gimana, Erine ga bisa baca map! Percuma mau papah ngasih Erine map segede gaban juga kalau Erine ga bisa bacanya! Erine harus ngapain dong?" Ternyata yang membuat Erine berdiam di tempat itu adalah ketidakmampuannya dalam membaca map.
"Terus aku di sini duduk melong gaada arah kayak orang 'dongo' aja gitu? Ih gamau, bisa dikira gila aku. Mau jalan juga tapi ke mana?"
"Neng, sendirian aja? Mau dianterin sama abang aja? Atau mau kerumah abang? Ga usah bayar sama abang mah." Bagaikan listrik, suara orang itu tiba² menyambar tak karuan.
Tempat di mana Erine dan orang itu berada, terhitung sepi. Erine memang sengaja mencari tempat yang sepi orang, tetapi masih di dekat jalan Malioboro. Ia berpikir dengan berada di tempat sepi ia dapat berpikir lebih jernih.
'Wushhhh'
Belum sempat menjawab pertanyaan dari orang itu, Erine yang teringat kata² Abang Bus langsung lari tanpa arah dan tanpa melihat kebelakang. Tentunya karena orang itu mengejar Erine, siapa si yang gamau sama orang secantik Erine? (Mimin si mau 😏)
"Papah!!! Aku gamau mati!!! Aku belum jadi CEO perusahaan papah!" Rengeknya sambil berlari.
'Brugggg'
Di lorong yang gelap tiba-tiba Erine terjatuh, ia pun tak tahu apa yang membuatnya jatuh. Tengah malam yang sudah tidak memberi penglihatan bagi Erine di lorong itu menyebabkan dirinya tertabrak, entah apa itu? Bentuknya sangat tinggi
dan... Kokoh?"Nah kan Neng jatuh, ngapain pake lari dari abang si? Abang baik gini kok." Orang yang tadinya di belakang akhirnya sekarang bisa menggenggam tangan kecil Erine.
"LEPAS! LEPAS! JANGAN PENGGANG² AKU! PAPAH AKU AJA HARUS IZIN KE AKU KALAU MAU MEGANG! LEPAS ATAU AKU LAPORIN POLISI!" Entah apa yang dapat membuat Erine bisa berteriak dikondisi seperti itu, padahal biasanya dia membisu tanpa mengeluarkan satu katapun jika kondisinya seperti itu. Mungkin karna dia sudah sangat ketakutan? Atau kebetulan?
Samar-samar suara klakson mulai menghilang dari pendengaran Erine, Malam semakin menutup matanya. Apa ini? Sudah berakhir kah? Hanya seperti ini?
'Bruggg' Apa yang jatuh? Erine? Atau... orang itu?
"Sepertinya kali ini, aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
No One Here? (Orine)
Romance"There's no one here, Rin. Cuma kamu, bukan kita"-Oline "Maksud kamu?"-Erine *ALL FIKSI