14. Ikan

88 16 1
                                    

Matahari sudah bersembunyi, sementara bulan mulai muncul untuk melaksanakan tugasnya. Langit yang tadinya bewarna biru cerah kini tergantikan dengan warna biru yang jauh lebih gelap.

Sebagian orang telah kembali ke rumah untuk beristirahat sementara sebagian lainnya masih harus melaksanakan kegiatan mereka di luar rumah.

Eastern adalah sebuah desa di mana masyarakatnya masih terus melakukan aktivitas di luar rumah meskipun malam telah tiba. Desa yang penghuninya sebagian besar adalah manusia setengah kucing masih tampak ramai ketika di malam hari.

Kozume menyilangkan kedua tangannya saat dirinya berdiri tegap di halaman rumah milik Kuroo. Netra emasnya memandang Kuroo yang tengah berjongkok di tepi kolam miliknya.

Seperti kucing pada umumnya, bahan makanan yang paling di sukai siluman kucing adalah ikan. Tak mengherankan jika setiap rumah di desa ini setidaknya memiliki satu kolam ikan berukuran sedang yang mereka gunakan untuk budidaya ikan yang nantinya akan mereka konsumsi.

"Berapa banyak yang kau inginkan, Kozume?" Kuroo bertanya dengan tenang saat dia mulai memasukkan satu tangannya ke dalam kolam. Membiarkan sensasi dingin menyelimuti tangannya.

"Satu sudah lebih dari cukup." jawab Kozume dengan jujur.

Telinga Kuroo sedikit bergerak mendengar itu, "Satu?" dia mulai menggerakkan tangannya di dalam kolam. "Itu jumlah yang sangat sedikit, lho."

Tepat setelah berkata seperti itu, Kuroo segera mengangkat tangannya dari dalam air. Di genggaman tangannya, terdapat seekor ikan tuna berukuran sedang yang terus menerus mencoba melepaskan dirinya dari cengkeraman Kuroo.

"Kau tak sedang mencoba untuk menahan dirimu, kan?" Kuroo bertanya sambil melirik Kenma yang berdiri tepat di belakang bahunya.

Mata Kozume menyipit mendengar pertanyaan konyol yang Kuroo lontarkan. Ayolah, Kozume bukanlah penggila ikan seperti lelaki lancang yang ada di hadapannya.

"Sayangnya aku tak tahu cara menahan diri." Kozume berucap sambil memberikan ember berukuran sedang yang sudah terisi air setengahnya.

Salah satu alis Kuroo sedikit terangkat mendengar pernyataan itu, "Ku harap kau mengatakan yang sebenarnya." dia meletakan ikan hasil tangkapannya ke dalam ember yang Kozume berikan, dan setelahnya Kuroo kembali menghadap kolam ikan miliknya. Berniat menangkap beberapa ikan lagi.

Kozume tak memberikan respon apapun untuk pertanyaan Kuroo, dia hanya kembali berdiri tegak di belakang Kuroo sambil mengawasinya dengan tenang.

Mau tak mau Kozume menyadari bahwa Kuroo sangat ahli menangkap ikan. Cukup mengejutkan karena lelaki lancang sepertinya bisa menangkap ikan dengan cepat tanpa menggunakan alat dan juga sihir apapun.

Kozume memperhatikan ember yang dalam sekejap telah terisi oleh lima ikan tuna dengan berbagai ukuran.

"Aku yakin aku mengatakan satu ekor saja." Kozume memberikan komentar dengan nada tenang miliknya saat matanya terus menyaksikan ikan-ikan yang ada di dalam ember.

"Dan aku sudah mengatakan bahwa kau tak perlu menahan dirimu." Kuroo membalasnya dengan tenang.

Dia segera bangkit dari posisinya dan mengangkat ember itu dengan satu tangan. Manik hitamnya memperhatikan Kozume saat Kozume terus memandang ember yang kini ia pegang.

Kerutan tipis mulai muncul di dahi Kozume ketika mendengar perkataan Kuroo. Secara praktis matanya menatap Kuroo dengan tajam. "Aku takkan menghabiskannya!" tanpa menunggu Kuroo membalas, dia segera berjalan masuk lebih dulu ke dalam rumah.

Kuroo menyeringai kecil mendengar apa yang Kozume katakan, dia segera menyusul Kozume dengan tenang sembari berkata. "Kenapa demikian? Apakah kau takut tubuhmu akan menjadi berisi karena terlalu banyak makan?"

Kirei Na Oiran • KurokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang