Telinga Kozume meninggi akibat mendengar suara lantang yang tiba-tiba saja Lev hasilkan. Secara otomatis kakinya menjauh satu langkah dari pintu agar membuat jarak cukup lebar diantara keduanya.
Kozume menyipitkan matanya karena kesal, dapat di lihatnya siluman kucing itu masih terus menunjuk dirinya dengan tangan yang gemetar. Sementara ekornya terus menerus berkibas di belakang punggungnya.
"Oh, kau mengenalku?" Kozume bertanya dengan tenang ketika dia mencoba menyampingkan rasa kesalnya.
Mendengar suara lembut Kozume membuat Lev menganggukkan kepalanya dengan cepat dan menarik tangannya yang sejak tadi menunjuk kearah Kozume. Dia berdiri tegap dengan kedua tangan yang menempel di kedua sisi tubuhnya.
"Tentu saja aku mengenalmu, lagi pula kau Oiran loh. Pelacur yang sangat terkenal!!"
Kozume dapat merasakan nada kagum sekaligus memuja dalam kalimat yang Lev lontarkan.
"Tapi, kenapa orang sepenting dirimu berada di rumah Kuroo?" sebuah pertanyaan yang menjengkelkan kembali Kozume dapatkan.
Lev memiringkan sedikit kepalanya karena heran dengan fakta tersebut. Dia memejamkan matanya seolah sedang berpikir keras, mencoba mencari jawaban pada dirinya sendiri atas pertanyaannya.
Hingga akhirnya dia tak sengaja mengingat perkataan yang Kuroo lontarkan beberapa hari lalu.
Kelopak matanya kembali terbuka dan sekali lagi dengan mata yang membelalak dia bersuara, "Jangan-jangan kau-"
"Apa yang kau lakukan pagi-pagi buta seperti ini di rumahku?"
Suara familiar dengan intonasi tajam menyela perkataan Lev. Menyadari siapa pemilik suara tersebut membuat Lev menutup mulutnya rapat-rapat dan dengan gerakan patah-patah menoleh ke sumber suara.
Kala itu dia mendapati Kuroo yang berdiri tepat di belakang Kozume. Rambut basah dan handuk kecil yang menggantung di lehernya membuat Lev menarik kesimpulan bahwa dia baru saja selesai membersihkan diri. Dan jika Lev menggerakkan matanya sedikit keatas, dia akan mendapati manik hitam Kuroo yang menatap tajam kearahnya.
Menerima tatapan tak menyenangkan seperti itu membuat Lev menampilkan deretan gigi putihnya, mencoba bertindak tidak bersalah dan sepolos mungkin agar tak terkena amukan Kuroo.
"Kepala desa meminta kita mengambil misi lebih awal hari ini, itu sebabnya aku kemari." Lev menjelaskan dengan senyum kikuk miliknya.
Mata Kuroo sedikit menyipit seolah tak percaya dengan apa yang Lev katakan, dia bahkan tak merespon apapun selama beberapa saat.
"Aku serius! Aku tidak sedang berbohong!" Lev kembali berkata ketika menerima tatapan tak percaya dari Kuroo.
"Baiklah baiklah, kau bisa pergi lebih dulu. Aku akan menyusul."
Lev memberikan anggukan kecil pada perintah yang Kuroo berikan. Dia berniat memutar tubuhnya dan meninggalkan rumah Kuroo. Namun pandangannya teralihkan oleh sosok Oiran cantik yang masih terus berdiri di antara mereka.
Hal itu membuat Lev mengurungkan niatnya dan kembali berkata. "Omong-omong Kuroo, jangan bilang bahwa Oiran cantik ini yang akan kau nikahi?"
Kuroo mengangkat satu alisnya mendengar pertanyaan Lev. Sementara Kozume malah membulatkan matanya tak percaya.
"Tidak!"
"Iya!"
Dan keduanya melontarkan sebuah jawaban yang bertolak belakang.
Mendengar Kuroo yang mengiyakan pertanyaan itu membuat Kozume spontan menoleh padanya dan melemparkan tatapan kesal dan tak percaya.
"Oh bisakah kau menjelaskan apa maksud perkataanmu itu, Kuroo?" dia bertanya diiringi dengan penekanan di tiap kata yang keluar dari bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kirei Na Oiran • Kuroken
FanfictionJika ada kata selain cantik untuk menggambarkan Kenma, maka itu adalah sempurna.