Selama 4 hari berturut-turut, Kuroo sudah bermalam di rumah Lev. Dan selama menetap di sana, Kuroo mau tak mau merasa gusar karena tak kunjung menyaksikan wajah Oiran cantik itu.
Kuroo tahu bahwa normalnya siklus heat terjadi sekitar 3-7 hari. Tergantung pada hormon omega tersebut. Dan Kuroo benar-benar berharap bahwa siklus heat Kenma kali ini hanya berlangsung selama 3 hari, meskipun harapannya tak menjadi kenyataan.
Selama siklus heat berlangsung, Kuroo meminta Yaku untuk tetap menetap di rumahnya, untuk menemani sekaligus menjaga Kenma. Meminta bantuan pada Yaku yang notabenya adalah seorang beta adalah keputusan yang sangat tepat, di tambah Yaku dapat menggunakan sihir penyembuhan dan membuat ramuan supressant.
Saat ini Kuroo berada di salah satu kamar yang ada di rumah Lev. Dia menggunakan lengan kanannya sendiri sebagai bantal saat matanya terus menerus memandang langit-langit. Memikirkan tentang percakapannya dengan Yaku ketika mereka berada di kediaman kepala desa.
Informasi yang Yaku berikan benar-benar membuat Kuroo terkejut sebenarnya. Menurut hipotesis yang Yaku berikan, Kenma adalah omega yang selalu mengonsumsi ramuan supressant ketika dirinya mengalami siklus heat. Dosis yang dia gunakan cukup berlebihan sehingga malah menimbulkan sebuah efek buruk. Siklus heat yang Kenma alami menjadi tak teratur, bisa saja sebulan dua kali atau bahkan lebih dari itu.
"Kita tak boleh membiarkannya mengandalkan ramuan ketika siklusnya tiba, kau harus segera memikirkan solusi. Dan aku rasa kau tahu solusi itu."
"Tiduri dia atau tandai saja dia, itu akan membuat segalanya menjadi mudah."
Kalimat yang Yaku ucapkan tiba-tiba saja melintas di benaknya. Ini membuat Kuroo sedikit menyipitkan matanya dan menghela nafas kesal.
"Segalanya menjadi mudah," Kuroo mengulang perkataan Yaku dengan nada mengejek. "Bagaimana bisa itu menjadi mudah sementara Kenma saja memohon agar aku tak menyentuhnya."
Decakan sebal dia keluarkan diakhir kalimat ketika dia mengubah posisinya menghadap ke sebelah kamar, memperhatikan dinding tanpa hiasan apapun yang ada tepat di depan matanya.
"Sialan, hidup selalu di kelilingi oleh hal-hal rumit."
Kuroo menggerutu pelan saat dia mulai memejamkan matanya. Mencoba beristirahat dan melupakan sejenak segala hal yang sedang terjadi.
‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙
Kondisi Kenma sudah jauh lebih baik berkat bantuan Yaku, dirinya tak lagi merasakan sakit dan rasa panas. Ini membuat Kenma yakin bahwa siklusnya sudah berakhir. Mungkin, esok dia tak perlu lagi mengurung diri di kamar ini.
Menghabiskan waktu selama 4 hari berturut-turut dengan siklus menyebalkan ini tentu saja membuat Kenma tersiksa, jujur saja dirinya sangat terbantu berkat kehadiran Yaku di sisinya. Siluman kucing yang mengaku sebagai rekan sekaligus putra kepala desa Eastern itu memiliki kepribadian yang jauh lebih baik dari pada Kuroo, di tambah jenisnya yang seorang beta adalah anugerah tersendiri yang patut Kenma syukuri.
Jika saja Yaku tak merawatnya, mungkin saat ini Kenma masih akan terjebak dalam siklus heatnya. Meraung-raung kesakitan seorang diri di ruangan yang terisolasi, mendambakan sentuhan di seluruh tubuh dan area sensitifnya. Ugh, itu semua adalah hal merepotkan sekaligus menyiksa dirinya. Jika saja dia membawa ramuan miliknya, Kenma rasa hal ini dapat di hindari.
Kenma menghela nafas memikirkan hal itu, menyesal pun tak ada gunanya. Lagi pula ini sudah terjadi.
Secara naluriah manik emas miliknya mengarah pada kursi panjang yang berada di kamar tidur yang saat ini ia tempati. Tak ada seorang pun yang menempati kursi itu, padahal biasanya ada Kuroo yang selalu tidur di sana dan mengabaikan kehadirannya.
Berbicara tentang mengabaikan, apakah tindakan Kuroo yang meninggalkan Kenma seorang diri ketika dia sedang heat juga termasuk ke dalam 'mengabaikan'?
Kenma menyadari bahwa dia lah yang meminta agar Kuroo tak menyentuhnya, namun dia juga tak bisa memungkiri di saat yang bersamaan dirinya sangat mendambakan sentuhan Kuroo di sekujur tubuhnya. Namun, harga dirinya terlalu tinggi untuk memohon hal kotor itu pada Kuroo.
"Bakaneko itu..." Kenma bergumam pada dirinya sendiri saat matanya menatap dirinya yang masih menggunakan yukata milik Kuroo. "Lagi pula apa yang ku harapkan dari lelaki lancang sepertinya?!"
Dia bergumam sembari membiarkan jemarinya menyentuh yukata yang melekat pada tubuhnya, memberikan remasan kecil untuk menyalurkan perasaan kesal yang bercampur sedikit kecewa di dalamnya.
Tak seharusnya Kenma mengharapkan lebih dari Kuroo, lagi pula dia hanyalah lelaki lancang yang suka mempermainkannya. Melimpahkan tugasnya pada Yaku dan pergi begitu saja, bukankah dia sangat tak bertanggung jawab?!
Kenma mendesis pelan saat pemikiran konyol itu terlintas di benaknya, kenapa dia malah bertindak seperti ini? Seharusnya dia bersyukur karena Kuroo tak melakukan apa pun padanya. Kenapa dirinya malah tampak seperti seekor rubah yang mendambakan banyak perhatian dari seekor kucing yang nyatanya adalah rival alaminya?
Kenma mengubah posisinya, menjadi berbaring miring dan meringkuk. Membiarkan sembilan ekor rubahnya membungkusnya dan melindunginya dari dinginnya malam. Mencoba melupakan semua yang ada dalam pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kirei Na Oiran • Kuroken
Hayran KurguJika ada kata selain cantik untuk menggambarkan Kenma, maka itu adalah sempurna.