Beberapa hari telah berlalu semenjak hari pertemuan Kuroo dengan Oiran cantik di distrik Yuukaku. Kuroo melanjutkan kegiatan monotonnya yakni, mengerjakan tugas, tidur, makan, dan meladeni siluman kucing silver yang selalu mengekorinya ke mana pun ia pergi. Namun, akhir-akhir ini ada sebuah kegiatan tambahan yang tanpa Kuroo sadari telah masuk ke dalam daftar kegiatannya.
Kegiatan itu adalah, membayangkan wajah dan suara indah milik Oiran cantik yang bernama Kozume.
Kuroo melakukan itu karena dia tak ingin wajah dan suara indah Kozume lenyap dari ingatannya. Jika itu terjadi, Kuroo rasa ia akan memukul kepalanya sendiri dengan kuat agar memori itu kembali.
"Yah, kepala desa akhir-akhir ini sangat merepotkan, bukan? Dia selalu memberi kita banyak tugas." keluhan Lev yang tiba-tiba membuat bayangan Kuroo tentang wajah dan suara Kozume seketika buyar.
Kuroo segera menatap tajam Lev yang ada di samping kanannya. Menerima tatapan tak mengenakan itu membuat Lev merinding dan menampilkan deretan gigi putihnya. Ayolah, Lev bahkan tak merasa membuat kesalahan apa pun, kenapa Kuroo malah memberikan tatapan menyeramkan itu.
"Sebaiknya kau mengeluh langsung pada kepala desa," Kuroo berkata dengan nada tak senangnya. Masih tak rela karena Lev mengganggu kegiatan pentingnya.
Lev bergidik ketika mendengar saran itu, "Itu adalah hal terakhir yang harus ku lakukan! Jika aku melakukannya, kepala desa malah semakin memberikan banyak tugas padaku!!"
"Kalau begitu berhentilah mengeluh di hadapan ku. Itu membuatku kesal." balas Kuroo dengan tajam.
"Ugh baik, aku akan mengingatnya." Lev membalasnya dengan cepat, tak ingin membuat Kuroo marah karena tindakan sederhana yang dia perbuat.
Lev kembali memperhatikan jalanan yang tengah mereka telusuri, itu adalah jalanan setapak yang ada di pedalaman hutan lebat yang cukup jarang di jamah orang.
"Apakah kau yakin ada sebuah desa di sini? Aku mulai meragukan hal itu, lho." ucap Lev sambil memotong beberapa dedaunan yang menghalangi perjalanan mereka.
Kuroo memutar matanya mendengar hal itu, "Kepala desa tak mungkin mengirim kita ke sini untuk hal yang tak berguna seperti itu."
"Kau terlalu mempercayai kepala desa, bukan?" Lev berkata sambil menghela nafas lelah.
"Dia pemimpin kita, sudah pasti aku mempercayainya."
"Hah... Kurasa aku mengerti kenapa kepala desa sangat menyayangimu." Lev berkata sambil menggelengkan kepalanya.
Mata Kuroo berkedut mendengar kalimat menjengkelkan yang keluar dari mulut Lev. Secara sadar Kuroo menendang betis Lev dengan kuat hingga membuat sang empu kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh.
"Hey!! Untuk apa itu?!" Lev memutar tubuhnya dan menatap Kuroo dengan kesal.
"Kaki ku tersandung." balas Kuroo dengan enteng sambil tetap berjalan.
"Tidak ada orang yang tersandung seperti itu." Lev bergumam dengan kesal saat ekornya bergerak untuk mengusap area yang baru saja menerima tendangan cinta milik Kuroo.
‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙
Kuroo bukan termasuk pria pecandu alkohol yang senang melakukan hubungan intim. Itu sebabnya ia sangat jarang mengunjungi bar dan juga rumah bordil.
Namun kali ini, secara sadar. Kuroo mendapati dirinya berdiri di depan pintu masuk rumah bordil Lumariana. Rumah bordil di mana tempat Oiran cantik bernama Kozume menetap. Setelah menunggu lama dan memikirkan berbagai macam rencana, akhirnya Kuroo menemukan sebuah rencana yang sangat cocok untuk situasi ini.
Dengan tenang, Kuroo melangkahkan kakinya untuk menuju ke lantai dua, dia berjalan menuju ruangan paling ujung di lantai itu. Setibanya di sana, ia segera di sambut oleh dua lelaki bertubuh besar yang menjaga ruangan sang Oiran.
"Bisakah aku berbicara dengan Oiran yang ada di dalam sana?" Kuroo bertanya dengan tenang, tak ada rasa takut akan penolakan di wajah tampannya.
Kedua pria itu memandang Kuroo dengan curiga, mereka bahkan tak repot-repot menyembunyikan rasa tak suka mereka terhadap Kuroo.
"Tidak bisa, jika kau datang bukan untuk membicarakan tentang harga maka sebaiknya pergi!"
Ekor Kuroo berkibas dengan pelan di belakang punggungnya. Sudut bibirnya sedikit terangkat hingga membentuk senyum tipis. "Kebetulan, aku ingin membahas hal itu. Aku berniat untuk menyewanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kirei Na Oiran • Kuroken
FanficJika ada kata selain cantik untuk menggambarkan Kenma, maka itu adalah sempurna.