18. Hutang Cerita

99 16 0
                                    

Kuroo menyelesaikan misinya dengan sangat cepat yang nyaris tergesa-gesa. Selama menjalankan misi, pikirannya terus terpaku pada Oiran cantik yang tengah mengalami siklus heat di rumahnya. Bahkan ketika dirinya telah kembali menginjakkan kaki di kediaman kepala desa, dirinya tak bisa menghapus bayang-bayang Kenma.

Wajah cantiknya yang memerah dan bercucuran peluh, kulit mulusnya yang di perlihatkan tanpa malu-malu, aroma pheromon manis yang masih dapat Kuroo rasakan di sekitar kerongkongannya mau tak mau membangkitkan gairah dalam dirinya.

Ekor Kuroo bergerak cukup cepat berkat pemikiran kotor yang terus menerus melintas di benaknya, jauh di dalam hatinya dia mengutuk dirinya sendiri yang terus menerus memikirkan hal tak senonoh.

Lev yang sejak tadi duduk tepat di samping Kuroo sontak mengangkat satu alisnya tinggi-tinggi, jujur saja kelakuan Kuroo hari ini sangat aneh. Mulai dari dirinya yang tergesa-gesa ketika menjalankan misi, dan juga tentang Kuroo yang berkata akan bermalam di tempat Lev terlebih dahulu untuk beberapa hari ke depan.

"Kuroo, apa kau baik-baik sa-"

Lev menahan kalimatnya ketika dirinya mendapati sosok kepala desa sudah bergabung dengan mereka di ruangan itu. Dengan sigap Lev dan Kuroo sedikit membungkukkan tubuh mereka sebagai rasa hormat untuk sang pemimpin desa, Yasufumi Nekomata.

Yasufumi tersenyum kecil ketika dirinya duduk di atas bantal persegi yang sudah di sediakan untuknya, dia mengambil waktu sejenak untuk memperhatikan Lev dan juga Kuroo yang sudah mengangkat kepala mereka dan menatapnya dengan tatapan tenang.

"Bagaimana misi kalian hari ini?" tanya Yasufumi.

Tanpa pikir panjang, Kuroo segera melaporkan misi yang ia lakukan hari ini. Dia memberikan laporan secara rinci, tanpa melewatkan hal sekecil apa pun. Sementara Lev hanya duduk dengan tegap di sampingnya, mendengarkan dengan tenang laporan yang Kuroo sampaikan pada sang kepala desa. 

Yasufumi mengangguk kecil ketika Kuroo sudah berada di penghujung laporan. Kala itu matanya memandang Kuroo dengan tenang, tak beralih sedikit pun seolah menginginkan Kuroo kembali berbicara. Tentang hal lain di luar misinya, tentunya.

Menyadari tatapan yang Yasufumi berikan membuat Kuroo sedikit menyipitkan matanya. Sebenarnya, Kuroo sangat tidak ingin membahas apa pun yang menyangkut pautkan dengan Kenma. Lagi pula sebisa mungkin Kuroo menyembunyikan keberadaan Kenma dari seluruh penghuni desa Eastern, tentu saja Lev adalah pengecualian.

Kuroo mengeluarkan deheman kecil untuk menenangkan dirinya, dia berhenti menyipitkan matanya dan menatap Yasufumi dengan tenang. "Maaf karena aku tak memberitahukan hal ini sebelumnya, Yasufumi-sama. Aku memang telah membawa seorang omega ke rumahku sejak beberapa hari lalu." 

Mendengar perubahan topik yang tiba-tiba membuat Lev mengedipkan matanya beberapa kali, spontan dia memandang Kuroo dan Yasufumi secara bergantian dengan tatapan heran yang ia miliki. Meskipun demikian, Lev tetap mengunci mulutnya. Tak membiarkan dirinya bertanya lebih dulu tentang berbagai macam hal yang saat ini menghuni benaknya.

Yasufumi tersenyum mendengar keterusterangan yang Kuroo berikan padanya. Tak ada sedikit pun rasa marah atau pun kesal di matanya. Hanya ada tatapan tenang yang menunggu Kuroo menjelaskan tentang sosok omega ini lebih jauh.

"Karena kau tak memberitahuku, pasti ada sesuatu yang kau sembunyikan tentang omega ini, kan?" pertanyaan yang Yasufumi berikan hampir terdengar seperti sebuah tebakan.

Ada jeda cukup lama bagi Kuroo untuk menjawab pertanyaan yang Yasufumi berikan, sebelum akhirnya dia menganggukkan kepalanya.

"Ya, dia-"

"KU-RO-O TE-TSU-ROU!!!" teriakan Yaku yang menggelegar menginterupsi Kuroo. Diiringi dengan sebuah langkah kaki cepat yang sedikit di hentak, Yaku memasuki ruangan itu dengan wajah memerah dan kedua tangan yang terkepal kuat di sisinya.

Kirei Na Oiran • KurokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang