Party-Arv.

182 22 0
                                    

Jogja, Selasa 19 Januari
05.45

"Gimana gue ga jeli, lo selalu ngiket rambut lo. Lo cuman ngandelin helaian rambut lo buat nutupin semua memar itu."

"Aku ga suka buat gerai rambut, makannya aku selalu ngiket rambut. Tapi selama ini belum ada yang sampe notice gini."

'Cklek'
Suara pintu terbuka.

"Oline, Asha. Cepetan berangkat sekolah, kalian dari tadi di ketok² pintunya sama Tante Asela buat sarapan ga dibuka². Sekarang ga sempet sarapan lagi, kata Tante bawa roti buat di makan di sekolah. Gc." Ternyata itu Erine.

"Oh iya-iya." Jawab mereka berdua.

Jogja, Selasa 19 Januari
05.52 (di halaman rumah)

"Erine lo sendiri kan ke sekolahnya? Gue sama Asha. Takutnya lo gamau bareng gue."

"Hah? Emang gue ada bilang gamau sama lo? Bisa abis duluan duit jajan gue kalau gue naik angkutan umum."

"Gapapa lin, aku sendiri aja. Kamu sama Erine aja." Asha ikut menjawab.

"Lo gapapa Sha? Duit lo aja tinggal buat makan?"

"Ga kok lin, ini cukup." Jawab Asha.

"Oke, gue sama Erine ya."

"Udah ah, kebanyakan drama. Bisa cepet ga?" Selak Erine.

"Buru-buru amat si lo?"

Jogja, Selasa 19 Januari
06.20 (di jalan)

Ke heningan yang terjadi di jalanan. Seperti biasanya.

"Lin, lo nerima anak itu gara-gara kasian kah?" Suara Erine memecah keheningan.

"Lo notice juga ya? Ga si, sebenernya karna dia lebih cantik dari lo aja."

"Apa si maksud lo? Jiji banget deh." Erine mencubit tangan Oline.

"Awww! Lo kalau ngerusuh mending turun deh dari motor gue. Mending gue anterin Asha  tadi. Bayar lo nanti sampe sekolah!"

"Asha, Asha, Asha terus! Bosen gue dengernya."

"Lo kenapa si? Kayak ga boleh banget gue deket sama Asha."

"Ya ga boleh l-"

"Ga boleh?"

"Ya ga boleh! Nanti lo jadi buaya yang ghosting Asha gitu aja. Dan belum tentu asha belok?"

"Wkwkwkwk, lo kira deket berarti pacaran? Kan bisa temenan."

"Lin, kayak gue gatau gimana lo aja! Udah fokus ke jalan!"

Jogja, Selasa 19 Januari
07.00 (sekolah)

"Lin, itu di belakang lo Asha kan? Tapi kok dia kayak ga ngenalin kita si?"

"Gatau."

"Apasih, jawab gatau doang. Gue mau tau alesannya."

"Ya, gue gatau."

"Ga jelas lo."

Beberapa menit kemudian akhirnya Ms. Fenssi masuk kelas. Seperti biasa, memperkenalkan murid baru.

No One Here? (Orine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang